BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di PT. BAYER INDONESIA – Bayer CropScience, yang berlokasi di jalan Rungkut Industri I no.12 Surabaya.
Penelitian ini dilakukan pada produk pestisida jenis liquid DECIS 25 EC 50 ml. Adapun sebagai objek penelitian yang diobservasi pada perusahaan ini adalah
kecacatan produk dan pemborosan yang sering terjadi yang mengakibatkan kegagalan pencapaian target produksi dan mengurangi kepuasan pelanggan.
Penelitian dilaksanakan mulai dari bulan September 2010 sampai dengan data telah tercukupi.
3.2 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel
Dalam identifikasi variabel terdapat variabel-variabel yang didapatkan berdasarkan data dari perusahaan yang digunakan dalam perhitungan. Pada
penelitian ini, data yang diambil adalah data atribut. Data atribut merupakan data kualitatif yang dihitung menggunakan daftar pencacahan tally untuk keperluan
pencatatan dan analisis. Variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut :
3.2.1. Variabel Bebas
Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variasi perubahan nilai variabel terikat. Dalam penelitian ini, variabel bebas yang digunakan
dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
A. Variabel bebas masalah defect
Beberapa variabel bebas untuk masalah produk reject defect, antara lain : 1. Jumlah defect cacat produk
Adalah banyaknya kecacatan pada produk selama proses produksi pada bulan Mei 2010 – Oktober 2010.
2. Karakteristik Kualitas CTQ Karakteristik kualitas CTQ yaitu suatu parameter – parameter yang dapat
mempengaruhi suatu kualitas produk antara lain : a. Berat isi produk lebih kurang
Kondisi dimana berat isi produk pestisida DECIS 50 ml tidak sesuai dengan spesifikasi weight diluar batas toleransi.
b. Terdapat noda bercak Merupakan defect yang mungkin terjadi setelah proses pengisian Filling,
dimana terdapat noda atau percikan produk pada luar botol tin can. c. Leher tin can robek
Defect yang terjadi akibat proses capping pada mesin Capper. d. Cap tutup tidak sempurna
Merupakan jenis defect yang terjadi karena proses capping, dimana hasil seaming cap tidak sempurna seaming miring, seaming tidak kuat, seaming
kurang baik, ada kebocoran. e. Cetak nomor produksi produk tidak tepat
Merupakan jenis produk reject dukarenakan posisi hasil cetakan nomor produksi produk tidak tepat ditengah terlalu dipinggir, atau cetakan tidak
terbaca buram.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
B. Variabel bebas masalah waste
Variabel bebas yang dipakai untuk permasalahan waste, yaitu : Pemborosan Waste
Yaitu macam dan tingkat pemborosan yang tejadi didalam aktivitas produksi pestisida DECIS 25 EC 50 ml. Terdapat 10 pemborosan yang dibagi dalam 2 jenis
aktivitas, yaitu : aktivitas yang tidak bernilai tambah non value adding activity yang teridentifikasi menjadi 9 aktivitas, antara lain : Environmental, Health and
Safety EHS, Defects, Overproduction, Waiting , Not utilizing employees knowladge skills and abilities, Transportation, Inventories , Excess processing,
Motion. Sedangkan aktivitas yang tidak bernilai tambah tetapi dibutuhkan necessary non value adding activity yang teridentifikasi hanya 1 aktivitas, antara
lain : inspection.
3.2.2. Variabel Terikat
Variabel terikat yaitu variabel yang nilainya tergantung dari variasi perubahan variabel bebas. Adapun variabel terikat dalam penelitian ini terbagi
dalam 2 bagian, yaitu :
A. Variabel terikat masalah
defect
Variabel terikat yang didapat dari variasi perubahan variabel bebas untuk permasalahan defect, yaitu :
1. DPMO DPMO merupakan nilai kecacatan kegagalan per satu juta kesempatan, yang
didapat dari jumlah produk cacat dibagi jumlah produk unit yang diperiksa yang telah dikalikan dengan banyaknya CTQ potensial.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Tingkat level sigma Merupakan nilai sigma yang didapat dengan mengkonversikan nilai DPMO
pada tabel konversi.
B. Variabel terikat masalah
waste
Variabel terikat yang didapat dari variasi perubahan variabel bebas untuk permasalahan waste, yaitu :
Waktu aktivitas yang bernilai tambah value adding activity dan aktivitas yang tidak bernilai tambah non value adding activity.
3.3 Flow Chart Pemecahan Masalah
Untuk memecahkan permasalahan dalam penelitian ini dapat dibuat tahapan atau langkah pemecahan masalah, dalam bentuk flowchart sebagai
berikut:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Gambar 3.1 Langkah-langkah Pemecahan Masalah
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dari Flowchart diatas dapat dijelaskan langkah-langkah pemecahan masalah
sebagai berikut : 1.
Mulai
Adalah langkah awal suatu penelitian yang meliputi kegiatan mencari dan menetapkan topik dari penelitian.
2. Survey Pendahuluan
Survey Pendahuluan sangat diperlukan dalam suatu penelitian karena pada tahap ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi nyata orientasi pabrik
obyek yang akan diteliti dan studi pendahuluan yang memuat permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini. Hal ini untuk menghindari terjadinya
ketidaksesuaian antara tujuan peneliti dengan kondisi obyek penelitian.
3. Studi Lieratur
Untuk menunjang pelaksanaan kegiatan penelitian beberapa referensi diperlukan guna memperdalam teori sebagai bahan dasar penelitian. Referensi
diperoleh dari berbagai sumber antara lain dari studi literatur baik dari perpustakaan maupun perusahaan dan studi penelitian sebelumnya yang
berkaitan dengan topik permasalahan sebelumnya. Studi ini berhubungan dengan pemilihan metode pemecahan masalah yang digunakan dalam
penelitian ini.
4. Perumusan Masalah
Tahap ini menjelaskan langkah awal yang ditempuh sebelum penelitian ini dimulai tahap mengidentifikasi sistem yang berjalan pada perusahaan dengan
cara pengamatan pada proses produksi. Permasalahan yang dihadapi oleh PT. BAYER INDONESIA – Bayer CropScience Surabaya adalah “ Bagaimana
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
upaya perusahaan untuk meminimalkan prosentase cacat defect dan mereduksi non value adding activity pada proses produksi pestisida DECIS 25
EC 50 ml ? ”
5. Penentuan Tujuan Penelitian
Pada tahap ini merupakan tahap penting dalam penelitian, dimana tujuan dari penelitian merupakan sasaran yang akan dicapai. Adapun tujuan dari
penelitian ini adalah berdasarkan pada masalah yang telah dirumuskan yaitu untuk mengetahui prosentase cacat pada masing-masing produk pestisida
DECIS 25 EC 50 ml dengan CTQ critical to quality sebanyak 5, untuk mereduksi dan mengidentifikasi faktor-faktor penyebab timbulnya
pemborosan waste dalam proses produksi, dan meminimalisasi kecacatan defect produk pestisida yang berorientasi pada peningkatan kualitas produk
dan kepuasan konsumen.
6. Identifikasi Variabel
Pada tahapan ini merupakan tahap untuk mencari dan menentukan variabel variabel yang dipakai dalam penelitian. Variabel-variabel tersebut bisa berupa
variabel bebas dan variabel terikat.
7. Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data sebelum penelitian, data yang dikumpulkan terbagi menjadi dua yaitu data primer yang diperoleh dengan cara interview
dan observasi, dan data sekunder yaitu proses produksinya, jumlah waste, jumlah output dan kriteria cacat pada produk.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8. Define
Pada tahap ini dilakukan penggambaran peta proses utama dari proses produksi yang terjadi. Peta yang digambarkan meliputi peta aliran informasi
dan peta aliran fisik. Setelah didapatkan peta proses utama dari proses produksi, dilakukan identifikasi terhadap waste yang terdapat pada proses
produksi.
9. Measure
Pada tahap ini dilakukan penggambaran detail mapping dari proses produksi. Detail mapping yang dilakukan merupakan pemetaan yang berfokus
pada proses value adding dan non-value adding sehingga lebih mudah dalam mengidentifikasikan pemborosan pada setiap value stream dikemudian
mencari usulan perbaikan yang tepat untuk menghilangkannya.
10. Analyze
Pada tahap ini dilakukan analisa terhadap detail mapping yang telah dibuat pada tahap measure. Setelah itu dilakukan identifikasi terhadap penyebab
timbulnya waste dalam proses produksi dan faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik kualitas produk pestisida. Selain itu pada tahap ini juga dilakukan
penentuan kapabilitas proses untuk mengetahui terlebih dahulu kemampuan dari proses sebelum dilakukan perbaikan ditahap selanjutnya. Dari hasil
analisa tersebut kemudian disusun rencana-rencana perubahan untuk memperbaiki karakteristik kualitas pestisida DECIS 25 EC 50 ml dan
mereduksi atau mengurangi waste yang terdapat dalam sistem produksi pestisida di PT. BAYER INDONESIA – Bayer CropScience Surabaya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11. Improvement
Pada tahap ini dilakukan perancangan perbaikan terhadap faktor-faktor penyebab timbulnya waste dan yang berpengaruh terhadap karakteristik
kualitas produk, kemudian membuat rencana implementasi dari rencana tindakan perbaikan action plans yang telah dirancang dengan untuk
menghilangkan akar-akar penyebab waste dan peningkatan kualitas produk.
12. Control
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah memberikan rencana perbaikan untuk mengendalikan rencana perbaikan yang dibuat pada tahap
improve. Dimana rencana tersebut hanya sebatas usulan saja agar perbaikan yang dilakukan dapat menghasilkan peningkatan kualitas produk dan
produktivitas kerja perusahaan sesuai dengan target perbaikan yang direncanakan atau diharapkan.
13. Kesimpulan Dan Saran
Pada tahap ini dilakukan penarikan kesimpulan terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan serta saran-saran perbaikan bagi perusahaan. Pada tahap
ini juga diberikan saran kepada peneliti untuk penelitian selanjutnya.
14. Selesai
Tahap ini merupakan akhir dari aliran penelitian yang di ganbarkan dalam flow chart diatas.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.4 Metode Pengumpulan Data