Analisis Data Teknik Pengumpulan Data

anak-anak. Usia minimalnya 6 tahun. Karena susu ini juga memiliki rasa dan aroma yang lebih gurih. Namun, apabila ditinjau dari segi ekonomi, 50 persen kedelai dan 50 persen biji nangka menekan biaya produksi sebesar 25,64 persen dari 100 persen biji kedelai. Sari biji nangka dapat digunakan sebagai alternatif pengganti susu sapi dan sari kedelai, karena setelah diuji di Laboratorium Pusat Studi Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada, kandungan di dalam sari biji nangka lebih unggul kalsiumnya jika dibandingkan dengan sari kedelai. Disamping itu, sari biji nangka juga rendah lemak, cocok untuk dikonsumsi oleh orang yang kelebihan berat badan. Pembuatan sari biji nangka sama dengan susu sari kedelai, tetapi karena harga kedelai mahal dan import, maka apa yang bisa kita buat seperti sari kedelai yang harganya lebih ekonomis dan gizinya lebih tinggi dibandingkan susu kedelai. Hasil yang diperoleh dari uji kandungan gizi susu biji nangka yang dilakukan di Laboratorium Pusat Studi Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada yaitu sebagai berikut : 1. Lemak : 0,39 2. Gula Total : 5,735 3. Kalsium : 0,004325 Proses pembuatan susu biji nangka ini pun juga sangat mudah. Pada tahap pertama, biji nangka direndam selama 12 jam hingga kulitnya terkelupas, kemudian biji nangka direbus sampai empuk, selanjutnya diblender dan disaring. Setelah itu direbus kembali kemudian ditambah gula kurang lebih 2 sendok teh. Tahap selanjutnya sambil menunggu sari biji nangka direbus yaitu dilakukan pemotongan dan penghalusan jahe yang akan digunakan sebagai perisa dari susu biji nangka tersebut. Setelah jahe dihaluskan, lalu jahe yang sudah halus dicampurkan ke dalam perebusan susu biji nangka dan didiamkan selama 10-15 menit, jika sudah benar-benar masak kemudian susu biji nangka didinginkan dan selanjutnya dapat dinikmati. Pada penelitian susu biji nangka ini diuji cobakan untuk 15 panelis yang terdiri dari lima anak-anak yang berusia 6-12 tahun, lima orang remaja berusia 14- 20 tahun, dan lima orang dewasa yang berusia 22 tahun ke atas. Dari ke lima belas panelis tersebut, diperoleh hasil yang berbeda-beda PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 1. Hasil Uji Organoleptik Susu Biji Nangka Nomor Panelis Uji Organoleptik Susu Biji Nangka UsiaJenis Kelamin Rasa Aroma Tekstur 1 22L 4 3 3 2 17P 3 3 4 3 9L 3 3 3 4 11P 3 4 4 5 18P 4 4 3 6 16L 4 4 4 7 46P 3 4 3 8 10L 3 3 3 9 12P 4 4 4 10 24P 4 4 3 11 48L 2 3 4 12 20L 3 2 3 13 52P 3 3 3 14 12L 4 4 4 15 8P 3 4 4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Keterangan : P untuk jenis kelamin perempuan L untuk jenis kelamin laki-laki Panelis yang berasal dari anak-anak terdiri dari dua orang perempuan dan tiga orang laki-laki. Dari ke lima panelis tersebut, hampir semuanya menyukai rasa dan aroma yang dihasilkan oleh susu biji nangka, namun terdapat satu anak yang kurang menyukai tekstur yang dihasilkan. Sedangkan lima panelis yang lainnya adalah remaja yang terdiri dari dua orang laki-laki dan tiga perempuan. Dari ke lima panelis tersebut, hanya satu anak saja yang tidak menyukai aroma yang dihasilkan pada susu biji nangka karena pada dasarnya anak tersebut tidak menyukai buah nangka, menurut penuturannya bau dari buah nangka tersebut sangat tidak enak. Dan panelis yang terakhir adalah orang dewasa yang terdiri dari satu orang berjenis kelamin laki-laki dan empat orang perempuan. Kelima panelis tersebut sebagian besar menyukai hasil olahan susu biji nangka namun terdapat satu panelis yang tidak menyukai terhadap rasa yang dihasilkan susu biji nangka tersebut karena panelis tersebut tidak tahan terhadap aroma jahe yang digunakan pada penelitian tersebut sebagai perisa. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa kadar glukosa yang terdapat pada susu biji nangka yaitu sebanyak 5,735 dan ini membuktikan bahwa peran glukosa sangat penting bagi metabolisme, lebih dikenal sebagai gekstora atau yang disebut sebagai gula fisiologis. Bentuknya yang jadi ditemukan dalam berbagai buah-buahan. Selain dari sumber tersebut, glukosa dihasilkan pula sebagai hasil cernaan pati. Penilaian dalam uji hedonik ini bersifat spontan. Hal ini berarti panelis diminta untuk menilai suatu produk secara langsung saat itu juga pada saat mencoba tanpa membandingkannya dengan produk sebelum atau sesudahnya. Hasil organoleptik dan daya terima masyarakat rata-rata panelis menunjukkan warna susu biji nangka yang kekuningan dengan teskturnya yang lembut, aromanya yang tidak sedap. Hal ini disebabkan karena beberapa panelis pada dasarnya tidak menyukai bau dari buah nangka itu sendiri. Sebagian besar panelis menyebutkan bahwa aroma yang dihasilkan dari pengolahan susu biji nangka dan rasa yang dihasilkan dari pengolahan susu biji nangka tersebut rasanya sedikit pedas. Hal ini disebabkan oleh adanya rasa jahe yang digunakan sebagai perisa dalam penelitian tersebut. Panelis menilai produk olahan susu biji nangka juga memiliki rasa manis. Rasa manis tersebut dihasilkan oleh adanya tambahan gula pasir sebanyak 1 sendok. Seperti yang kita ketahui, jahe tidak mengandung lemak dan gula sehingga dapat ditambahkan pada produk makanan untuk meningkatkan aroma tanpa penambahan kalori. Tanggapan yang diberikan oleh panelis adalah tanggapan yang bersifat sangat pribadi. Setiap tanggapan yang diberikan oleh panelis diberi kode berupa angka sesuai dengan tingkatannya. T a n g g a p a n s a n g a t s u k a t e r h a d a p r a s a susu biji nangka, maka akan diberi nilai 4, jika panelis memberi tanggapan suka terhadap rasa susu biji nangka maka diberi nilai 3, jika panelis memberi tanggapan kurang suka terhadap rasa susu biji nangka PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI maka diberi nilai 2, dan jika panelis memberi tanggapan tidak suka terhadap rasa susu biji nangka maka diberi nilai 1. Begitu juga dalam penilaian terhadap aroma, dan tekstur. Pada penelitian ini, aspek pertama yang dinilai yaitu mengenai rasa dari susu biji nangka. 40 responden menyatakan bahwa susu biji nangka tersebut rasanya enak dan sangat disukai, sedangkan 53,30 responden menyukai, dan 6 lainnya kurang menyukai rasa tersebut. Selanjutnya, aspek kedua yang dinilai mengenai aroma yang dihasilkan oleh susu biji nangka tersebut. 53,30 responden mengatakan bahwa aroma susu biji nangka tersebut sedap dan sangat menyukai, 40 responden yang lain menyatakan bahwa baunya seperti jagung, dan 6 yang lainnya kurang menyukai. Untuk aspek yang ketiga yang dinilai dalam penelitian ini adalah mengenai tekstur yang dihasilkan susu biji nangka. Sebagian besar responden menyatakan bahwa tekstur dari susu biji nangka tersebut terlalu kental dan teksturnya sedikit kasar, hal tersebut disebabkan oleh adanya sisa-sisa kulit biji nangka yang ikut dihaluskan pada saat pembuatan susu biji nangka tersebut. Sifat Sensorik Tekstur, Rasa, dan Aroma Susu Biji Nangka Tekstur makanan merupakan parameter yang diperlukan pada penerimaan konsumen. Tingkat kesukaan panelis berkisar antara 3-4, hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar panelis menyukai hasil olahan biji nangka yang dimanfaatkan sebagai susu. Pada penelitian ini terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi sifat uji organoleptik antara lain : 1. Umur Umur merupakan variabel yang selalu diperhatikan pada setiap penelitian. Umur menurut tingkat kedewasaan yaitu 0-14 tahun termasuk bayi dan anak-anak, usia 15-49 tahun termasuk remaja dan dewasa, sedangkan usia 50 tahun ke atas termasuk kategori orang tua. Secara umum, kondisi fisik seseorang yang telah memasuki masa lanjut usia mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa perubahan diantaranya perubahan panca indera yang meliputi penglihatan, pendengaran, penciuman, dan perasa. Perubahan-perubahan tersebut pada umumnya mengarah pada kemunduran kesehatan fisik dan psikis yang pada akhirnya akan berpengaruh juga pada aktivitas ekonomi dan sosial. Pada uji daya terima, umur seseorang mempengaruhi hasil dan uji tersebut. Panelis dengan usia yang muda yaitu panelis yang berumur 15- 49 tahun dengan usia yang tua akan berbeda terhadap penilaian daya terima. 2. Kondisi kesehatan Kondisi kesehatan seseorang merupakan kondisi normal dari kehidupan manusia. Sehat meliputi kondisi fisik, mental, dan sosial yang sempurna dan bukan sekedar tidak sakit atau cacat. Seseorang dalam kondisi sehat, semua indera yang dimiliki dalam kondisi normal. Hal ini berbeda PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dengan orang yang dalam keadaan sakit, salah satu organ dalam tubuhnya mengalami ketidaknormalan. Panelis dalam keadaan sakit akan mempengaruhi penilaian daya terima. Orang yang menderita sakit terutama gangguan pada indera sebaiknya tidak diikut sertakan karena hal tersebut akan berpengaruh pada hasil uji daya terima 3. Sensitifitas Panelis Sensitivitas seseorang yang dijadikan panelis dalam uji daya terima suatu produk pangan harus dalam keadaan normal. Sensitifitas panelis dapat diukur melalui tanggapan seseorang akan suatu produk yang diujikan. Apabila salah satu dari penglihatan, penciuman, dan perasa tersebut dalam keadaan tidak normal, maka akan mempengaruhi uji daya terima pada suatu produk dan hasil yang diperoleh tidak maksimal. Tabel 1.1 Uji Organoleptik Aroma No Skor x Frekuensi Perhitungan Prosentase 1 1 015100 - 2 2 1 115100 6,67 3 3 6 615100 40 4 4 8 815100 53,30 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan tabel di atas dapat ditunjukkan bahwa 53,30 responden sangat menyukai aroma dari susu biji nangka, 40 responden menyukai aroma susu biji nangka, sedangkan 6,67 responden kurang menyukai aroma susu biji nangka. Tabel 1.2 Uji Organoleptik Rasa Dari hasil yang diperoleh yang ditunjukkan dalam tabel menyebutkan bahwa 40 responden sangat menyukai rasa susu biji nangka, 53,30 menyukai rasa susu biji nangka, dan 6,67 kurang menyukai rasa susu biji nangka. Tabel 1.3 Uji Organoleptik Tekstur No Skor x Frekuensi Perhitungan Prosentase 1 1 015100 - No Skor x Frekuensi Perhitungan Prosentase 1 1 015100 - 2 2 1 115100 6,67 3 3 8 815100 53,30 4 4 6 615100 40 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 2 115100 - 3 3 8 815100 53,30 4 4 7 715100 46,67 Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat ditunjukkan bahwa 46,67 responden sangat menyukai tekstur susu biji nangka, 53,30 menyukai tekstur susu biji nangka, dan dari hasil tersebut dapat dibuktikan bahwa tidak terdapat responden yang kurang menyukai atau tidak menyukai tekstur dari susu biji nangka. Gambar 1.4 Diagram Lingkaran Organoleptik Aroma 7 40 53 2 3 4 7 53 40 2 3 4 Gambar 1.5 Diagram Lingkaran Organoleptik Rasa Gambar 1.6 Diagram Lingkaran Organoleptik Tekstur Keterangan Diagram Lingkaran Organoleptik Aroma, Rasa, dan Tekstur : Biru 1 : tidak suka Abu-abu 3 : suka Oranye 2 : kurang suka Kuning 4 : sangat suka 53 47 2 3 4 47

BAB V APLIKASI HASIL PENELITIAN

DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KelasSemester : X2 Materi pokok : Perubahan Lingkungan dan Daur Ulang Limbah Berbagai aspek mengenai pencemaran lingkungan dan pengolahan limbah merupakan salah satu bentuk materi yang layak untuk diperhatikan dalam bidang pendidikan. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan secara maksimal sebagai bentuk upaya untuk meningkatkan pengetahuan. Salah satu cara untuk menyajikan hasil penelitian ini yaitu sebagai bahan dalam pembelajaran biologi SMA terutama dalam materi pencemaran lingkungan dan pengolahan limbah. Penyajian materi dalam meningkatkan pengetahuan mengenai pencemaran lingkungan dan pengolahan limbah dilakukan dengan menerapkan Kurikulum 2013. Berikut adalah kompetensi inti dan kompetensi dasar yang dapat digunakan:

A. Kompetensi Inti

KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli toleransi, gotong royong, santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar 1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem, dan lingkungan hidup. 1.2 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manifestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya 2.1 Berperilaku ilmiah jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI proaktif dalam melakukan percobaan dan diskusi di dalam kelas maupun di luar kelas 3.12 Mengidentifikasi jenis-jenis limbah dan daur ulang limbah serta membuat produk daur ulang limbah 4.12 Membuat produk daur ulang limbah yang dapat bermanfaat bagi kehidupan. Pengaplikasian metode praktikum untuk SMA kelas X dapat diterapkan dengan model pendekatan Discovery . Pendekatan dengan metode Discovery ini akan lebih memudahkan guru dalam mengajak siswa untuk memahami setiap pelaksanaan praktikum. Pada metode Discovery ini, guru cukup menuntun siswa untuk menemukan permasalahan-permasalahan pencemaran lingkungan dan mengolah limbah, lalu dituntun untuk menganalisa penyebab masalah tersebut dapat terjadi sehingga siswa dapat menarik hipotesis, dengan demikian siswa dapat menemukan solusi untuk menjawab hipotesis. Proses belajar seperti ini lebih memudahkan siswa memahami materi pencemaran lingkungan dan pengolahan limbah dalam kehidupan sehari-hari. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50 BAB VI PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Limbah biji nangka dapat mempunyai nilai guna bagi masyarakat dan lingkungan dengan cara menjadikan limbah biji nangka tersebut menjadi susu nabati. 2. Susu biji nangka dapat dikonsumsi oleh semua kalangan usia. Hal ini dibuktikan dengan hasil yang diperoleh berdasarkan 15 panelis yang terdiri dari 5 anak-anak, 5 remaja dan 5 berusia dewasa, hampir seluruhnya menyukai susu biji nangka. 3. Kualitas yang dihasilkan dari susu biji nangka berdasarkan beberapa pendapat responden adalah susu biji nangka mirip seperti susu kedelai. Dari segi rasa, rasanya enak dan aromanya bercampur antara mirip seperti susu kedelai dan jagung, namun lebih kaya akan kalsium dan rendah lemak. 4. Kandungan gizi susu biji nangka terbukti lebih baik dibandingkan dengan susu kedelai, hal ini ditunjukkan dengan adanya pengujian kandungan kalsium menggunakan AAS, uji kandungan lemak dengan menggunakan soklet, dan uji kandungan glukosa menggunakan alat yang disebut sebagai spektrofotometri. Hasil rata-rata yang diperoleh pada kandungan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51 kalsiumCa sebesar 0,004325 bb, kandungan lemak 0,39, dan kandungan glukosanya yaitu 5,735. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. SARAN

1. Dengan melonjaknya harga susu yang masih sulit dijangkau oleh

sebagian besar masyarakat Indonesia, maka disarankan untuk memanfaatkan biji nangka sebagai pengganti susu dengan mensubstitusikannya pada susu kedelai, dengan penggunaan alat yang sederhana. 2. Masyarakat dapat mengkonsumsi minuman siap saji yang enak, sehat, dan bergizi tinggi supaya kebutuhan gizi tubuh tercukupi

3. Masyarakat juga dapat menjadikan susu biji nangka sebagai

alternatif dalam membuka usaha produksi rumah tangga yang diharapkan akan membantu perekonomian keluarga. 4. Bagi penelitian selanjutnya, susu biji nangka dapat divariasikan dengan penambahan perisa lain, sebaiknya dilakukan pengukuran yang akurat terhadap cara penimbangan bahan baku utama dalam pembuatan susu biji nangka. Selain itu, akan lebih baik jika tidak menyampaikan terlebih dahulu bahan utama yang digunakan dari penelitian tersebut kepada panelis saat melakukan uji organoleptik.

5. Responden yang digunakan pada penelitian ini sebaiknya diambil

masing-masing kategori usia sebanyak 15 responden supaya hasil yang diperoleh lebih valid.

Dokumen yang terkait

Efek Antiinflamasi Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian In Vivo)

4 99 95

Efek Analgesik Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) Terhadap Inflamasi Pulpa pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian in vivo)

7 103 91

Identifikasi Komponen Kimia Minyak Atsiri Rimpang Jahe Emprit (Zingiber officunale Rosc.) Dan Uji Aktivitas Antibakteri

15 125 67

PEMANFAATAN BIJI KECIPIR (Psophocarpus tetragonolobus ) SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN SUSU DENGAN PENAMBAHAN Pemanfaatan Biji Kecipir (Psophocarpus Tetragonolobus ) Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Susu Dengan Penambahan Ekstrak Jahe Merah ( Zingiber Offici

0 1 14

PENDAHULUAN Pemanfaatan Biji Kecipir (Psophocarpus Tetragonolobus ) Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Susu Dengan Penambahan Ekstrak Jahe Merah ( Zingiber Officinale) Dan Kayu Manis (Cinnamomum Burmanni).

0 3 8

PEMANFAATAN BIJI NANGKA ( Pemanfaatan Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus) Sebagai Bahan Baku Pembuatan Es Krim Dengan Pewarna Alami Kunyit (Curcuma domestica).

0 1 15

PENDAHULUAN Pemanfaatan Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus) Sebagai Bahan Baku Pembuatan Es Krim Dengan Pewarna Alami Kunyit (Curcuma domestica).

0 11 7

PEMANFAATAN BIJI NANGKA (Artocarpus heterophyllus) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN ES KRIM DENGAN PEWARNA ALAMI Pemanfaatan Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus) Sebagai Bahan Baku Pembuatan Es Krim Dengan Pewarna Alami Kunyit (Curcuma domestica).

0 2 15

Pemanfaatan biji buah nangka (Artocarpus heterophyllus) sebagai bahan baku pembuatan susu nabati dengan penambahan perisa jahe (Zingiber officinale Rosc.).

1 32 124

Uji organoleptik dan kesukaan yoghurt susu biji nangka (artocarpus heterophyllus) dengan perisa alami buah nangka.

0 4 123