Menghitung Koefisien Regresi Tabel 5. 8 Hasil perhitungan regresi linier

50 Tabel C ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression Residual Total 70.155 253.584 323.739 1 21 22 70.155 12.075 5.810 .025 a a. Predictors: Constant, Penganggaran partisipatif b. Dependent Variable: Kinerja manajerial Tabel D Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant Penganggaran partisipatif 25.869 .294 3.662 .122 .466 7.064 2.410 .000 .025 a. Dependent Variable: Kinerja manajerial Pada tabel D dapat dilihat bahwa nilai signifikan sebesar 0.000 lebih kecil dari 0.05, maka model regresi bisa dipakai untuk menguji pengaruh penganggaran partisipatif terhadap kinerja manajerial. Variabel penganggaran partisipatif mempunyai nilai probabilitas sebesar 0.000 oleh karena 0,00 0,05 maka dinyatakan signifikan. Pada pengujian regresi didapat koefisien regresi positif, sehingga penganggaran partisipatif terhadap kinerja manajerial memiliki hubungan yang searah. Artinya jika dalam perusahaan 51 penganggaran partisipatif meningkat, maka kinerja manajerial akan meningkat. Sebaliknya, jika penganggaran partisipatif diperusahaan menurun, maka kinerja manajerial akan menurun. Persamaan regresi untuk pengaruh penganggaran partisipatif terhadap kinerja manjerial adalah: Y = 25,869 + 0,294X Keterangan : - Nilai kostanta regresi 25,869 tabel D artinya apabila nilai variabel penganggaran partisipatif sama dengan nol, maka nilai variabel kinerja manajerial sebesar 25,869 - Nilai koefisien regresi sebesar 0,294 tabel D artinya variabel penganggaran partisiptif mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja manajerial, apabila peganggaran partisipatif peningkatan sebesar 1, maka kinerja manjerial akan naik sebesar 0,294

F. Pembahasan

Hasil analisis data mengenai pengaruh penganggaran partisipatif terhadap kinerja manajerial menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif penganggaran partisipatif terhadap kinerja manajerial. Ini berarti bahwa jika dalam Universitas Sanata Dharma partisipasi dalam penyusunan anggaran meningkat, maka kinerja manajerial juga akan meningkat. Sebaliknya, jika partisipasi dalam penyusunan anggaran menurun, maka kinerja manajerial juga akan menurun. Supryono 2004 mengungkapkan bahwa di Indonesia hubungan antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajer mempunyai hubungan positif secara signifikan. Manajer yang memiliki partisipasi anggaran yang 52 tinggi akan lebih memahami tujuan anggaran. Karena kinerja manajer akan dinilai berdasarkan target anggaran yang bisa dicapai, maka manajer akan besungguh-sungguh dalam penyusunan anggaran dan menyebabkan meningkatnya kinerja manajer tersebut. Penganggaran partisipatif memberikan rasa tanggung jawab kepada para manajer bawahan dan mendorong timbulnya kreatifitas. Penelitian pendukung penganggaran partisipatif menyatakan bahwa semakin meningkatnya rasa tanggung jawab serta tantangan merupakan proses pemenuhan insentif nonmoneter, yang pada akhirnya akan menjadikan tingkat kinerja semakin tinggi. Selain itu individu yang terlibat dalam penetapan standar mereka sendiri akan bekerja lebih keras untuk mencapai standar tersebut Hansen dan Mowen, 1999: 373 Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Rini, Widanarta, dan Harianto 2003:31 menunjukan hasil bahwa terdapat pengaruh secara signifikan antara pertisipasi dalam penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial. Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian dari Merchant, Brownell, Aranya dalam Bachtiar dan Susilawati, 1998:24 yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara partisipasi dalam penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial, serta penulisan dari Bass dan Leavitt 1963, Schuler dan Kim 1976, dan Indriantoro 1993 yang juga menyatakan hasil yang sama dalam Kuswantoro.