13
dilakukan untuk investasi permanen, asset tetap, dan asset berwujud lainya dalam menunjang kegiatan pemerintahan dan melakukan pelayanan
kepada masyarakat. Klasifikasi belanja modal meliputi belanja perolehan investasi permanen dan belanja pembelian asset tetap.
E. Pendekatan Anggaran Sektor Publik
Menurut Mahsun, et, al 2006: 83, dalam Kuswantoro, secara garis besar terdapat dua pendekatan utama yang mempunyai perbedaan mendasar
yaitu: 1. Anggaran tradisional atau konvensional
Anggaran tradisional atau konvensional merupakan pendekatan yang banyak di anut oleh Negara-negara berkembang. Ciri-ciri dari pendekatan
ini antara lain: a. Icrementalism, yaitu hanya melakukan perubahan atau pengurangan
jumlah pada item - item anggaran tahun sebelumnya, tanpa melakukan pengkajian yang mendalam.
b. Line item, yaitu anggaran yang didasarkan pada sifat dari penerimaan dan pengeluaran, sehingga tidak memungkinkan item-item penerimaan
atau pengeluaran yang telah ada dalam struktur anggaran, walaupun sebenarnya secara riil item tertentu sudah tidak relevan lagi untuk
digunakan pada pereode sekarang.
14
c. Sentralis, yaitu penyiapan anggaran dilakukan secara terpusat dan tidak tersedianya informasi yang memadai, sehingga menyebabkan
terjadinya kesenjangan anggaran. d. Spesifikasi, yaitu proses penganggaran terpisah untuk pengeluaran
rutin dan pengeluaran modal atau investasi. e. Tahunan, untuk proyek investasi, anggaran tahunan terlalu pendek,
sehingga akan mendorong munculnya praktek - praktek yang tidak diinginkan seperti kolusi dan korupsi.
f. Prinsip anggaran bruto, prinsip anggaran kurang sistematik dan tidak rasional, karena tidak didasarkan pada jumlah bersih.
2. Anggaran dengan pendekatan new public management NPM Pendekatan NPM mendorong usaha mengembangkan pendekatan yang
lebih sistematika dalam perencanaan anggaran sektor publik. Anggaran pendekatan NPM memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Komprehensif atau komperatif b. Terintegrasi dan lintas departeman
c. Proses pengambilan keputusan dan rasional d. Berjangka panjang
e. Spesifikasi tujuan dan perangkaian prioritas f. Adanya pengawasan kerja