Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan teknologi yang ada. Adanya perkembangan teknologi ini telah mengakibatkan iklim persaingan bisnis yang semakin ketat. Persaingan yang kompetitif antara lain meraih kepercayaan konsumen, meningkatkan efisiensi kinerja perusahaan, dan memberikan layanan prima kepada konsumen. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis. Di dalam sistem pengendalian manajemen pada suatu organisasi bisnis, pengukuran kinerja merupakan usaha yang dilakukan pihak manajemen untuk mengevaluasi hasil-hasil kegiatan yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pusat pertanggungjawaban yang dibandingkan dengan tolak ukur yang telah diterapkan. Hal ini mendorong Kaplan dan Norton untuk merancang suatu sistem pengukuran kinerja yang lebih komprehensif yang disebut dengan balanced scorecard . Kaplan dan Norton 1996 menyatakan bahwa: “Balanced scorecard provides executives with a comprehensive framework that translates a company’s strategic objectives into a coherent set of performance measures”. Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa balanced scorecard menyediakan tujuan-tujuan strategis organisasi ke dalam seperangkat tolak 1 ukur kinerja yang saling berhubungan. Balanced scorecard merupakan suatu metode pengukuran kinerja yang tidak hanya mencerminkan pada kinerja keuangan saja, tetapi juga non keuangan. Aspek non keuangan mendapat perhatian yang cukup serius, karena pada dasarnya peningkatan kinerja keuangan bersumber dari aspek non keuangan, sehingga apabila perusahaan akan melakukan pelipatgandaan kinerja, maka fokus perhatian perusahaan akan ditujukan kepada peningkatan kinerja non keuangan, karena dari situlah keuangan berasal. “The Balanced Scorecard BSC - Measures That Drive Performance” sebuah artikel yang muncu tahun 1992 daam Harvard Business Review tuilsan Robert P. Kapan dan David S. Norton menjadi awal munculnya konsep penilaian kinerja menggunakan balanced scorecard. Balanced scorecard memberikan suatu kerangka kerja bagi pihak manajemen untuk menerjemahkan misi dan strategi organisasi ke dalam tujuan-tujuan dan ukuran-ukuran yang dapat dilihat dari empat perspektif Kaplan dan Norton, 1996. Organisasi sektor publik merupakan organisasi yang didirikan dengan tujuan memberikan pelayanan kepada masyarakat bukan mendapatkan keuntungan. Meskipun organisasi publik bukan bertujuan mencari keuntungan, organisasi ini dapat mengukur efektifitas dan efisiensinya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Balanced scorecard dapat digunakan organisasi publik untuk mengukur kinerjanya Handayani, 2011. Keempat perspektif tersebut daam sektor publik di rumah sakit secara umum digambarkan sebagai berikut: 1. Perspektif Keuangan, untuk mengetahui bagaimana pengelolaan keuangan rumah sakit. 2. Perspektif Pelanggan, untuk mengetahui bagaimana kepuasan pelanggan terhadap kualitas rumah sakit. 3. Perspektif Proses Bisnis Internal, untuk mengetahui bagaimana rumah sakit membangun keunggulan dalam proses bisnisnya. 4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran, untuk mengetahui bagaimana rumah sakit terus melakukan perbaikan dan menambah nilai bagi pelanggan dan stakeholder . Rumah sakit umum daerah merupakan salah satu instansi pemerintah daerah yang bergerak di bidang sektor publik dalam hal jasa kesehatan. Kegiatan usaha rumah sakit umum daerah bersifat sosial dan ekonomi yang mengutamakan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat. Rumah sakit umum daerah sebagai salah satu instansi pemerintah harus mampu memberikan pertanggungjawaban baik secara keuangan maupun non keuangan kepada pemerintah daerah dan masyarakat sebagai pengguna jasa. Oleh karena itu, perlu adanya suatu pengukuran kinerja yang mencakup semua aspek. Balanced scorecard merupakan pilihan yang tepat untuk melakukan pengukuran kinerja baik dari aspek keuangan maupun non keuangan. Perspektif yang akan dinilai adalah perspektif pelanggan, perspektif keuangan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Fakta membuktikan bahwa perusahaan yang mengadopsi konsep balanced scoreca rd menunjukkan banyak perubahan yang mengadopsi konsep balanced scorecard menunjukkan banyak perubahan kinerja yang signifikan, antara lain: manajemen semakin berorientasi pada pelanggan, waktu respon terhadap pelanggan semakin cepat, perbaikan kualitas produk, penekanan pada kerja tim, waktu untuk launching produk baru berkurang, dan manajemen lebih berorientasi pada masa depan Mahmudi, 2005. Rumah sakit yang baik tentu saja memberikan pelayanan berdasarkan kebutuhan pasien, bukan atas dasar untuk meningkatkan pemasukan keuangan rumah sakit atau penghasilan karyawan Bose dan Keith dalam Handayani, 2011. Perubahan-perubahan yang terjadi pada organisasi kesehatan saat ini karena adanya tekanan untuk menurunkan biaya, meningkatkan kualitas pelayanan serta mengikuti petunjuk-petunjuk dan peraturanperaturan yang ketat, telah memaksa profesional di bidang kesehatan menguji ulang tentang bagaimana cara mereka mengevaluasi kinerja dari organisasi pelayanan itu Gasperz dalam Handayani, 2011. Selain hal itu RSUD Sleman belum pernah dinilai kinerjanya menggunakan metode balanced scorecard , sehingga hal tersebut menjadi kali pertama RSUD Sleman mengetahui kinerjanya secara kompleks dan dapat melihat lebih jelas hubungan sebab akibat antar perspektif untuk menjadi bahan pertimbangan manajemen dalam memperbaiki kinerjanya ke depan. Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan oleh penulis di atas, penelitian ini ditujukan untuk menilai kinerja RSUD Sleman dengan menggunakan metode balanced scorecard . Penelitian ini selanjutnya dituangkan dalam judul “ANALISIS PENILAIAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD : Studi Kasus di RSUD Sleman ”. B. Rumusan Masalah Dalam penelitian ini, peneliti mencoba merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan, yaitu: “Bagaimana kinerja dari RSUD Sleman dengan penilaian menggunakan metode Balanced Scorecard ?” C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui kinerja RSUD Sleman dengan penilaian menggunakan balanced scoreca rd.

D. Manfaat Penelitian