Analisis pengukuran kinerja dengan menggunakan metode Balanced Scorecard : studi kasus di KBPR Bank Pasar PATMA Klaten.

(1)

i

ABSTRAK

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

(Studi Kasus di KBPR Bank Pasar PATMA Klaten)

Alfa Ray Cahyaningrum NIM: 102114052 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2014

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja dari KBPR Bank Pasar PATMA Klaten jika diukur dengan menggunakan metode balanced scorecard. Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan wawancara, observasi, dokumentasi, dan kuesioner. Pengujian kualitas data menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, dan statistik deskriptif.

Hasil untuk analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Perspektif Keuangan: pada perspektif keuangan untuk rasio ROA, BOPO, dan CR sudah memenuhi standar yang ditentukan oleh BI, sedangkan untuk LDR belum memenuhi standar. 2) Perspektif Pelanggan: pada perspektif ini, untuk retensi pelanggan KBPR Bank Pasar PATMA Klaten mampu mempertahankan pelanggan lama, untuk akuisisi pelanggan mengalami penurunan, sedangkan tingkat kepuasan pelanggan dapat dikatakan pelanggan puas dengan layanan yang ada. 3) Perspektif Proses Bisnis Internal: untuk perspektif proses bisnis internal pada kategori kinerja pelayanan, kinerja pelayanan KBPR Bank Pasar PATMA Klaten sudah baik, hanya saja untuk proses operasi pelayanannya belum efektif, efisien dan tepat waktu. 4) Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran KBPR Bank Pasar PATMA adalah baik. Untuk kepuasan karyawan, karyawan sangat puas bekerja, karyawan juga setia pada KBPR Bank Pasar PATMA Klaten. Kesimpulan akhir yang didapatkan bahwa kinerja KBPR Bank Pasar PATMA Klaten jika diukur menggunakan metode balanced scorecard adalah baik.


(2)

ii

ABSTRACT

THE PERFORMANCE MEASUREMENT ANALYSIS USING THE BALANCED SCORECARD METHOD

(A Case Study at KBPR Bank Pasar PATMA Klaten)

Alfa Ray Cahyaningrum NIM: 102114052 Sanata Dharma University

Yogyakarta 2014

The purpose of this study was to determine the performance of KBPR Bank Pasar PATMA Klaten measured using the balanced scorecard method. Type of research is a case study. The techniques of data gathering were done by interviews, observation, documentation, and questionnaires. The quality of data was tested using validity, reliability, and descriptive statistics.

The results of the analysis of data are: 1) Financial Perspective: the financial perspective for ROA, ROA, and CR already meet the standards set by the central bank, while for LDR does not meet the standards. 2) Customer Perspective: in this perspective, for customer retention KBPR Bank Pasar PATMA Klaten is able to retain existing customers, for customer acquisition is decreased, while the level of customer satisfaction can be said that customers are satisfied with the existing services. 3) Internal Business Process Perspective: for internal business process perspective on the category of service performance, service performance KBPR Bank Pasar PATMA Klaten has been good, it is just for the operation of the service that has not been effective, efficient and timely. 4) Learning and Growth Perspective: KBPR Bank Pasar PATMA Klaten is good. To the satisfaction of the employees, the employees are very satisfied and loyal to the KBPR Bank Pasar PATMA Klaten. The final conclusion is obtained that the performance of KBPR Bank Pasar PATMA Klaten measured using the balanced scorecard method is good.


(3)

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

Studi Kasus di KBPR Bank Pasar PATMA Klaten

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah SatuSyarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Alfa Ray Cahyaningrum

NIM:102114052

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA


(4)

i

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

Studi Kasus di KBPR Bank Pasar PATMA Klaten

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah SatuSyarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Alfa Ray Cahyaningrum

NIM:102114052

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA


(5)

(6)

(7)

iv

MOTTO

“ Balas Dendam yang terbaik adalah ketika kita meraih sebuah kesuksesan “

“ Malas adalah musuh terbesar yang ada dalam diri, ingatlah akan seseorang yang membuatmu bersemangat ketika rasa malas itu mulai menghampiri “

“ Janganlah hanya melihat ke bawah saja atau ke atas saja tetapi lihatlah kedua – duanya jika ingin hidup sukses “

“ DEUS PROVIDEBIT ( TUHAN AKAN MENYELENGGARAKAN)”

Karya Tulis ini ku persembahakan kepada: Tuhan Yesus dan Bunda Maria

Bapak dan Ibuku tercinta Kedua adikku, Bondan dan Ranyo My Best Friend Angela Elsy Not And Someone special in my heart and my life Klaudius Sel Rondos


(8)

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul: ANALISIS PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN

METODE BALANCED SCORECARD

Studi Kasus di KBPR Bank Pasar PATMA Klaten Jalan Andalas No. 3 Semangkak, Klaten Tengah, Klaten Dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 15 Desember 2014 adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah – olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri. Bila kemudian hari terbukti bahwa saya melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah – olah hasil pemikiran saya sendiri, maka gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh Universitas Sanata Dharma batal saya terima.

Yogyakarta, 30 Januari 2015 Yang membuat pernyataan

Alfa Ray Cahyaningrum NIM: 102114052


(9)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Alfa Ray Cahyaningrum

NIM : 102114052 Fakultas : Ekonomi Prodi : Akuntansi

Demi pengembangan ilmu akademik dan pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “ANALISIS PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD, studi kasus di KBPR Bank Pasar PATMA Klaten.“

Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 30 Januari 2015 Yang membuat pernyataan

Alfa Ray Cahyaningrum NIM: 102114052


(10)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena, atas limpahan berkat kasih dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Pengukuran Kinerja Dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard“ dengan lancar dan sesuai harapan.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis juga mendapatkan bimbingan, arahan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka dari itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:

1. Drs. Johanes Eka Priyatma,M.Sc.,Ph.D Selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si. selaku dekan Fakultas Ekonomi.

3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si.,Akt,QIA selaku Ketua Program Studi Akuntansi yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu di jurusan Akuntansi hingga selesai.

4. Bapak Antonius Diksa Kuntara, S.E.,M.F.A,QIA selaku dosen MPT dan dosen pembimbing penulis yang selalu memberikan masukan serta arahan kepada penulis dalam penulisan skripsi hingga terselesainya skripsi ini. 5. Bapak Ir.Drs. Hansiadi Yuli H.,M.Si.,Ak.,QIA dan Ibu Lisia Apriani,


(11)

viii

6. Bapak F. Suparmadi selaku direktur KBPR Bank Pasar PATMA dan seluruh karyawan KBPR Bank Pasar PATMA yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di tempat ini. 7. Nasabah – nasabah KBPR Bank Pasar PATMA yang telah meluangkan

waktunya untuk mengisi kuesioner – kuesioner dari penulis, untuk kelancaran skripsi ini.

8. Kedua orang tua ku, Bapak Al. Sukrisna dan Ibu Th. Agnes Suyatmi. Kedua adikku Bondan dan Ranyo yang selalu memberikan semangat 9. Teristimewa untuk seseorang yang sangat spesial dalam hidup ku Klaudius

Sel Rondos, bersyukur atas pelajaran hidup dan cinta yang telah kamu bagikan dan kamu ajarkan untuk ku, sudah memberikan aku semangat dan motivasi untuk terus berjalan menggapai semua impian, juga untuk cinta yang pernah tumbuh dan untuk waktu yang telah kamu berikan.

10.Sahabat ku tercinta Angela Elsy Not, untuk segala dukungan yang Ecik beri untuk ku,sudah mau jadi sahabat ku dari kecil hingga sekarang, terima kasih sudah memberikan aku arti akan sebuah persahabatan sejati, meski kini jarak memisahkan kita tapi persahabatan itu tidak akan pernah terpisah walau oleh jarak sekalipun.

11.Mas Y. Dhanang, Mbak Nindya dan Om Jendra yang sudah membantu penulis dari awal penulisan ini sampai terselesaikannya skripsi ini.


(12)

ix

12.Sahabat – sahabat ku yang lain Niken, Opi, Tere, Pipit, Aurel, Mbah Gethek terima kasih atas dukungan dan kebersamaannya selama ini, semoga persahabatan kita juga tidak akan pernah berakhir.

13.Teman – teman akuntansi angkatan 2010 dan teman – teman sekelas MPT untuk kebersamaan yang terjadi selama kuliah ini, semoga persaudaraan ini tetap terjalin.

14.Mas Ignatius Yulianto dan Mbak Vero yang selalu memberikan semangat dan dukungan kepada penulis.

15.Semua keluarga besar kakek FX. Sodik Pramono dan nenek (Alm.) M.M. Waginem Manto Suharjo.

16.Keluarga di Labuan Bajo, atas semuanya untuk dukungan dan semangat yang diberikan kepada penulis terutama mama Mely, bapa Blas, Kakak Indak, Kakak Rikar, mama dan bapa ani, Kakak Adel, kakak Obet, Kakak Yolan, Bude Lis dan semuanya saja.

17.Keluarga besar OMK St. Yosep dan OMK St.Petrus Cabakan yang selalu memberikan ku inspirasi.


(13)

x

18.Teman – teman ku waktu di Labuan Bajo, Lit, Asri, Diana, Fely, Ret, Reta, Tomi, Ando dan semuanya yang tak bisa penulis sebutkan satu per satu, terima kasih untuk dukungan dan doa yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu.

19.Semua pihak yang tak bisa penulis tuliskan satu per satu

Dalam penulisan skripsi ini penulis sadar bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan – kekurangan yang ada dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi baiknya skripsi ini. Pada akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini berguna dan bermanfaat bagi pembaca dan pihak yang membutuhkan.

Yogyakarta, 30 Januari 2015


(14)

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……… i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……… ii

HALAMAN PENGESAHAN……….. iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.……….. iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS………..…… v

HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI ………... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR………. vii

HALAMAN DAFTAR ISI……… xi

HALAMAN DAFTAR TABEL……… xiv

HALAMAN DAFTAR GAMBAR……… xv

HALAMAN LAMPIRAN………. xvi HALAMAN ABSTRAK………... xvii

HALAMAN ABSTRACT………. xviii

BAB I PENDAHULUAN………. 1

A. Latar Belakang Masalah……….. 1

B. Rumusan Masalah……….…... 4

C. Tujuan Penelitian………. 4

D. Manfaat Penelitian………... 5

E. Sistematika Penulisan……….. 6

BAB II LANDASAN TEORI……….… 8

A. Pengertian Kinerja……….…. 8

B. Pengukuran Kinerja……….. 9

C. Pengertian Balanced Scorecard……….. 13

D. Perspektif dalam Balanced Scorecard……… 16

E. Pengertian Bank……….. 23


(15)

xii

G. Fungsi Bank……… 24

H. Penelitian Terdahulu………... 26

BAB III METODE PENELITIAN……….…….…… 30

A. Jenis Penelitian……….. 30

B. Tempat dan Waktu Penelitian……… 30

C. Populasi dan Sampel……….. 30

D. Jenis Data……… 31

E. Sumber Data……… 31

F. Metode Pengumpulan Data.……… 32

G. Data Penelitian…………...………. 34

H. Pengujian Kualitas Data……….. 40

I. Pengujian Instrumen Penelitian………... 41

J. Tolok Ukur Pengukuran Kinerja Perbankan……… 43

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN……….……. 44

A. Sejarah KBPR Bank Pasar Patma Klaten………... 44

B. Lokasi KBPR Bank Pasar PATMA Klaten..………….. 46

C. Visi dan Misi KBPR Bank Pasar PATMA Klaten……. 46

D. Pegawai KBPR Bank Pasar PATMA Klaten…………. 47

E. Tujuan KBPR Bank Pasar PATMA Klaten………….... 48

F. Struktur Organisasi………. 49

G. Uraian Tugas dan Wewenang………. 50

H. Kebijakan dan Prosedur Kepegawaian KBPR Bank Pasar PATMA Klaten………... 58

I. Asuransi Tenaga Kerja, Perlindungan Kerja, Jaminan Sosial dan Kesejahteraan Karyawan……….… 59

J. Kegiatan Operasional KBPR Bank Pasar PATMA Klaten……….…… 61


(16)

xiii

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN…………..…… 63

A. Deskripsi Data………...…. 63

B. Analisis Data……….. 64

C. Pembahasan……… 82

BAB VI PENUTUP………. 88

A. Kesimpulan………. 88

B. Keterbatasan……… 88

C. Saran……… 89

DAFTAR PUSTAKA………... 90


(17)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

1. Tabel 4.1. Keuangan KBPR Bank Pasar PATMA Klaten…………. 62

2. Tabel 5.1. Perhitungan Rasio LDR……… 65

3. Tabel 5.2. Perhitungan Rasio ROA……… 66

4. Tabel 5.3. Perhitungan Rasio BOPO………. 67

5. Tabel 5.4. Perhitungan Rasio ROE………. 68

6. Tabel 5.5. Perhitungan Rasio CR……… 69

7. Tabel 5.6. Perhitungan Retensi Pelanggan……….…… 70

8. Tabel 5.7. Perhitungan Akuisisi Pelanggan……… 71

9. Tabel 5.8. Uji Validitas……….. 75

10.Tabel 5.9. Uji Reliabilitas……….…….….. 75

11.Tabel 5.10. Proses Operasi Pelayanan ( AETR )……… 76

12.Tabel 5.11. Kinerja Pelayanan……….………... 77

13.Tabel 5.12. Perhitungan Kesetiaan Karyawan……… 79

14.Tabel 5.13. Perhitungan Produktivitas Karyawan………. 80

15.Tabel 5.14. Perhitungan Kepuasan Karyawan……… 81


(18)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Gambar 2.1. BSC Menerjemahkan Visi dan Misi Strategi………... 15

2. Gambar 2.2. Perspektif Pelanggan……… 19

3. Gambar 2.3. Perspektif Proses Bisnis Internal……….. 22


(19)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Lampiran I. Kuesioner Karyawan dan Pelanggan……… 93

2. Lampiran II. Neraca dan Laba Rugi………. 102

3. Lampiran III. Rekap Skor Kepuasan Kerja Karyawan……….. 126

4. Lampiran IV. Rekap Skor Kepuasan Pelanggan……… 128


(20)

xvii

ABSTRAK

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

(Studi Kasus di KBPR Bank Pasar PATMA Klaten)

Alfa Ray Cahyaningrum NIM: 102114052 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2014

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja dari KBPR Bank Pasar PATMA Klaten jika diukur dengan menggunakan metode balanced scorecard. Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan wawancara, observasi, dokumentasi, dan kuesioner. Pengujian kualitas data menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, dan statistik deskriptif.

Hasil untuk analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Perspektif Keuangan: pada perspektif keuangan untuk rasio ROA, BOPO, dan CR sudah memenuhi standar yang ditentukan oleh BI, sedangkan untuk LDR belum memenuhi standar. 2) Perspektif Pelanggan: pada perspektif ini, untuk retensi pelanggan KBPR Bank Pasar PATMA Klaten mampu mempertahankan pelanggan lama, untuk akuisisi pelanggan mengalami penurunan, sedangkan tingkat kepuasan pelanggan dapat dikatakan pelanggan puas dengan layanan yang ada. 3) Perspektif Proses Bisnis Internal: untuk perspektif proses bisnis internal pada kategori kinerja pelayanan, kinerja pelayanan KBPR Bank Pasar PATMA Klaten sudah baik, hanya saja untuk proses operasi pelayanannya belum efektif, efisien dan tepat waktu. 4) Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran KBPR Bank Pasar PATMA adalah baik. Untuk kepuasan karyawan, karyawan sangat puas bekerja, karyawan juga setia pada KBPR Bank Pasar PATMA Klaten. Kesimpulan akhir yang didapatkan bahwa kinerja KBPR Bank Pasar PATMA Klaten jika diukur menggunakan metode balanced scorecard adalah baik.


(21)

xviii

ABSTRACT

THE PERFORMANCE MEASUREMENT ANALYSIS USING THE BALANCED SCORECARD METHOD

(A Case Study at KBPR Bank Pasar PATMA Klaten)

Alfa Ray Cahyaningrum NIM: 102114052 Sanata Dharma University

Yogyakarta 2014

The purpose of this study was to determine the performance of KBPR Bank Pasar PATMA Klaten measured using the balanced scorecard method. Type of research is a case study. The techniques of data gathering were done by interviews, observation, documentation, and questionnaires. The quality of data was tested using validity, reliability, and descriptive statistics.

The results of the analysis of data are: 1) Financial Perspective: the financial perspective for ROA, ROA, and CR already meet the standards set by the central bank, while for LDR does not meet the standards. 2) Customer Perspective: in this perspective, for customer retention KBPR Bank Pasar PATMA Klaten is able to retain existing customers, for customer acquisition is decreased, while the level of customer satisfaction can be said that customers are satisfied with the existing services. 3) Internal Business Process Perspective: for internal business process perspective on the category of service performance, service performance KBPR Bank Pasar PATMA Klaten has been good, it is just for the operation of the service that has not been effective, efficient and timely. 4) Learning and Growth Perspective: KBPR Bank Pasar PATMA Klaten is good. To the satisfaction of the employees, the employees are very satisfied and loyal to the KBPR Bank Pasar PATMA Klaten. The final conclusion is obtained that the performance of KBPR Bank Pasar PATMA Klaten measured using the balanced scorecard method is good.


(22)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam perkembangan dunia yang semakin maju ini, perkembangan dalam dunia bisnis pun semakin berkembang pesat. Persaingan – persaingan yang ketat dan kompetitif dalam dunia bisnis menuntut bank – bank maupun koperasi – koperasi di Indonesia ini untuk mampu bertahan. Tidak hanya tuntutan dunia bisnis, orang – orang zaman sekarang juga mulai memikirkan masa depannya untuk menabung. Kesadaran orang untuk menabung pada zaman sekarang ini sudah tinggi sehingga bank – bank dituntut untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggannya atau bagi para nasabahnya.

Persaingan yang ketat juga dialami oleh bank – bank yang ada untuk mendapatkan nasabah yang banyak. Bank – bank ini menginginkan nasabah yang banyak dan juga memberi rasa percaya kepada para nasabahnya. Dalam hal ini bank dituntut untuk memberikan kinerja yang bagus, oleh karena itu diperlukan adanya suatu penilaian untuk pengukuran kinerja. Pada awalnya kinerja suatu organisasi hanya dilakukan dengan pendekatan tradisional saja yaitu diukur dengan menggunakan aspek keuangan atau finansialnya saja. Seiring perkembangan zaman, aspek keuangan saja tidak cukup untuk mengukur kinerja suatu organisasi, ternyata kepuasan nasabah, proses bisnis internal


(23)

yang ada dan proses pertumbuhan dan pembelajaran juga menjadi penentu baik tidaknya kinerja organisasi tersebut.

Kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visidanmisi organisasi yang tertuang dalam perencanaan strategi suatu organisasi. Kinerja sering digunakan untuk menyebut prestasi atau tingkat keberhasilan individu atau kelompok. Kinerja bisa diketahui jika individu atau kelompok tersebut mempunyai atau memiliki kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan, sedangkan pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis. Didalam sistem pengendalian manajemen pada suatu organisasi bisnis, pengukuran kinerja merupakan usaha yang dilakukan pihak manajemen untuk mengevaluasi hasil–hasil kegiatan yang telah dilaksanakan oleh masing – masingpusat pertanggungjawaban yang dibandingkan dengan tolok ukur yang telah ditetapkan (Widayanto,1993). Pengukuran kinerja merupakan faktor yang penting bagi kemajuan sebuah organisasi, dengan adanya pengukuran kinerja kita dapat mengetahui kinerja organisasi tersebut, apakah pelayanan dalam organisasi tersebut sudah baik dan efektif atau belum. Jadipengukuran kinerja adalah suatu metode atau alat yang digunakan untuk mencatat dan menilai pencapaian pelaksanaan kegiatan berdasarkan tujuan, sasaran, dan strategi sehingga dapat diketahui kemajuan organisasi serta meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas (Simons, dalam BPKP, 2000).


(24)

Dalam pengukuran kinerja tradisional, yang ditekankan hanya pada aspek keuangannya saja, namun aspek keuangan saja tidak cukup untuk mengukurkinerja organisasi.

Oleh karena itu, Kaplan dan Norton merancang suatu sistem pengukuran kinerja yang lebih komprehensif yang disebut dengan balanced scorecard. Istilah balanced scorecard sendiri terdiri dari dua kata yaitu balanced (berimbang) dan scorecard (kartu skor). Kata balanced (berimbang) diartikan dengan kinerja yang diukur secara seimbang dari dua sisi yaitu sisi keuangan dan non keuangan, mencakup jangka pendek dan jangka panjang serta melibatkan bagian internal dan eksternal, sedangkan pengertian kartu skor adalah suatu kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja, baik untuk kondisi sekarang maupun untuk perencanaan dimasa yang akan datang. Sehingga dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa balanced scorecard adalah suatu metode pengukuran kinerja yang tidak hanya mencerminkan pada kinerja keuangan saja, tetapi juga kinerja non keuangan. Kinerja non keuangan ini sangat memiliki pengaruh yang besar dalam mengevaluasi kinerja organisasi.

Dalam balanced scorecard ada empat perspektif yang digunakan dalam pengukuran kinerja organisasi, dimana keempat perspektif ini dibagi menjadi dua yaitu aspek keuangan dan non keuangan. Keempat perspektif itu adalah perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pertumbuhandan pembelajaran.


(25)

Dalam penelitian yang akan dilakukan di KBPR Bank Pasar PATMA Klaten, pengukuran kinerja akan dilakukan dengan menggunakan metode balanced scorecard, dimana pengukuran kinerja ini tidak hanya ditekankan pada aspek keuangan tetapi juga menekankan pada aspek non keuangannya juga.

KBPR Bank Pasar PATMA merupakan sebuah bank swasta yang bergerak dalam bidang pemberian kredit dan juga menarik dana dari masyarakat (menabung). Maka dari itu, karena kebanyakan nasabahnya adalah masyarakat luas maka KBPR Bank Pasar PATMA juga harus memberikan pelayanan yang baik kepada para karyawan dan nasabahnya agar para nasabah serta karyawan tidak lari kepada bank – bank lain karena sudah merasa puas dengan layanan yang ada.

B. Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah “bagaimana kinerja di KBPR Bank Pasar PATMA Klaten jika diukur menggunakan balanced scorecard?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur kinerja KBPR Bank Pasar PATMA dengan menggunakan metode balanced scorecard.


(26)

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti

Penelitian ini sangat bermanfaat untuk peneliti saat peneliti sudah terjun dalam dunia kerja, karena wawasan peneliti menjadi bertambah sehingga saat memasuki dunia kerja, peneliti bisa membuat keputusan – keputusan yang positif agar perusahaan atau organisasi yang akan ditempati oleh peneliti bisa maju dan bertahan.

2. Bagi KBPR Bank Pasar PATMA

Penelitian ini sangat bermanfaat karena dengan adanya analisis kinerja menggunakan balanced scorecard, KBPR Bank Pasar PATMA menjadi tahu seberapa besar tingkat kualitas pelayanan dan kinerja yang ada pada KBPR Bank Pasar PATMA untuk pelayanan publik, sehingga jika KBPR Bank Pasar PATMA tersebut belum sesuai standar maka KBPR Bank Pasar PATMA bisa segera meningkatkan atau memperbaiki kinerja KBPR Bank Pasar PATMA tersebut agar pelanggan dan karyawan merasa puas dan KBPR Bank Pasar PATMA bisa memberikan yang terbaik.

3. Bagi Masyarakat

Dengan adanya analisis kinerja pada KBPR Bank Pasar PATMA, masyarakat merasa bahwa pelayanan yang dilakukan oleh KBPR Bank Pasar PATMA dapat memenuhi standar pelayanan yang baik dan berkualitas, sehinggamasyarakat merasakan bahwa pelayanan yang ada padaKBPR Bank Pasar PATMA sangat berkualitas dan


(27)

masyarakat merasakan kepuasan atas pelayanan yang dilakukan oleh KBPR Bank Pasar PATMA.

4. Bagi Akademik

Penelitian ini sangat berguna dan bermanfaat bagi akademik karena,bisa menambah wawasan tentang pelayanan dan kinerja dari suatu organisasi dengan menggunakan metode balanced scorecard.

E. Sistematika Penulisan

Pada bagian sistematika penulisan ini diuraikan urut – urutanpenulisan sebagai berikut:

Bab I: Bab ini akan menjelaskan tentang pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian

Bab II: Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai landasan teori yang memuat teori – teori yang berhubungan dan yang mendasari dalam penulisan skripsi ini, teori tersebut meliputi pengertian kinerja, pengukuran kinerja, elemen pokok pengukuran kinerja, aspek pengukuran kinerja sektor publik, pengertian balanced scorecard, perspektif dalam balanced scorecard, pengertian bank, jenis bank, dan fungsi bank serta membahas tentang penelitian terdahulu.

Bab III: Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai metode – metode dalam penelitian yaitu tentang jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, populasi dan sampel, jenis dan sumber


(28)

data, metode pengumpulan data dan variabel yang digunakan, data penelitian, pengujian kualitas data, pengujian instrumen penelitian dan tolok ukur kinerja tersebut dikatakan baik.

Bab IV: Dalam bab ini akan dijelaskan secara singkat gambaran umum tentang KBPR Bank Pasar PATMA Klaten. Gambaran umum tersebut meliputi sejarah singkat KBPR Bank Pasar PATMA,visi dan misi KBPR Bank Pasar PATMA, lokasi KBPR Bank Pasar PATMA, jumlah pegawai, struktur organisasi KBPR Bank Pasar PATMA, tujuan KBPR Bank Pasar PATMA, uraian tugas dan wewenang pegawai, kebijakan dan prosedur kepegawaian, kegiatan operasional dan produk dari KBPR Bank Pasar PATMA serta laporan keuangan Neraca dan Laba Rugi. Bab V: Dalam bab V akan dijelaskan tentang hasil analisis kinerja

yang dilakukan oleh peneliti terhadap KBPR Bank Pasar PATMA.

Bab VI: Dalam bab ini peneliti akan menuliskan kesimpulan yang peneliti dapatkan dari hasil analisis kinerja pada bab V, keterbatasan yang peneliti alami saat melakukan penelitian dan saran yang dapat peneliti bagikan untuk KBPR Bank Pasar PATMA.


(29)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Kinerja

Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang tertuang dalam rencana strategi suatu organisasi. Istilah kinerja sering digunakan untuk menyebut prestasi atau tingkat keberhasilan individu atau keberhasilan kelompok. Kinerja bisa diketahui jika individu atau kelompok tersebut memiliki kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan. Kriteria keberhasilan ini berupa tujuan – tujuan atau target – target tertentu yang hendak dicapai.

Kinerja perusahaan merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam periode tertentu dengan mengacu pada standar yang ditetapkan. Kinerja perusahaan hendaknya merupakan hasil yang dapat diukur dan menggambarkan kondisi empirik suatu perusahaan dari berbagai ukuran yang disepakati. Zarkasyi (2008:48) mengatakan bahwa kinerja merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh suatu organisasi dalam periode tertentu dengan mengacu pada standar yang ditetapkan. Gitosudarmo dan Basri (2002:275) berpendapat bahwa kinerja keuangan adalah rangkaian aktivitas keuangan pada suatu periode tertentu dilaporkan dalam laporan keuangan yang terdiri dari laba rugi dan neraca.


(30)

Kinerja keuangan merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh suatu organisasi dalam periode tertentu dengan mengacu pada standar yang ditetapkan.

B. Pengukuran Kinerja

1. Pengertian Pengukuran Kinerja

Dalam lingkungan usaha yang masih berskala kecil, dapat

dipastikan bahwa transaksi hanya dilakukan dengan pihak eskternal. Yuwono, dkk (2003:23) mengemukakan bahwa, pengukuran kinerja adalah tindakan pengukuran yang dilakukan terhadap berbagai aktivitas dalam rantai nilai yang ada pada tahap perusahaan. Sedangkan menurut Robertson, pengukuran kinerja merupakan suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya, termasuk informasi atas efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa, kualitas barang dan jasa, hasil kegiatan dibandingkan dengan maksud yang diinginkan dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan (Robertson, 2000).

Manfaat pengukuran kinerja baik untuk internal maupun eksternal dalam organisasi sektor publik (BPKP,2000) adalah sebagai berikut:

1) Memastikan pemahaman para pelaksana akan ukuran yang digunakan untuk pencapaian kinerja.

2) Memastikan tercapainya rencana kinerja yang telah disepakati.


(31)

3) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kinerja dan membandingkannya dengan rencana kerja serta melakukan tindakan untuk memperbaiki kinerja.

4) Memberikan penghargaan dan hukuman obyektif atas prestasi pelaksana yang telah diukur sesuai dengan sistem pengukuran kinerja yang telah disepakati.

5) Menjadi alat komunikasi antar bawahan dan pimpinan dalam upaya memperbaiki kinerja organisasi.

6) Mengidentifikasikan apakah kepuasan pelanggan sudah terpenuhi.

7) Membantu memahami proses kegiatan instansi pemerintah. 8) Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan

secara obyektif.

9) Menunjukan peningkatan yang perlu dilakukan. 10)Mengungkapkan permasalahn yang terjadi.

2. Elemen Pokok Pengukuran Kinerja

Elemen – elemen pokok yang ada pada pengukuran kinerja antara lain:

1) Menetapkan tujuan, sasaran, dan strategi organisasi

Tujuan adalah pernyataan secara umum tentang apa yang ingin dicapai organisasi. Sasaran merupakan tujuan organisasi yang sudah dinyatakan secara eksplisit dengan disertai batasan waktu yang jelas.


(32)

Strategi adalah cara atau teknik yang digunakan organisasi untuk mencapai tujuan dan sasaran. Tujuan, sasaran dan strategi tersebut ditetapkan dengan berpedoman pada visi dan misi organisasi.

2) Merumuskan indikator dan ukuran kinerja

Indikator kinerja mengacu pada penilaian kinerja secara tidak langsung yaitu, hal – hal yang sifatnya merupakan indikasi – indikasi kinerja. Sedangkan ukuran kinerja mengacu pada penilaian kinerja secara langsung. Keduanya sangat dibutuhkan untuk menilai tingkat ketercapaian tujuan, sasaran dan strategi. Indikator kinerja dapat berbentuk faktor – faktor keberhasilan utama dan indikator kinerja kunci.

3) Mengukur tingkat ketercapaian tujuan dan sasaran – sasaranorganisasi.

Mengukur tingkat ketercapaian tujuan dan sasaran – sasaran organisasi adalah membandingkan hasil aktual dengan indikator dan ukuran kinerja yang telah ditetapkan. Analisis hasil antara hasil aktual dengan indikator dan ukuran kinerja menghasilkan penyimpangan positif yang artinya pelaksanaan kegiatan sudah berhasil mencapai serta melampaui indikator dan ukuran kinerja yang ditetapkan, dan penyimpangan negatif yang artinya pelaksanaan kegiatan belum berhasil mencapai serta melampaui indikator dan


(33)

ukuran kinerja yang ditetapkan, serta penyimpangan nol yang artinya pelaksanaan kegiatan belum berhasil atau sama dengan indikator dan ukuran kinerja yang ditetapkan.

4) Evaluasi kinerja

Evaluasi kinerja akan memberikan gambaran kepada penerima informasi mengenai nilai kinerja yang berhasil dicapai organisasi. Capaian kinerja organisasi dapat dinilai dengan skala pengukuran tertentu. Informasi capaian kinerja dapat dijadikan feedback dan reward punishment, penilaian kemajuan organisasi dan dasar peningkatan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas.

3. Aspek – Aspek Pengukuran Kinerja Sektor Publik

Oleh karena sifat dan karakteristiknya yang unik, maka organisasi sektor publik memerlukan ukuran kinerja yang lebih luas. Pengukuran kinerja organisasi sektor publik meliputi aspek – aspek antara lain:

1) Kelompok masukan (input): segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran.

2) Kelompok proses (proceses): ukuran kegiatan baik dari segi kecepatan, ketepatan, maupun tingkat akurasi pelaksanaan kegiatan tersebut.


(34)

3) Kelompok keluaran (output): sesuatu yang diharapkan langsung dapat dicapai dari suatu kegiatan yang berwujud maupun tidak berwujud.

4) Kelompok hasil (outcome): segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah yang mempunyai efek langsung.

5) Kelompok manfaat (benefit): sesuatu yang terkait dengan tujuan akhir dari pelaksanaan kegiatan.

6) Kelompok dampak (impact): pengaruh yang ditimbulkan baik positif maupun negatif.

C. Pengertian Balanced Scorecard

Balanced Scorecard terdiri atas dua kata, yaitu balanced yang berarti seimbang dan scorecard yang berarti kartu skor. Pengertian balanced adalah bahwa kinerja seseorang atau kelompok tertentu akan diukur secara berimbang antara sisi intern dan ekstern perusahaan, dan berimbang pula antara perspektif keuangan dan non keuangan. Scorecard adalah kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja seseorang dan/atau suatu kelompok, juga untuk mencatat rencana skor yang hendak diwujudkannya. Balanced scorecard pertama kali diperkenalkan oleh Kaplan dan Norton (1992).

Konsep balanced scorecard ini dikembangkan untuk melengkapi pengukuran kinerja keuangan (dikenal dengan pengukuran kinerja tradisional) dan sebagai alat yang penting bagi perusahaan untuk


(35)

merefleksikan pemikiran baru dalam era kompetisi dan efektivitas perusahaan. Kemudian pengertian balanced scorecard, Kaplan dan Norton (1996) mengemukakan bahwa ukuran kinerja keuangan saja tidaklah cukup untuk menilai kinerja perusahaan yang diharapkan berhasil di masa depan, tetapi harus memperhatikan aspek ukuran kinerja lain, yaitu perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

Balanced scorecard mencoba untuk menciptakan suatu gabungan pengukuran strategis, pengukuran finansial dan non finansial serta pengukuran ekstern dan intern. Pengukuran kinerja perusahaan dapat dipandang menjadi empat kategori perspektif (Kaplan, 2000), yaitu perspektif finansial, perspektif pelanggan, perspektif internal bisnis, serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Keempat perspektif ini saling berhubungan dalam sebab akibat, sebagai cara untuk menerjemahkan strategi ke dalam tindakan.


(36)

Gambar 2.1: Balanced Scorecardmenerjemahkan

visi dan strategi perusahaan ke dalam empatperspektif yang saling terhubung

Sumber: Robert S. Kaplan dan David P. Norton “untuk sukses FINANSIAL

secara financial bagaimana

seharusnya Tujuan kami tampak Tolok Ukur di depan Target pemegang Inisiatif saham?”

PROSES BISNIS INTERNAL

Untuk memuaskan pemodal dan Tujuan pelanggan, Tolok Ukur proses bisnis apa Target yang harus Inisiatif kami unggulkan

PEMBELAJ. & PERTUMB.

untuk mencapai visi kami,

bagaimana kami menjamin

kemampuan Tujuan untuk berubah Tolok Ukur dan Target memberi perbaikan?” Inisiatif PELANGGAN

untuk mencapai visi kami,

bagaimana

seharusnya Tujuan kami tampak Tolok Ukur di depan Target pelanggan?” Inisiatif

Visi & Strategi


(37)

D. Perspektif dalam Balanced Scorecard

Berdasarkan konsep balanced scorecard, kinerja keuangan sebenarnya merupakan akibat atau hasil dari kinerja non keuangan (pelanggan, proses bisnis internal, serta proses pembelajaran dan pertumbuhan) yang dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Perspektif Finansial

Pengukuran kinerja keuangan akan menunjukkan apakah perencanaan dan pelaksanaan strategi memberikan perbaikan yang mendasar bagi keuntungan perusahaan. Menurut Kaplan dan Norton (1996:48), pengukuran kinerja keuangan mempertimbangkan adanya tahapan dari kehidupan siklus bisnis, yaitu growth, sustain, dan harvest. Tiap tahapan memiliki sasaran yang berbeda, sehingga penekanan pengukurannyapun berbeda pula. Kinerja pada perspektif keuangan dapat diukur menggunakan ukuran:

a. Rasio Rentabilitas

Rasio rentabilitas merupakan alat untuk menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah ROA dimana rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh laba sebelum pajak, dan juga ROE dimana rasio ini digunakan untuk menghitung kinerja manajemen bank dalam mengelola modal yang tersedia untuk menghasilkan laba setelah pajak.


(38)

b. Rasio Efisiensi (Rasio Biaya Operasi)

Merupakan perbandingan antara biaya operasional dan pendapatan operasional. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya.

c. Rasio Likuiditas

Rasio Likuiditas atau LDR merupakan rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar kembali kewajiban kepada para nasabah atau pelanggan yang telah menanamkan dananya dengan kredit yang diberikan kepada para debiturnya.

2. Perspektif Pelanggan

Pertimbangan dari sudut pandang pelanggan adalah bagaimana perusahaan harus bersikap terhadap pelanggan. Didalam balanced scorecard, perusahaan diharapkan dapat mengidentifikasikan pelanggan dan segmen pasar untuk dimasuki dan siap bersaing, sehingga perusahaan dapat mengetahui tingkat kepuasan, loyalitas, ingatan pelanggan terhadap produk, dan dapat mewujudkan misi dan strategi perusahaan kedalam sasaran berupa target pelanggan dalam segmen pasar.


(39)

Ada dua kelompok pengukuran dalam kinerja konsumen, antara lain: a. Kelompok pertama adalah core measurement group (kelompok

inti) yang terdiri atas lima tolok ukur yang digunakan, adalah: 1) Market Share:Pengukuran ini akan mencerminkan bagian yang

dikuasai perusahaan atas keseluruhan pasar yang ada, yang meliputi antara lain jumlah pelanggan dan jumlah penjualan. 2) Customer Retention:adalah suatu kondisi dimana perusahaan

mampu mempertahankan pelanggan lamanya. Dalam hal ini, retensi pelanggan dapat dihitung dengan cara membagi jumlah pelanggan lama / total pelanggan.

3) Customer Acquisition:adalah tambahan pelanggan baru, yaitu suatu kondisi dimana perusahaan mampu memenangkan atau merebut pelanggan baru dari pesaing. Hal ini bisa diukur dengan cara menghitung jumlah pelanggan baru/total pelanggan secara keseluruhan.

4) Customer Satisfaction:yaitu pengaruh timbal balik dari hasil yang diberikan oleh perusahaan. Kepuasan pelanggan ini tidak bisa ditekan berlebihan.

Teknik yang dipakai untuk mengukur/menilai kepuasan pelanggan pada umumnya dengan memakai surveydan interview.


(40)

5) Customer Profitability:mengukur laba bersih dari seorang pelanggan atau segmen setelah dikurangi biaya yang khusus diperlukan untuk mendukung pelanggan tersebut.

Gambar 2.2: Perspektif Pelanggan: Tolok Ukur Utama

Sumber: Robert S. Kaplan dan David P. Norton PANGSA

PASAR

KEPUASAN PELANGGAN PROFITABILITAS

PELANGGAN AKUISISI

PELANGGAN

RETENSI PELANGGAN


(41)

b. Kelompok kedua adalah customer value propositions, merupakan pemicu kinerja yang terdapat pada core value proposition yang didasarkan pada atribut sebagai berikut:

1) Product/service attribut: meliputi fungsi dari produk/jasa, harga, dan kualitas. Pelanggan memiliki referensi yang berbeda – beda atas produk yang ditawarkan. Ada yang mengutamakan fungsi dari produk, kualitas, atau harga murah. Perusahaan harus mengidentifikasikan apa yang diinginkan pelanggan atas produk yang ditawarkan.

2) Customer relationship: menyangkut perasaan pelanggan terhadap proses pembelian produk yang ditawarkan perusahaan. Perasaan konsumen sangat dipengaruhi oleh responsivitas dan komitmen perusahaan terhadap pelanggan berkaitan dengan masalah waktu penyampaian. Image and reputation, menggambarkan faktorfaktor intangible yang menarik seorang konsumen untuk berhubungan dengan perusahaan. Membangun image dan reputasi dapat dilakukan melalui iklan dan menjaga kualitas seperti yang dijanjikan.


(42)

3. Perspektif Proses Bisnis Internal

Perspektif ini mengidentifikasi faktor kritis dalam proses internal organisasi dengan berfokus pada pengembangan proses baru yang menjadi kebutuhan pelanggan.

Kinerja pada perspektif proses bisnis internal diukur dengan menggunakan:

a. Inovasi

Inovasi yang dilakukan dalam perusahaan biasanya dilakukan oleh bagian riset dan pengembangan. Tolok ukur yang digunakan adalah besarnya produk-produk baru, lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan produk dibandingkan dengan pesaing, besarnya biaya, dan banyaknya produk baru yang berhasil dikembangkan. b. Proses Penyampaian Produk atau Jasa

Aktivitas penyampaian produk atau jasa pada pelanggan meliputi pengumpulan, penyimpanan dan pendistribusian produk atau jasa serta layanan purna jual dimana perusahaan berupaya memberikan manfaat tambahan kepada pelanggan yang telah membeli produknya. c. Proses Operasi Pelayanan

Mengukur seberapa besar tingkat kualitas pelayanan yangdiberikan kepada nasabah dan tahapan dimana perusahaan berupaya memberikan solusi kepada para pelanggan dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan.


(43)

Proses Inovasi Proses Operasi Proses Layanan Purna Jual

Gambar 2.3: Perspektif Proses Bisnis Internal

Model Rantai Nilai Genetik

Sumber : Robert S. Kaplan, David P.Norton, 1996

4. Perspektif PertumbuhandanPembelajaran

Perspektif yang terakhir dalam balanced scorecard adalah perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Kaplan (2000:62) mengungkapkan betapa pentingnya suatu organisasi untuk terus memperhatikan karyawannya, memantau kesejahteraan karyawan dan meningkatkan pengetahuan karyawan karena, dengan meningkatnya tingkat pengetahuan karyawan akan meningkat pula kemampuan karyawan untuk berpartisipasi dalam pencapaian hasil ketiga perspektif sebelumnya dan tujuan perusahaan. Kinerja perspektif pertumbuhan dan pembelajaran diukur dengan menggunakan ukuran:

a. Tingkat Keahlian SDM b. Komitmen SDM c. Suasana Kerja Identifikasi

Kebutuhan

Pelanggan Kenali Pasar Ciptakan Produk / Jasa Bangun Produk / Jasa Luncurkan Produk / Jasa Kebutuhan Pelanggan Terpenuhi Layani Pelanggan


(44)

Ukuran dari perspektif pertumbuhan dan pembelajaran akan terlihat dari pencapaian peningkatan keahlian SDM, kemampuan sistem informasi, tingkat komitmen dan motivasi SDM.

E. Pengertian Bank

Pengertian Bank menurut teori ada bermacam – macam, ada yang mendefinisikan bank sebagai suatu badan yang tugas utamanya menghimpun uang dari pihak ketiga, adapula yang mendefinisikan bank sebagai perantara untuk menyalurkan penawaran dan permintaan kredit pada waktu yang ditentukan.

Menurut Prof. G.M. Verryn Stuart dalam bukunya Bank Politik mendefinisikan bahwa “bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat – alat pembayarannya sendiri ataupun dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, maupun dengan jalan memperedarkan alat – alat penukar baru berupa uang giral.

Definisi bank menurut UU. No. 14/1967 pasal 1 tentang pokok – pokok perbankan adalah, “lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa – jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.

Sedangkan pengertian bank menurut Undang‐Undang No. 10 Tahun 1998 “bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada


(45)

masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

F. Jenis – Jenis Bank

Jenis bank yang diakui secara umum ada dua yaitu, bank umum dan bank perkreditan rakyat (BPR).

1) Bank Umum

Bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa lalu lintas pembayaran.

2) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa lalu lintas pembayaran.

G. Fungsi Bank

Fungsi dari bank itu sendiri adalah menghimpun dana dari masyarakat dan juga menyalurkan kredit baik kepada perorangan maupun badan usaha. Selain itu Fungsi bank antara lain (Budisantoso dan Triandaru, 2006):

1) Agent of trust, artinya bank sebagai lembaga yang landasannya adalah kepercayaan (trust).

2) Agent of development, artinya bank sebagai lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi.


(46)

3) Agent of services, artinya bank sebagai lembaga yang juga memberikan penawaran jasa perbankan lain kepada masyarakat, disamping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana.

Gambar 2.4: Mekanisme bank sebagai intermediasi penyaluran kredit

Debitor : Pihak III yang membutuhkan dana yang disalurkan Kreditor : Pihak

III yang

mempunyai dana lebih


(47)

H. Penelitian Terdahulu

1) Vany Juliarti Kancang

a. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian yang berjudul pengukuran kinerja PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. Wilayah Makasar menggunakan pendekatan balanced scorecard.

Dalam hal ini peneliti menggunakan empat perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, serta perspektifpertumbuhandan pembelajaran. b. Peneliti menggunakan SPSS 17 untuk menghitung tingkat

reliabilitas dan validitas kuesioner dengan pertanyaan dinyatakan valid jika r hitung lebih besar dari r tabel yaitu 0,30 dan uji reliabilitas dengan menggunakan Alpha dengan nilai

Croanbach’s Alpha > 70%

c. Untuk menghitung tingkat kepuasan, peneliti menggunakan rumus hitung sebagai berikut:

IK maksimal – IK minimal Interval =

5 IK maksimal = PP X R X Ex Maks IK minimal = PP X R X Ex Min


(48)

Keterangan:

a) PP = Jumlah Pertanyaan b) R = Jumlah Responden

c) Ex maks = Total Skor Maksimal yang bisa Diberikan d) Ex Min = Total Skor Minimal yang bisa Diberikan d. Untuk mengetahui kinerjaPT. Bank Rakyat Indonesia (persero)

Tbk. Wilayah Makasarsudah baik atau belum akan digunakan rumusan skala sebagai berikut:

Jumlah Skor yang Sesuai

Total Persentase Kinerja = x 100%

Total Skor

Adapun kriteria yang dipakai adalah sebagai berikut:

a) Sangat Baik : 81 – 100% b) Baik : 61 – 80% c) Cukup : 41 – 60% d) Kurang : 21 – 40% e) Tidak Baik : 0 – 20% 2) Meirdania Zudia

a. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian yang berjudul analisis penilaian kinerja organisasi dengan menggunakan konsep balanced scorecard pada PT. Bank JATENG Semarang.


(49)

Dalam hal ini peneliti menggunakan empat perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, serta perspektifpertumbuhandanpembelajaran. Pada perspektif keuangan peneliti mengukur aspek finansial dengan menggunakan ROA, BOPO dan LDR, untuk perspektif pelanggan peneliti menggunakan menguasai pangsa pasar, kepuasan pelanggan dan profitabilitas pelanggan, untuk perspektif bisnis internal digunakan penghitungan NGR, AETR, dan kuesioner, sedangkan untuk perspektif pembelajaran dan pertumbuhan menggunakan tingkat produktivitas karyawan, tingkat presentase pelatihan karyawan, dan tingkat kepuasan karyawan.

b. Peneliti menggunakan SPSS 17 untuk menghitung tingkat reliabilitas dan validitas kuesioner dengan pertanyaan dinyatakan valid jika r hitung lebih besar dari r tabel yaitu 0,30 dan uji reliabilitas dengan menggunakan Alpha dengan nilai

Croanbach’s Alpha >70%. Selain menggunakan uji realiabilitas juga digunakan uji validitas dengan menggunakan korelasi pearson.

c. Pada penelitian ini untuk menentukan baik tidaknya rasio – rasio atau perhitungan – perhitungan yang digunakan, peneliti mengacu pada ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.


(50)

Setelah dihitung, diketahui hasil bahwa PT. Bank JATENG ini sedang mengalami tingkat pertumbuhan yang baik.

3) Dhika Pratiwi Putri

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian analisis kinerja balanced scorecard yang berjudul “Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Konsep Balanced Scorecard“ dan penelitian dilakukan pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo. Pada penelitian ini digunakan juga keempat perspektif balanced scorecard yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.

Untuk menilai perspektif keuangan peneliti memakai perhitungan ROI, profit margin, dan rasio operasi. Dalam perspektif konsumen yang diteliti oleh peneliti adalah, market share, kepuasan konsumen, dan profitabilitas konsumen. Pada perspektif proses bisnis internal, objek yang diteliti yaitu pada inovasi produk, proses operasi dan layanan purna jual. Sedangkan untuk perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yang diteliti adalah produktivitas karyawan, retensi karyawan dan kepuasan karyawan.


(51)

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada penelitian ini adalah studi kasus, dimana peneliti akan melaksanakan observasi ke KBPR Bank Pasar PATMA untuk mendapatkan data – data yang nanti akan digunakan untuk menganalisis kinerja KBPR Bank Pasar PATMA tersebut.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Objek yang dipilih dalam penelitian ini adalah pada KBPR Bank Pasar PATMA Klaten, yang berlokasi di Jalan Andalas No. 3 Semangkak, Klaten Tengah, Klaten. Penelitian akan dimulai Bulan Februari 2014.

C. Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan dan pelangganKBPR Bank Pasar PATMA minimal 50 orang.


(52)

D. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini,dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Data Kualitatif

Yaitu data yang berupa keterangan–keterangan tertulis seperti, metode pengukuran balanced scorecard, dan aspek–aspek manajemen pada KBPR Bank Pasar PATMA.

2. Data Kuantitatif

Yaitu data yang berupa angka–angka secara tertulis sepertidata keuangan (laporan laba rugi dan neraca) KBPR Bank Pasar PATMA.

E. Sumber Data

1. Data Primer

Data primer yaitu data yang dikumpulkan sendiri secara langsung dari objek yang diteliti untuk kepentingan penelitian yang bersangkutan. Data ini berupa hasil dari interview dengan pimpinan serta sejumlah karyawan, dan observasi langsung.

2. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh berupa laporan – laporan dan informasi lain yang bersumber dari literatur serta informasi lain yang berhubungan dengan penulisan.


(53)

F. Metode Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian, peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data antara lain sebagai berikut:

1. Studi Lapangan

Studi lapangan adalah peninjauan secara langsung pada objek penelitian guna mendapatkan data di lapangan secara nyata. Teknis pengumpulan data yang dilakukan yaitu:

a. Wawancara

Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab langsung dengan pihak yang berwenang, dalam hal ini adalah manajer KBPR Bank Pasar PATMA. Dari hasil wawancara, penulis akan memperoleh gambaran umum dan sejarah KBPR Bank Pasar PATMA, visi dan misi, struktur organisasi, uraian tugas dan wewenang, serta kebijakan dan prosedur di dalam KBPR Bank Pasar PATMA khususnya yang menyangkut balanced scorecard. b. Pengamatan (observasi)

Yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti yaitu pengukuran kinerja KBPR Bank Pasar PATMA dengan menggunakan alat pengukuran balanced scorecard, yang mana pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses internal bisnis, dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.


(54)

Selain itu penelitian juga dilakukan dengan meneliti dokumen– dokumen yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, dan observasi terhadap perilaku, sikap, dan kemampuan karyawan KBPR Bank Pasar PATMA.

c. Dokumentasi

Yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan penelitian terhadap data–data KBPR Bank Pasar PATMA. Data – data tersebut meliputi data keuangan tahun 2010 – 2013, data pelanggan tahun 2010 – 2013, data karyawan tahun 2010– 2013, struktur organisasi, dan gambaran umum tentang KBPR Bank Pasar PATMA.

d. Kuesioner

Kuesioner ini akan dilakukan untuk karyawan dan pelanggan KBPR Bank Pasar PATMA agar penelitian ini bisa tepat dan akurat. Dalam hal ini, kuesioner yang peneliti pakai merupakan kuesioner yang telah peneliti kembangkan dari kuesioner Vany Juliarty Kancang dan Meirdania Zudia

2. Studi Pustaka

Studi pustaka ini dapat dilakukan dengan cara membaca literatur, memahami dan mendalami teori – teori yang berhubungan dengan metode balanced scorecard sehingga dengan mudah mencari teori – teori maupun konsep yang bisa dijadikan landasan teoritis untuk penelitian yang dilakukan.


(55)

G. Data penelitian

1. Perspektif Keuangan

Pengukuran yang terkait dengan perspektif keuangan yaitu dengan menggunakan perhitungan (Agus,2010).

a) Return On Asset

ROA adalah, kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba bersih sebelum pajak). Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh bank tersebut. ROA dapat dihitung menggunakan rumus:

Laba Bersih Sebelum Pajak

ROA = x 100%

Total Aktiva

b) Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional

BOPO adalah, mengukur tingkat efisiensi dengan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. BOPO dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:

Beban Operasional

BOPO = x 100% Pendapatan Operasional

c) Return On Equity

ROE adalah, mengukur kinerja manajemen bank dalam mengelola modal yang tersedia untuk menghasilkan laba setelah pajak.


(56)

ROE dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:

Laba setelah Pajak

ROE = x 100% Modal Sendiri

d) Loan Debt Ratio

LDR adalah, kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio untuk mengukur LDR adalah sebagai berikut:

Jumlah Kredit yang Diberikan

LDR = x 100% Dana Pihak Ketiga

e) CR (Cash Ratio)

Cash Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam membayar kewajiban yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih liquid. Rumus untuk menghitung Cash Ratio adalah sebagai berikut:

Kas + Tabungan + Giro

CR = x100% Kewajiban yang harus dibayar + Tabungan + Deposito


(57)

2. Perspektif Pelanggan

Pengukuran terkait dalam perspektif pelanggan meliputi customer core manajemen dan customer value proposition. Tujuan dari pengukuran perspektif pelanggan adalah untuk mengetahui seberapa banyak pelanggan yang ada dan seberapa besar kepuasan pelanggan terhadap KBPR Bank Pasar PATMA ini.Untuk lebih jelasnya dibawah ini akan dibahas cara yang digunakan untuk menghitung perspektif pelanggan.

a) Customer Value Proposition

Pada customer value proposition ini tingkat kepuasan pelanggan akan diukur yaitu, seberapa puas pelanggan terhadap pelayanan di KBPR Bank Pasar PATMA. Pengukuran tingkat kepuasan pelanggan ini diukur dengan menggunakan kuesioner yang akan disebarkan kepada pelanggan.

b) Retensi Pelanggan

Retensi pelanggan adalah kondisi dimana perusahaan mampu mempertahankan pelanggan lamanya. Dalam hal ini, retensi pelanggan dapat dihitung dengan cara membagi jumlah pelanggan lama / total pelanggan ( Fredy,2011).

Pelanggan lama

Retensi Pelanggan = x 100 % Total Pelanggan


(58)

c) Akuisisi Pelanggan

Akuisisi pelanggan adalah tambahan pelanggan baru,hal ini merupakan kondisi dimana perusahaan mampu memenangkan atau merebut pelanggan baru dari pesaing. Akuisisi pelanggan bisa diukur dengan cara menghitung jumlah pelanggan baru/total pelanggan (Fredy,2011).

Pelanggan Baru

Akuisisi Pelanggan = x 100 % Total Pelanggan

3. Perspektif Proses Bisnis Internal

a) Perspektif proses bisnis internal terkait dengan penilaian atas proses yang telah dibangun dalam melayani pelanggan. Penilaian tersebut meliputi kualitas pelayanan. Penilaian ini bertujuan dalam rangka meningkatkan dan mendorong pertumbuhan organisasi, guna meningkatkan tingkat pelayanan kepada pelanggan (Mulyadi, 2001). Rumus untuk menghitung proses operasi pelayanan ini dapat menggunakan rumus AETR (Administrative Expense to Total Revenue):

Biaya Administrasi

AETR = x 100 % Total Pendapatan


(59)

b) Kinerja Pelayanan KBPR Bank Pasar PATMA Klaten

Pengukuran kinerja pelayanan dalam proses bisnis internal memiliki tujuan yaitu digunakan untuk mengukur kinerja pelayanan yang diberikan oleh KBPR Bank Pasar PATMA Klaten. Rumus untuk menghitung kinerja pelayanan dapat menggunakan rumus statistik deskriptif.

n – 1 Interval =

3

4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran a) Kesetiaan Karyawan

Tingkat kesetiaan karyawan diukur dengan menggunakan rasio perputaran karyawan. Pengukuran ini bertujuan untuk mempertahankan karyawan potensial yang dimiliki oleh perusahaan untuk tetap bekerja di perusahaan tempatmereka bekerja. Kesetiaan karyawan dapat diukur menggunakan rumus sebagai berikut:

Jml Karyawan yang Keluar

Kesetiaan Karyawan = x 100%


(60)

b) Produktivitas Karyawan

Produktivitas karyawan menggambarkan kemampuan karyawan dalam menghasilkan laba bagi perusahaan. Semakin tinggi tingkat produktivitas karyawan, berarti menunjukkan semakin tinggi pula output yang dihasilkan oleh karyawan tersebut.

Untuk mengukur produktivitas karyawan dapat digunakan rumus sebagai berikut:

Laba Operasi Produktivitas Karyawan =

Jumlah Karyawan

c) Selain dilihat dari tingkat kesetiaan karyawan dan produktivitas karyawan, dalam perspektif pertumbuhan dan pembelajaran ini, peneliti juga menggunakan kuesioner yang akan diberikan kepada karyawan untuk mengukur tingkat kepuasan karyawan.


(61)

H. Pengujian kualitas Data

1) Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid apabila pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2002). Pengujian instrumen penelitian ini dilakukan dengan cara menghitung korelasi menggunakan teknik korelasi pearson dengan tarif signifikan = 5%. 2) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas menurut Husein Umar adalah bahwa “reliabilitas adalah derajat ketepatan ketelitian atau keakuratan yang ditujukan oleh instrumen pengukuran.” (1991:52). Husein Umar mengemukakan bahwa “suatu alat ukur dikatakan reliabel bila alat tersebut dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlebihan senantiasa menunjukkan hasil yang sama”. Uji reliabilitas dilakukan dengan bantuan SPSS yang merupakan fasilitas untuk mengukur reliabilitas, dengan uji statistik cronbach alpha(α) suatu variabel dikatakan reliable jika memiliki cronbach alpha > 0.60 (Ghozali, 2005).

3) Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah metode statistik yang menggambarkan sifat – sifat data. Kegiatan statistik disini berupa kegiatan pengumpulan data, penyusunan data, dan penyajian data dalam bentuk tabel, grafik maupun diagram.


(62)

Untuk melakukan uji dengan menggunakan statistik deskriptif dapat digunakan rumus sebagai berikut:

n – 1 Interval =

3

I. Pengujian Instrumen Penelitian

Pengujian ini dilakukan untuk menguji kuesioner yang nantinya digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan, kinerja pelayanan, dan kepuasan karyawan. Penelitian diharapkan dapat memperoleh hasil yang objektif (valid) dan dapat diuji konsistensinya (reliability). Pengujian dengan menggunakan uji validitas dengan menggunakan rumus korelasi product moment (Pearson) yaitu, pertanyaan dinyatakan valid jika r hitung lebih besar dari r tabel dan uji reliabilitas dengan menggunakan Alpha dengan nilai Croanbach’s Alpha > 60% (Ghozali: 2006).

Untuk menghitung kuesioner pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan akan dihitung menggunakan skala likert yang dikemukakan oleh Sugiyono (2004:74). Skala berhubungan dengan pertanyaan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu.


(63)

Skala likert berisi lima tingkat jawaban dengan pilihan berupa angka skala 1–5, yang artinya adalah sebagai berikut:

1) Sangat Tidak Setuju 2) Tidak Setuju

3) Netral 4) Setuju

5) Sangat Setuju

Untuk mengetahui tingkat kepuasan baik karyawan maupun pelanggan KBPR Bank Pasar PATMA, maka digunakan tahapan – tahapan rumus sebagai berikut ini:

1) Dari hasil penjumlahan seluruh nilai yang diperoleh dari seluruh responden, maka akan diketahui pencapaian indeks kepuasan. Rumus yang dikemukakan oleh Sugiyono (2002:80) untuk mengetahui kepuasan para responden adalah sebagai berikut:

IK maksimal – IK minimal Interval =

5

IK maksimal = PP X R X Ex Maks IK minimal = PP X R X Ex Min Keterangan:

a) PP = Jumlah pertanyaan b) R = Jumlah Responden

c) Ex maks = Total Skor Maksimal yang bisa Diberikan d) Ex Min = Total Skor Minimal yang bisa Diberikan


(64)

2) Setelah interval diketahui maka akan dilakukan penggolongan skala.

3) Setelah skala digolongkan maka akan ditentukan apakah responden secara keseluruhan merasa puas atau tidak.

J. Tolok Ukur Menentukan Kinerja Perbankan

Untuk mengetahui kinerja KBPR Bank Pasar PATMA sudah baik atau belum jika dilihat dengan menggunakan metode balanced scorecard yaitu dengan menggunakan rumus berikut ini:

Jumlah Skor yang Sesuai

Total Persentase Kinerja = x 100%

Total Skor Adapun kriteria yang dipakai adalah sebagai berikut:

a) Sangat Baik : 81 – 100% b) Baik : 61 – 80% c) Cukup : 41 – 60% d) Kurang : 21 – 40% e) Tidak Baik : 0 – 20%


(65)

44

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah KBPR Bank Pasar Patma Klaten

Sebelum dinamakan KBPR Bank Pasar PATMA Klaten, semula bernama Koperasi Simpan Pinjam KOVERI Klaten. Koperasi Simpan Pinjam KOVERI Klaten beranggotakan khusus para pejuang kemerdekaan tahun 1945 yang bernama Veteran. Sedangkan KOVERI kepanjangan dari Koperasi Veteran Republik Indonesia, sebagai pendirinya adalah Bapak Drs. L.A Soewono. Alasan yang mendorong didirikannya KOVERI adalah sebagai wadah bagi para veteran pejuang yang pada saat hidupnya masih terlantar, dan memprihatinkan tidak sesuai dengan pengorbanannya dalam membela Negara Kesatuan Republik Indonesia dari penjajah.

Berawal dari kenyataan pada waktu itu, Bapak Drs. L.A Soewono yang juga selaku pejuang veteran merasa terketuk hatinya, sehingga timbul gagasan bagaimana cara menghimpun dan membantu para veteran serta membantu menaikkan derajat para pejuang veteran. Maka Bapak Drs. L.A Soewono beserta para veteran lainnya mengadakan pertemuan untuk mendirikan suatu wadah bagi para veteran 1945 yang berbentuk koperasi, sehingga sepakat mengambil nama KOVERI. Sedangkan anggota pada saat itu sebanyak 20 orang, adapun modal awal adalah berupa simpanan pokok dan simpanan wajib.


(66)

Selanjutnya setelah disepakati bahwa nama wadah para veteran itu bernama KOVERI maka langkah selanjutnya membentuk suatu pengurus serta AD/ART. Setelah kepengurusan berhasil dibentuk, AD/ART juga sudah disusun maka langkah selanjutnya adalah mengajukan ijin mencari badan hukum kepada Departemen Koperasi. Setelah mendapat ijin dengan No. BH.7692/BH/VI.1970 tanggal 21 Juli 1970 untuk selanjutnya diperbaharui dengan No. 12509/BH/KWK.11/IX/1995 tanggal 18 September 1995.

Untuk meningkatkan kemampuan karyawan dibidang perbankan, disamping diadakan training yang diberikan oleh para komisaris dan direktur, juga diikutsertakan berbagai pelatihan–pelatihanyang diadakan oleh Bank Indonesia selaku pembina / pengawas maupun Perbarindo dan lembaga pendidikan lainnya dengan harapan agar karyawan dapat lebih mampu dan terampil dalam melaksanakan tugasnya.

Sejalan dengan perkembangan usaha KOVERI yang mendapat dukungan dari anggota dan masyarakat pada umumnya, terbukti bahwa setiap tahun dapat berkembang maju dengan tertib administrasi serta lainnya sehingga setiap tahun dapat melaksanakan RAT untuk mempertanggungjawabkan tugas / melaporkan kepada anggota dan instansi yang terkait dengan usaha dari KOVERI. Setelah modal bertambah sejalan dengan bertambahnya anggota, instansi terkait pada RAT tahun 1973 memutuskan untuk mencari ijin perbankan kepada Departemen Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jendral Moneter


(67)

No. S. Ket.-283/DJM/III.3/6/1974 pada tanggal 22 Juni 1974. Untuk selanjutnya dinamakan Koperasi Bank Perkreditan Rakyat Bank Pasar PATMA Klaten. Memutuskan nama demikian karena:

a) Koperasi: karena sejak awal bernama koperasi.

b) Bank Pasar: operasionalnya sesuai dengan perbankan dan melayani masyarakat ekonomi menengah ke bawah.

c) PATMA: berarti 45 karena yang mendirikan para pejuang kemerdekaan tahun 1945 para veteran-veteran.

Lingkup operasionalnya meliputi wilayah Kabupaten Klaten dan sekitarnya, dan pelayanannya tidak terbatas pada para anggota tetapi sudah dapat melayani kepada umum / masyarakat yang membutuhkan. Yang dapat meminjam pada KBPR Bank Pasar PATMA Klaten adalah anggota, pedagang / pengrajin, PNS, ABRI, pensiunan.

B. Lokasi KBPR Bank Pasar PATMA Klaten

Lokasi KBPR Bank Pasar PATMA Klaten beralamat di Jalan Andalas No. 3, Semangkak, Klaten Tengah, Klaten dengan Telp./fax: (0272) 322293.

C. Visi dan Misi KBPR Bank Pasar PATMA Klaten

1. Visi: “Menjadi bank yang mampu menyejahterakan anggota dan seluruh elemen masyarakat dengan pelayanan kredit serta tabungan demi kesejahteraan hidup.“


(68)

2. Misi:

1) Menyejahterakan anggota, masyarakat dan para pejuang kemerdekaan demi kemajuan dan kesejahteraan hidup agar mampu bertahan ditengah zaman yang sudah modern ini. 2) Memberikan pelayanan kredit untuk masyarakat luas pada

umumnya, serta masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah untuk membangun usaha.

3) Memberikan kepuasan tersendiri bagi masyarakat dan anggota yang membutuhkan pinjaman, maupun yang ingin menabung, serta untuk membudayakan hidup menabung mulai dari sekarang.

D. Pegawai KBPR Bank Pasar PATMA Klaten

1) Direktur Utama : F. Suparmadi, S.E.

2) Direktur I : Anthonia Divina H.I.V, S.E,Ak 3) Ka. Operasional / Pembukuan : Sapardiyana

4) Kasir : Ch. Erna Widyastuti, Amd 5) Pengawas Intern : Y. Dhanang Priyambodo, S.E 6) Ka. Bag. Kredit dan Dana : Endah Yudianti

7) Bagian Dana : Roseta Wahyuningrum, Amd 8) Bag. Marketing / Penagihan : Rahmad

9) Bag. Marketing dan Pemasaran : Hadi Raharjo 10)Bag. Marketing / Penagihan : Sri Suroto 11)Tukang Kebun / Penjaga Malam : Sardi


(69)

12)Ka. Kantor Kas Prambanan : St. Purwantoro, S.Hut 13)CS Kantor Kas Prambanan : Niken Evita Cahya 14)Karyawan Magang : Fransiska Yessy Ani., SH 15)Karyawan Magang : Yohanes Dwi Handaru 16)Karyawan Magang : Michael Ismu, S.Sos

E. Tujuan KBPR Bank Pasar PATMA Klaten

Tujuan dari KBPR Bank Pasar PATMA Klaten adalah menyejahterakan para anggota serta memberikan kredit kepada masyarakat yang membutuhkan serta memberikan pelayanan berupa tabungan dan deposito kepada masyarakat luas. Adapun sasaran yang dituju adalah:

a) KMK (Kredit Modal Kerja) yang meliputi: pedagang, peternak, pengrajin, petani.

b) KIK (Kredit Investasi Kecil) yang meliputi:pengusaha, pedagang, pengrajin.

c) KPTT (Kredit Profesi Tidak Tetap) yang meliputi: dokter swasta, notaris.

d) KPPT (Kredit Profesi Penghasilan Tetap) yang meliputi: Guru, PNS, BUMN dan karyawan swasta.


(70)

F. Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI KBPR BANK PASAR PATMA

Gambar 4.1: Struktur Organisasi KBPR Bank Pasar PATMA Klaten

Sumber: KBPR Bank Pasar PATMA Klaten RAT /

RUPS DEWAN KOMISARIS

KEPALA KANTOR KAS

CUSTOMER SERVICE KASIR

AO DIREKSI

BIDANGMARKETING BIDANG

OPERASIONAL

BAG. PEMBUKUAN SPI


(71)

G. Uraian Tugas dan Wewenang

1. Komisaris / Pengurus

Tugas dan Wewenang Komisaris atau Pengurus adalah:

a. Baik secara langsung maupun tidak langsung mengawasi pekerjaan dan tindakan direksi dalam pengelolaan harta milik maupun pengelolaan bank.

b. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pengendalian intern secara umum.

c. Memahami risiko utama yang dihadapi bank, menetapkan tingkat risiko yang dapat ditolerir, dan memastikan bahwa direksi telah melakukan langkah – langkah yang diperlukan untuk untuk mengidentifikasi, mengukur, memantaau dan mengendalikan risiko tersebut.

d. Memberikan izin atau persetujuan kepada direksi dalam hal – hal yang diperlukan sesuai dengan anggaran dasar perbankan untuk melakukan tindakan dalam pengelolaan bank.

e. Memberi pertimbangan dan persetujuan kredit calon debitur yang mengajukan pinjaman di atas Rp 30.000.000.


(72)

2. Direksi

a. Tanggung Jawab Utama

1) Menetapkan tujuan – tujuan, anggaran dan rencana kegiatan bank.

2) Menjamin integritas terselenggaranya portofolio pinjaman.

3) Menjamin keakuratan seluruh pembukuan dan laporan.

4) Menjamin pemenuhan hasil – hasil audit yang berwenang.

b. Tugas – Tugas

1) Mengembangkan rencana kerja anggaran (RKA). 2) Memberikan persetujuan seluruh biaya – biaya yang

dikeluarkan dalam batas – batas wewenang.

3) Memantau perfomance portofolio kredit dan memberikan perbaikan bila perlu.

4) Memantau hasil – hasil audit dan mengambil tindakan perbaikan bila perlu.

c. Kewenangan

1) Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) 2) Pengawasan

3) Perkreditan 4) Mobilisasi Dana


(73)

3. Kepala Kantor / Operasional a. Tanggung Jawab

1) Menjamin kelancaran, efisiensi, dan efektivitas serta pelayanan yang ramah kepada nasabah.

2) Menjamin penerimaan dan pembayaran kas sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.

3) Menjamin keakuratan seluruh pembukuan dan laporan.

b. Tugas – Tugas

1) Memantau dan mengarahkan seluruh kegiatan karyawan BPR

2) Mengecek laporan yang akan dikirimkan.

3) Menyelesaikan masalah – masalah yang berkaitan dengan pemerintah / swasta.

c. Wewenang

1) Mengatur dan mengarahkan seluruh kegiatan BPR 2) Melaporkan kepada direksi, segala sesuatu yang


(74)

4. Kasir

a. Tanggung Jawab

1) Menjamin penerimaan setoran dan pembayaran sesuai dengan prosedur dan tidak akan mengecewakan nasabah.

2) Menjamin keamanan dan ketepatan uang kas dan bertanggung jawab atas kekurangan kas yang terjadi baik yang disengaja maupun atas keteledorannya. b. Tugas – Tugas

1) Setiap memulai buka kas, mengeluarkan uang kas dari brankas, menghitung lagi disaksikan oleh pimpinan yang berwenang.

2) Menerima dan membayar uang tunai dari / ke nasabah sesuai dengan keabsahan warkat.

3) Memeriksa dan meneliti kebenaran tanda tangan yang berhak atas pembayaran kas.

c. Wewenang

Melakukan penerimaan setoran / pembayaran tunai sesuai dengan prosedur dan menyerahkan sisa kas kepada Direksi atau yang diberi wewenang setelah tutup kas untuk diperiksa dan disimpan kembali ke dalam brankas.


(75)

5. Bagian Pengawasan / SPI a. Tanggung Jawab

1) Melakukan penilaian terhadap sistem pengendalian pengelolaan, pemantauan efektivitas dan efisiensi sistem dan prosedur dalam bidang keuangan, operasi, pemasaran, sumber daya manusia dan pengembangan.

2) Melakukan penilaian dan pemantauan untuk memastikan informasi penting perusahan terjamin keamanannya.

3) Melakukan penilaian dan pemantauan penyajian laporan – laporan BPR memenuhi peraturan perundang – undangan yang berlaku.

b. Tugas – Tugas

1) Mengecek atas sasaran kredit kepada nasabah apakah sasaran kredit telah sesuai dengan perjanjiannya.

2) Mengecek kredit Non Perfomance dan membuat action plan mengenai kredit Non Perfomance. 3) Mengontrol bukti – bukti pembukuan dan buku –

buku lainnya yang digunakan oleh KBPR Bank Pasar PATMA serta mengaudit laporan keuangan Bank.


(1)

39

3

3

4

4

3

4

4

4

3

3

35

40

4

4

5

4

4

4

5

5

4

4

43

41

4

3

4

4

4

4

5

4

3

3

38

42

5

4

4

4

4

5

5

5

4

4

44

43

3

3

4

3

4

4

4

4

3

3

35

44

4

3

4

4

4

4

5

4

4

3

39

45

5

4

4

4

4

5

5

5

4

5

45

46

4

4

4

5

4

4

4

5

4

4

42

47

3

3

4

4

3

4

4

4

3

3

35

48

3

4

4

4

3

4

4

5

3

3

37

49

4

4

5

5

4

5

4

4

4

4

43

50

5

3

4

4

3

4

4

4

3

3

37

51

3

4

3

4

4

4

3

4

3

3

35

52

3

3

3

4

3

4

4

4

3

3

34

53

4

5

4

3

4

4

3

4

3

3

37

54

4

4

5

4

4

5

5

4

4

3

42

55

3

3

4

4

5

4

5

5

4

3

40

56

3

4

3

4

4

4

5

4

3

3

37

57

4

4

4

4

4

4

4

5

4

4

41


(2)

Tabel Reliabilitas Pelanggan

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 57 100.0

Excludeda 0 .0

Total 57 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on Standardized

Items N of Items


(3)

Tabel Validitas

Corelation

K_1 K_2 K_3 K_4 K_5 K_6 K_7 K_8 K_9 K_10

Total_Sc ore

K_1 Pearson

Correlation 1.000 .188 .242 .099 -.002 .201 .275

*

.029 .481** .256 .492**

Sig. (2-tailed) .161 .069 .462 .990 .135 .039 .831 .000 .055 .000

N 57.000 57 57 57 57 57 57 57 57 57 57

K_2 Pearson

Correlation .188 1.000 .227 .198 .184 .250 -.012 .371

**

.179 .153 .456**

Sig. (2-tailed) .161 .089 .141 .172 .061 .932 .004 .183 .257 .000

N 57 57.000 57 57 57 57 57 57 57 57 57

K_3 Pearson

Correlation .242 .227 1.000 .231 .219 .442

** .277* .208 .427** .323* .604**

Sig. (2-tailed) .069 .089 .084 .102 .001 .037 .121 .001 .014 .000

N 57 57 57.000 57 57 57 57 57 57 57 57

K_4 Pearson

Correlation

.099 .198 .231 1.000 .147 .414** .129 .316* .029 .360** .485**

Sig. (2-tailed) .462 .141 .084 .275 .001 .339 .017 .831 .006 .000

N 57 57 57 57.000 57 57 57 57 57 57 57

K_5 Pearson

Correlation -.002 .184 .219 .147 1.000 .323

*

.524** .450** .254 .300* .570**

Sig. (2-tailed) .990 .172 .102 .275 .014 .000 .000 .057 .023 .000


(4)

K_6 Pearson

Correlation .201 .250 .442

**

.414** .323* 1.000 .401** .436** .150 .432** .693**

Sig. (2-tailed) .135 .061 .001 .001 .014 .002 .001 .266 .001 .000

N 57 57 57 57 57 57.000 57 57 57 57 57

K_7 Pearson

Correlation .275

*

-.012 .277* .129 .524** .401** 1.000 .495** .312* .295* .655**

Sig. (2-tailed) .039 .932 .037 .339 .000 .002 .000 .018 .026 .000

N 57 57 57 57 57 57 57.000 57 57 57 57

K_8 Pearson

Correlation .029 .371

**

.208 .316* .450** .436** .495** 1.000 .152 .310* .658**

Sig. (2-tailed) .831 .004 .121 .017 .000 .001 .000 .260 .019 .000

N 57 57 57 57 57 57 57 57.000 57 57 57

K_9 Pearson

Correlation .481

**

.179 .427** .029 .254 .150 .312* .152 1.000 .406** .575**

Sig. (2-tailed) .000 .183 .001 .831 .057 .266 .018 .260 .002 .000

N 57 57 57 57 57 57 57 57 57.000 57 57

K_10 Pearson

Correlation .256 .153 .323

*

.360** .300* .432** .295* .310* .406** 1.000 .648**

Sig. (2-tailed) .055 .257 .014 .006 .023 .001 .026 .019 .002 .000

N 57 57 57 57 57 57 57 57 57 57.000 57

Total_Sc ore

Pearson

Correlation .492

**

.456** .604** .485** .570** .693** .655** .658** .575** .648** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 57 57 57 57 57 57 57 57 57 57 57.000

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


(5)

(6)