Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
Nangka adalah nama sejenis pohon, sekaligus buahnya. Pohon nangka termasuk ke dalam suku Moraceae. Nama ilmiah dari nangka yaitu
Artocarpus heterophyllus.
Daging buah yang sesungguhnya adalah perkembangan dari tenda bunga, berwarna kuning keemasan apabila
masak, berbau harum manis yang keras, berdaging terkadang berisi cairan nectar yang manis. Biji berbentuk bulat lonjong sampai jorong agak
gepeng, panjang 2-4 cm, berturut-turut tertutup oleh kulit biji yang tipis coklat seperti kulit, endokarp yang liat keras keputihan, dan eksokarp yang
lunak. Keping bijinya tidak setangkup. Nangka tumbuh dengan baik di iklim tropis
sampai dengan lintang 25˚ utara maupun selatan, walaupun diketahui pula masih dapat berbuah hingga lintang 30˚. Tanaman ini
menyukai wilayah dengan curah hujan lebih dari 1500 mm per tahun di mana musim keringnya tidak terlalu keras. Nangka kurang toleran
terhadap udara dingin, kekeringan dan penggenangan Rukmana, 2008 Tanaman nangka merupakan tanaman yang potensial untuk
dikembangkan. Banyak manfaat yang dapat diambil dari tanaman ini. Hampir semua bagian tanaman ini dapat dimanfaatkan. Selain buah yang
merupakan produk utamanya, bagian akar, batang, daun, bakal buah, bahkan kulitnya pun dapat dimanfaatkan. Buah nangka yang muda dapat
disayur dan dimanfaatkan untuk diolah menjadi gudeg, sedangkan buah yang matang enak dimakan segar Rukmana, 1997
Pohon nangka umumnya berukuran sedang, sampai sekitar 20 m tingginya, walaupun ada yang mencapai 30 meter. Batang bulat silindris,
sampai berdiameter sekitar 1 meter. Tajuknya padat dan lebat, melebar dan membulat apabila di tempat terbuka. Seluruh bagian tumbuhan
mengeluarkan getah putih pekat apabila dilukai. Daun tunggal, tersebar, bertangkai 1-4 cm, helai daun agak tebal seperti kulit, kaku, bertepi rata,
bulat telur terbalik sampai jorong memanjang, 3,5-12 × 5-25 cm, dengan pangkal menyempit sedikit demi sedikit, dan ujung pendek runcing atau
agak runcing. Daun penumpu bulat telur lancip, panjang sampai 8 cm, mudah rontok dan meninggalkan bekas serupa cincin. Daging buah nangka
muda tewel dimanfaatkan sebagai sayuran.Tepung biji nangka digunakan sebagai bahan baku industri makanan bahan makanan campuran. Daun
muda dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Batang yang telah tua sangat baik untuk bahan bangunan. Semakin tua warna kuningnya,
semakin bermutu pula tinggi kayunya. Kayu nangka dianggap lebih unggul daripada jari untuk pembuatan meubel, konstruksi bangunan
pembubutan, tiang kapal, dayung, perkakas, dan alat musik. Pohon nangka dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional Purwono, 2007
Buah nangka yang telah matang dapat dibuat dodol dan keripik nangka yang tahan lama disimpan Sunaryono, 2005
Di samping kegunaan tersebut, daun nangka ternyata merupakan makanan yang disenangi kambing dan domba. Abu akar nangka dengan
abu sejenis
Selaginella
dapat digunakan untuk obat. Di samping itu, kulit PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kayunya dapat dipakai sebagai pembalur luka Anonim, 2007 Nangka, terutama dipanen buahnya. Daging buah yang matang
seringkali dimakan dalam keadaan segar, dicampur dalam es, dihaluskan menjadi minuman jus, atau diolah menjadi aneka jenis makanan daerah:
dodol nangka, kolak nangka, selai nangka, nangka goreng tepung, keripik nangka, dan lain-lain. Nangka juga digunakan sebagai pengharum es krim
dan minuman, dijadikan madu nangka, konsentrat atau tepung. Biji nangka, dikenal sebagai beton, dapat direbus dan dimakan sebagai
sumber karbohidrat tambahan Sirin, 2010 Biji nangka merupakan sumber karbohidrat 36,7 g100 g, protein
4,2 d100 g, dan energi 165 kkal100 g, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan yang potensial. Biji nangka juga merupakan sumber
mineral yang baik. Astawan, 1991