TAHAP 1 : TAHAP INPUT
TAHAP 2 : TAHAP PENCOCOKAN
TAHAP 3 : TAHAP KEPUTUSAN Matriks Evaluasi Faktor
Eksternal EFE Matriks Profil Kompetitif
CPM Matriks Evaluasi Faktor
Internal IFE
Matriks Kekuatan- Kelemahan-
Peluang-Ancaman SWOT
Matriks Posisi Strategis dan
Evaluasi Tindakan SPACE
Matriks Boston Consulting Group
BCG Matriks Internal-
Eksternal IE Matriks
Strtategi Besar
Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif QSPM
alternatif secara objekti£ berdasarkan key success factor internal-eksternal yang telah diidentifikasi sebelumnya. Jadi secara konseptual tujuan QSPM
adalah untuk menetapkan kemenarikan alternatif relative attractiveness dari strategi-strategi yang bervariasi yang telah dipilih untuk menentukan strategi
mana yang paling baik untuk diimplementasikan Masing-masing tahapan diatas memiliki ketergantungan satu dengan yang
lainnya karena hasil dari suatu tahapan akan digunakan sebagai input untuk langkah selanjutnya dan pada tahap terakhir akan dihasilkan output berupa
alternatif strategi yang dianggap paling menarik dan paling cocok untuk digunakan oleh perusahaan
Gambar 2.1 Kerangka Analitis Perumusan Strategi Sumber : Fred R. David, 2009:324 Strategic Management
2.5 Implementasi Strategi
Strategi tidak akan bisa diterapkan dengan sukses dalam organisasi yang tidak bisa memasarkan barang dan jasanya dengan baik, perusahaan yang tidak
Universitas Sumatera Utara
mampu mengumpulkan modal kerja yang dibutuhkan, perusahaan yang memproduksi produk dengan teknologi yang inferior, atau dalam perusahaan yang
memiliki sistem informasi manajemen yang lemah. Implementasi strategi berpengaruh secara langsung terhadap kehidupan manajer pabrik, manajer divisi-
divisi, manajer departemen-departemen, manajer penjualan, manajer produk, manajer proyek, manajer personalia, manajer staff, supervisor dan seluruh
karyawan. Pada situasi tertentu, seorang individu mungkin sama sekali tidak terlibat langsung dalam proses perumusan strategi dan mungkin tidak
menghargainya, memahami, atau bahkan menerima pekerjaan dan pemikiran yang berasal dari perumusan strategi tersebut. Bahkan mungkin juga terjadi penolakan
di bagian tertentu. Dua variabel yang penting dan sentral bagi implementasi stategi: segmentasi pasar dan positioning produk.segmentasi pasar dan positioning
produk menjadi kontribusi pemasaran paling penting pada manajemen strategis David 2008:396.
a. Segmentasi pasar Segmentasi pasar market segmentation secara luas dgunakan untuk
menerapkan strategi ,khususnya bagi perusahaan kecil dan spesialis.segmentasi pasar dapat diartikan sebagai pembagian pasar ke dalam kelompok konsumen
tergantung dari kebutuhan dan kebiasaan membeli. Segmentasi pasar adalah variabel yang penting dalam implementasi stategi karena setidaknya tiga alasan
utama. Pertama, strategi seperti pengembangan pasar, pengembangan produk, penetrasi pasar , dan diversifikasi membutuhkan peningkatan penjualan melalui
adanya pasar dan produk baru. Untuk menerapkan strategi-strategi ini dengan
Universitas Sumatera Utara
sukses, dibutuhkan pendekatan segmentasi pasar yang baeru atau yang telah diperbaiki. Kedua, segmentasi pasar memungkinkan perusahaan untuk beroperasi
dengan sumber daya yang tidak terbatas karena produksi massal, distribusi missal, dan iklan massal tidak diperlukan. Segmentasi pasar memungkinkan perusahaan
kecil untuk bersaing lebih baik dengan perusahaan besar dengan memaksimalkan laba per unit dan perjualanan per segmen. Terakhir, keputusan segmentasi pasar
secara langsung mempengaruhi variable bauran pemasaran: produk, distribusi, promosi, dan harga.
b. Positioning produk Setelah pemasar menetapkan segmentasi sehingga perusahaan dapat
membidik kelompok konsumen tertentu, langkah selanjutnya adalah menemukan ekspektasi dan keinginan konsumen. Ini membutuhkan analisis dan riset.
Kesalahan yang fatal adalah mengasumsikan perusahaan tahu benar apa keinginan dan ekspektasi konsumen. Banyak perusahaan yang berhasil karena bisa
memperkecil kesenjangan anatara apa yang dilihat konsumen dengan apa yang dipikirkan oleh produsen dari suatu pelayanan yang baik. Apa yang diyakini
konsumen sebagai pelayanan yang baik seharusnya lebih penting ketimbang apa yang diinginkan oleh produsen.
2.6 Analisis SWOT