4.4.4. Diagram Pareto
Sebelum melakukan analisa lebih lanjut, berdasarkan CTQ yang telah ditentukan maka dilakukan analisa untuk mengetahui penyebab cacat tertinggi.
Hal tersebut dapat dilihat pada diagram pareto. Berdasarkan data selama bulan Mei – Oktober 2010 tabel 4.10, maka :
Tabel 4.15. Hasil Analisis Kecacatan No
Urutan Jenis Kecacatan
Frekuensi Frekuensi
Komulatif Persentase
dari Total Persentase
Komulatif
1 Berat Isi Kurang
199 199
30,20 30,20
2 Cap
Tidak Sempurna
139 338 21,09
51,29 3 Noda
Bercak 110
448 16,69 67,98
4 Print
Tidak Tepat
110 558 16,69
84,67 5 Leher
Robek 101
659 15,33 100
Jumlah Kecacatan 659
- 100
- Contoh perhitungan persentase defect :
Berat Isi Kurang :
20 ,
30 100
659 199
100 kecacatan
Jumlah cacat
frekuensi P
x
x rosentase
Gambar 4.11. Diagram Pareto
Diagram Pareto Kecacatan DECIS 25 EC 50 ml
101 110
110 139
199 50
100 150
200 250
B e
ra t Is
i Ku
ra n
g Cap
T ida
k
S e
m p
ur na
No d
a Be
rc a
k
Pr in
t T id
a k
Te p
a t
Le he
r Ro
be k
Jenis Cacat Ju
m lah
Cac at
30,20 51,29
67,98 84,67
100
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dari diagram pareto diatas dapat diketahui bahwa urutan jenis cacat tertinggi yang terjadi adalah Berat isi kurang sebesar 30,20 , Cap tidak
sempurna sebesar 21,09 , Noda bercak sebesar 16,69 , Print tidak tepat sebesar 16,69 , dan Leher robek sebesar 15,33 .
4.4.5. Diagram Sebab Akibat
Cause Effect Diagram
Untuk mengidentifikasi sumber-sumber penyebab terjadinya kecacatan pada DECIS 25 EC 50 ml, maka identifikasi akar masalah dilakukan dengan cara
brainstorming dengan pihak perusahaan dengan menggunakan alat bantu diagram
sebab-akibat Cause Effect Diagram. Berdasarkan hasil brainstorming tersebut maka didapatkan sumber dan akar penyebab dari masalah tiap-tiap cacat. Diagram
sebab-akibat untuk masing-masing cacat ditunjukkan dalam gambar – gambar berikut ini :
Gambar 4.12. Fishbone Diagram Kecacatan Berat Isi Kurang Berat Isi
Kurang
Manusia
Metode Mesin
Skill operator yang
belum memadai
Gerakkan nozle tidak stabil ada gangguan pada nozle
Main drive speed
tidak tepat Operator kurang teliti saat
menyetting mesin Wolf Filler
Terdapat part mesin yang dalam kondisi tidak baik
Perlu kalibrasi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Gambar 4.13. Fishbone Diagram Kecacatan Cap Tidak Sempurna
Gambar 4.14. Fishbone Diagram Kecacatan Noda Bercak Cap Tidak
Sempurna
Manusia
Metode Mesin
Kurang teliti saat melakukan inspeksi material
Skill operator yang
belum memadai
Ketinggian cap inlet
tidak tepat Operator kurang teliti saat
menyetting mesin Wolf Capper
Part seaming dalam kondisi
tidak baik sudah aus Perlu
kalibrasi
Material
Kondisi cap tidak baik sudah rusak
Noda Bercak
Manusia
Metode Mesin
Operator kurang teliti saat menyetting mesin Wolf Filler
Ada ceceran produk pada nozzle terdapat
kebocoran pada nozle Operator tidak lupa
membersihkan part mesin
Ada percikan produk pada part dalam Filling Chamber karena
posisi tincan tidak center Perlu kalibrasi
Sistem inspeksi material belum
optimal
Sistem cleaning part
-part mesin belum optimal
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Gambar 4.15. Fishbone Diagram Kecacatan Print Tidak Tepat
Gambar 4.16. Fishbone Diagram Kecacatan Leher Robek Print Tidak
Tepat
Manusia
Metode Mesin
Kurang teliti saat melakukan uji viskositas tinta
Operator kurang teliti saat menyetting mesin
print Video Jet
Terdapat kotoran pada print nozle
Part main drive speed
tidak normal Skill
operator yang belum memadai
Posisi sensor print tidak tepat
Perlu kalibrasi
Material
Tinta print terlalu encer kental
Leher Robek
Manusia
Metode Mesin
Skill operator yang
belum memadai Kurang teliti saat
melakukan inspeksi material
Part seaming dalam
kondisi tidak baik Ada gangguan pada
main drive speed Operator kurang teliti saat
menyetting mesin Wolf Capper
Perlu kalibrasi
Material
Kondisi leher tincan sudah rusak
Sistem inspeksi material belum
optimal Sistem uji
viskositas tinta belum optimal
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.4.6. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab pemborosan