2.3. Faktor Risiko 2.3.1. Asap rokok.
Sekitar 15-44 dari perokok berkembang menjadi PPOK.
15
Menurut WHO World Health Organization, 100 juta kematian disebabkan rokok pada abad 20 dan
mencapai hingga 1 milyar pada abad 21. Jumlah perokok mencapai 1 milyar di seluruh dunia dan secara umum penggunaan produk tembakau ini meningkat terutama pada
negara berkembang. Lebih dari 80 dari jumlah perokok di seluruh dunia berada di negara- negara miskin dan berkembang. Diperkirakan rokok membunuh 5,4 juta orang
pertahun dan sekitar 10 adalah orang dewasa. PPOK merupakan penyebab terbesar angka kesakitan dan kematian di berbagai negara dengan merokok sebagai faktor risiko
yang berperan penting. WHO memperkirakan 80 juta orang di seluruh dunia adalah penderita PPOK sedang sampai berat. Perokok pasif juga berkontribusi berkembangnya
PPOK melalui inhalasi partikel dan berbagai gas yang dikeluarkan asap rokok.
16
Perokok tembakau merupakan penyebab penting PPOK seperti beberapa dokter menyebutnya paru- paru perokok yang memberikan pesan yang jelas mengenai
penyebab penyakit dan pentingnya menghentikan kebiasaan merokok. Usia mulai merokok, dalamnya isapan dan total jumlah batang rokok yang diisap menjadi faktor
yang penting.
15,16
2.3.2. Polusi .
Polusi di dalam ruangan biasanya berasal dari bahan bakar yang digunakan untuk memasak dan ruangan yang panas dengan ventilasinya buruk, sehingga dapat
menyebabkan keterbatasan aliran udara. Polusi udara dalam ruangan terjadi dari pembakaran bahan bakar minyak atau kompor dimana hal ini adalah faktor penting
dalam berkembangnya PPOK, terutama pada wanita di negara berkembang yang
Universita Sumatera Utara
menggunakan api untuk memasak dengan ventilasi yang sangat minim untuk mengeluarkan asap yang dihasilkan.
18
Polusi udara di luar ruangan menambah beban partikel udara yang dihirup, walaupun kadarnya tidak diketahui. Hal ini meliputi
partikel dan gas. Partikel ini terbentuk dari pembakaran yang tidak sempurna seperti minyak solardiesel, abu, dan debu. Komponen utama gas adalah seperti belerang,
nitrogen, karbon yang terionisasi dan juga pembakaran minyak yang berasal dari fosil, hidrokarbon dan ozon.
17
Polusi udara di luar ruangan merupakan gabungan ratusan zat polutan yang berasal dari industri, jalan raya, pembakaran sampah dan sumber-sumber
lain. Berbeda dengan risiko lain, paparan polusi udara di luar ruangan terjadi selama
rentang hidup. Bukti kuat menunjukkan bahwa paparan polusi udara luar ruangan berkorelasi dengan eksaserbasi akut PPOK.
19
Di negara berkembang seperti India 30- 50 bukan perokok menderita PPOK. Hal ini disebabkan penggunaan bahan bakar
biomass seperti kayu yang mengeluarkan zat polutan seperti SO
2
, CO, NO
2
, formaldehid yang menyebabkan polusi udara di dalam ruangan.
2.3.3. Pekerjaan
18
Pekerjaan dengan lingkungan kerja yang kotor oleh karena polusi berupa gas dan partikel meningkatkan risiko PPOK. Pekerjaan lain yang berisiko misalnya pada
penambang batubara, pekerja besi, pemanen gandum, pemanen kapas dan pekerja pabrik kertas.
17
Banyaknya pekerjaan yang berhubungan dengan debu berhubungan dengan bronkitis kronis dan berbagai penyakit saluran napas obstruktif berhubungan
dengan lingkungan kerja misalnya bisinosis pada pekerja kapas, asma pada penyemprot cat, penyakit saluran napas obstruktif pada petani. Di Amerika faktor pekerjaan
berperan 15 menjadi risiko berkembangnya COPD.
19,20
Universita Sumatera Utara
2.3.4. Infeksi .