Penutup Analisis pengaruh penganggaran partisipatif terhadap kinerja manajerial : studi kasus di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

6

BAB II LANDASAN TEORI

A. Definisi Anggaran

Dalam pengelolaan perusahaan, manajemen menetapkan tujuan dan sasaran, kemudian membuat rencana kegiatan untuk mencapai tujuan dari sasaran tersebut, salah satunya dengan membuat rencana kerja atau anggaran. Adapun menurut Mulyadi 2001:488, anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam suatu moneter standart dan satuan ukuran yang lain, yang mencakup jangka waktu satu tahun. Sedang menurut Nafarin 2007:11, anggaran merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang, tetapi dapat juga dinyatakan dalam satuan barang atau jasa. Pada dasarnya anggaran merupakan rencana kerja organisasi dimasa mendatang untuk mencapai tujuan organisasi, sedangkan proses penyiapan dan penyusunan anggaran disebut penggangaran. Sebelum anggaran disiapkan, organisasi seharusnya mengembangkan suatu rencana strategis. Rencana strategis mengidentifikasi strategi-strategi untuk aktifitas dan operasi di masa depan, umumnya mencakup setidaknya lima tahun kedepan. Rencana kerja perusahaan ditulis dalam bentuk sederetan angka yang merupakan target pencapaian perusahaan. Penulisan dalam bentuk angka adalah memudahkan 7 anggota organisasi melihat target yang diinginkan perusahaan didalam suatu periode tertentu. Rencana kerja tersebut merupakan suatu sasaran resmi perusahaan yang harus diupayakan untuk dicapai seluruh anggota organisasi. Tanpa ada upaya serius untuk mencapainya maka anggaran yang akan disusun perusahaan tidak banyak manfaatnya.

B. Manfaat dan Kelemahan Anggaran

Menurut Nafarin, 2007:19, anggaran adalah rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka waktu tertentu mempunyai manfaat antara lain: 1. Semua kegiatan dapat mengarah pada pencapaian tujuan bersama. 2. Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan karyawan. 3. Dapat memotivasi karyawan. 4. Menimbulkan tanggung jawab tertentu pada karyawan. 5. Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu. 6. Sumber daya seperti tenaga kerja, peralatan, dan dana dapat dimanfaatkan seefisien mungkin. 7. Alat pendidikan bagi para manajer.