Fungsi Anggaran Sektor Publik

16 4. Alat politik Sebagai alat politik, anggaran sektor publik merupakan dokumen politik yang berupa komitmen dan kesepakatan antara pihak eksekutif dan legislatif atas pengguna dana publik. 5. Alat koordinasi dan komunikasi Sebagai alat koordinasi, anggaran sektor publik merupakan instrument untuk melakukan koordinasi antar bagian dalam pemerintah. Sebagai alat komunikasi, anggaran sektor publik berfungsi sebagai alat komunikasi antar unit kerja dalam lingkungan eksekutif. 6. Alat penilaian kinerja Sebagai alat penilain kinerja, anggaran sektor publik merupakan wujud komitmen dari pihak eksekutif sebagai pemegang anggaran kepada pihak legeslatif sebagai pemberi wewenang. Kinerja pihak eksekutif sebagai manajer publik dinilai berdasarkan pencapaian target anggaran dan efisiensi palaksanan anggaran. 7. Alat pemotifasian Sebagai alat pemotifasian, anggaran sektor publik dapat memotifasi pihak eksekutif beserta stafnya untuk bekerja secara ekonomis, efektif dan efisien dalam mencapai target dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan. 8. Alat untuk menciptakan ruang publik Sebagai alat untuk menciptakan ruang publik, anggaran sektor publik merupakan wadah untuk menampung aspirasi dari kelompok masyarakat, 17 baik kelompok masyarakat yang terorganisir maupun yang tidak terorganisir.

G. Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran.

Menurut French et, al, partisipasi merupakan proses kerja sama dalam pengambilan keputusan antara dua kelompok atau lebih yang berpengaruh pada pengambil keputusan itu sendiri dimasa yang akan datang Siegel, 1989:137 dalam Kuswantoro 2005. Dengan kata lain karyawan dan manajer tingkat bawah mempunyai andil dalam pengambilan keputusan. Definisi yang lebih rinci mengenai partisipasi diberikan oleh Brownell dalam Ramadhani, Tigor 2009, yaitu suatu proses yang individu-individu didalamnya terlibat dan mempunyai pengaruh atas penyusunan target anggaran, yang kinerjanya akan dievaluasi, dan mungkin dihargai atas dasar pencapaian target anggaran mereka. Partisipasi secara luas pada dasarnya merupakan proses organisasional, dimana para individu terlibat dan mempunyai pengaruh dalam pembuatan keputusan yang berpengaruh secara langsung terhadap para individu tersebut Supomo dan Indriantoro, 1998:63. Seperti yang diungkapkan Milani dalam Supomo dan Indriantoro, bahwa keterlibatan pengaruh bawahan dalam proses penyusunan anggaran merupakan faktor 18 utama yang membedakan antara anggaran partisipatif dengan anggaran non partisipatif. Partisipasi dalam penggangaran merupakan faktor krisis yang dapat mempengaruhi keefektifan perusahaan secara keseluruhan. Efek-efek yang ditimbulkan secara umum adalah positif dengan mengacu pada moral, motivasi, kinerja, kepuasan kerja, serta sikap bawahan terhadap pekerjaan, supervisor, dan perusahaan itu sendiri Indriantoro, 1993: 21.

H. Kinerja Manajerial

Kinerja manajerial diartikan sebagai tingkatan untuk memenuhi harapan yang berhubungan dengan fungsinya. Harapan tersebut berkenaan dengan fungsinya dalam organisasi. Menurut Mahoney dalam Kuswantoro 2005 yang dimaksud dengan kinerja manajerial adalah persepsi kinerja individu para anggota manajerial dalam kegiatan manajerial. Menurut Morinda dan Zulfikar 2005 kinerja manajer dalam kegiatan- kegiatan manajerial yang meliputi: 1. Perencanaan. Perencanaan merupakan kemampuan dalam menentukan tujuan, kebijakan, dan tindakan penjadwalan kerja, penganggaran, merancang prosedur, serta pemrograman.