Latar Belakang Pengaruh Latihan Fisik Terhadap Saturasi Oksigen Pada Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik Stabil di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit Paru Obstruktif Kronik PPOK merupakan gangguan pernapasan yang akan semakin sering dijumpai di masa mendatang. Angka morbiditas dan mortalitasnya meningkat setiap waktu. PPOK merupakan penyebab utama morbiditas dan cacat, dan pada tahun 2020 diperkirakan menjadi penyebab terbesar ketiga kematian di seluruh dunia. Saat fungsi paru memburuk dan penyakit berkembang maka risiko terjadinya hipoksia juga akan meningkat. Hipoksia jaringan menjadi kunci terjadinya proses maladaptif dan komorbid. Kejadian hipoksemia pada pasien PPOK menyebabkan penurunan kualitas hidup, berkurangnya toleransi terhadap latihan, mengurangi fungsi otot rangka, dan akhirnya meningkatkan risiko kematian. 1 Penurunan fungsional yang terjadi pada hampir seluruh jenis penyakit paru adalah gangguan pertukaran gas. Pada tahap awal dari penyakit ini saturasi oksigen saat istirahatmasih dalam batas normal, tetapi ketika diberi latihan fisik, penurunan saturasi oksigen dapat terjadi. Terjadinya penurunan saturasi oksigen desaturasi oksigen selama latihan pada pasien PPOK telah banyak mendapat perhatian. Sebagian besar pasien PPOK mengalami hipoksemia dan penurunan saturasi oksigen darah arteri. Keunggulan pulse oksimetri selama latihan telah teruji namun perlu mendapat perhatian jika nilai SpO 2 2 di bawah 90, dan ketika ada bukti bahwa hipoksia berhubungan dengan aktifitas. 3 Poulain 2003 dalam penelitiannya mengikutsertakan 80 pasien PPOK melaporkan bahwa 28 pasien yang menjalani tes 6 menit berjalan mengalami penurunan Universita Sumatera Utara saturasi oksigen dimana hal ini tidak terdeteksi melalui pemeriksaan CPET Cardio Pulmonary Exercise Testing. Pada penelitian yang dilakukan Escourrou 1990 mengikutsertakan 101 pasien, 33 orang diantaranya pasien PPOK dijumpai bahwa nilai saturasi oksigen yang dinilai dengan pulse oksimetri yang dihitung saat beristirahat dan saat latihan berbeda bermakna. Perbedaan saturasi oksigen dalam darah antara beristirahat dan aktifitas setara dengan perubahan pada pulse oksimetri. 4

1.2. Perumusan Masalah