kembali dan dibiarkan sampai matang hingga susu terlihat kental, dan susu biji nangka siap untuk disajikan.
G. Prinsip Kerja Spektrofotometri
Prinsip kerja spektrofotometri berdasarkan Hukum Lambert-Beer, bila cahaya monokromatik I
, melalui suatu media larutan, maka sebagian cahaya tersebut diserap Ia, sebagian dipantulkan Ir, dan sebagian lagi
dipancarkan It. Transmitans adalah perbandingan intensitas cahaya yang di transmisikan ketika melewati sampel It dengan intensitas cahaya mula-mula
sebelum melewati sampel Io. Persyaratan Hukum Lambert-Beer antara lain : Radiasi yang digunakan harus monokromatik, energi radiasi yang diabsorpsi
oleh sampel tidak menimbulkan reaksi kimia, sampel larutan yang mengabsorpsi harus homogeny, tidak terjadi flouresensi atau phosphoresensi,
dan indeks refraksi tidak berpengaruh terhadap konsentrasi, jadi larutan harus pekat tidak encer. Hal ini berbeda dengan alat yang digunakan untuk
menguji kandungan kalsium yaitu menggunakan alat yang disebut sebagai AAS
Atomic Absorption Spectrophotometer
. AAS berprinsip pada absorpsi cahaya oleh atom. Atom-atom menyerap cahaya tersebut pada panjang
gelombang tertentu, tergantung pada sifat unsurnya. Spektrometri Serapan Atom SSA meliputi absorpsi sinar oleh atom-atom netral unsur logam yang
masih berada dalam keadaan dasarnya Ground state. Sinar yang diserap biasanya ialah sinar ultra violet dan sinar tampak. Prinsip Spektrometri
Serapan Atom SSA pada dasarnya sama seperti absorpsi sinar oleh molekul atau ion senyawa dalam larutan.
Hukum absorpsi
sinar Lambert-Beer
yang berlaku
pada spektrofotometer absorpsi sinar ultra violet, sinar tampak maupun infra
merah, juga berlaku pada Spektrometri Serapan Atom SSA. Perbedaan analisis Spektrometri Serapan Atom SSA dengan spektrofotometri molekul
adalah peralatan dan bentuk spectrum absorpsinya: Setiap alat AAS terdiri atas tiga komponen yaitu:
- Unit atomisasi atomisasi dengan nyala dan tanpa nyala - Sumber radiasi
- Sistem pengukur fotometri
H. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah penting dalam metode ilmiah. Pengumpulan data menurut Sugiyono 2007: 193 dapat dilakukan dengan
berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara dalam upaya mengumpulkan data.
Sementara itu, Nazir 2005: 174 mengemukakan hal yang sama mengenai pengumpulan data yaitu prosedur yang sistematis dan standar
untuk memperoleh data yang diperlukan. Pengumpulan data tidak lain adalah suatu proses pengadaan data primer untuk keperluan penelitian.
Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara studi literatur, melakukan percobaan, uji organoleptik, dan penyebaran angket.