Return on Investment menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktia yang digunakan.
e. Return on Equity ROE
Laba setelah pajak Return on Equity =
Modal Sendiri Fakhruddin, 2001: 65
Return on Equity mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham
perusahaan. Semakin besar proporsi utang maka return on equity juga makin besar.
f. Earning Power
Laba setelah pajak Earning Power =
Fakhruddin, 2001: 65 Total Aktiva
2.2.6. Kebijakan Leverage
Kebijakan Leverage adalah suatu tindakan yang diambil dalam menentukan sumber dana yang akan digunakan untuk membiayai suatu
investasi yang sudah dianggap layak Moeljadi, 2006: 235. Kebijakan leverage dihitung dengan menggunakan rasio leverage. Rasio leverage
adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang Riyanto, 1995: 331.
Sutrisno 2003: 227 mengartikan leverage sebagai penggunaan aktiva asset atau sumber dana, dan sebagai akibat dari penggunaan
sumber dana tersebut perusahaan harus membayar biaya tetap. Perusahaan menggunakan leverage dengan tujuan agar keuntungan yang
diperoleh lebih besar dari pada biaya asset dan sumber dananya, dengan demikian akan meningkatkan keuntungan pemegang saham. Istilah
leverage digunakan untuk menggambarkan kemampuan perusahaan menggunakan aktiva atau dana yang mempunyai beban tetap untuk
memperbesar tingkat penghasilan return bagi pemilik perusahaan. Dengan memperbesar tingkat leverage berarti tingkat ketidak pastian dari
return yang akan diperoleh pemilik perusahaan akan semakin tinggi pula, tetapi pada saat yang bersamaan hal tersebut juga akan memperbesar
jumlah return yang akan diperoleh. Rasio leverage menunjukkan seberapa besar kebutuhan dana
perusahaan dibelanjai dengan hutang. Semakin besar tingkat leverage perusahaan menunjukkan semakin besar jumlah hutang yang digunakan
dan semakin besar pula resiko bisnis yang dihadapi oleh perusahaan terutama apabila kondisi perekonomian memburuk Sutrisno, 2003: 248-
249. Menurut Sutrisno 2003: 249-251, terdapat lima rasio leverage
yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan, yaitu total debt to total asset ratio, debt to equity ratio, time interest earned ratio, fixed charge
coverage ratio dan debt service ratio.
1. Total Debt Ratio
Debt ratio merupakan rasio yang mengukur berapa besar aktiva perusahaan yang dibiayai oleh kreditur. Semakin tinggi debt
ratio semakin besar jumlah modal pinjaman yang digunakan di dalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan Syamsuddin,
1998: 54. Kreditor lebih menyukai debt ratio rendah sebab tingkat keamanan dananya menjadi semakin baik Sutrisno, 2003: 249.
Rumus yang digunakan untuk menghitung debt ratio yaitu Sutrisno, 2003: 249 :
Total Hutang Debt Ratio = x 100
Total Aktiva 2.
Debt to Equity Ratio
Debt to equity ratio adalah rasio yang digunakan untuk menilai banyaknya hutang yang digunakan perusahaan atau untuk mengukur
seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang. Debt to equity ratio merupakan perbandingan antara total hutang yang dimiliki
perusahaan dengan total modal sendiri yang digunakan dalam perusahaan. Semakin tinggi rasio ini berarti jumlah modal sendiri
semakin sedikit dibanding dengan jumlah hutangnya. Bagi perusahaan sebaiknya besarnya hutang tidak boleh melebihi modal
sendiri agar beban tetapnya tidak terlalu tinggi Sutrisno, 2003: 249. Rumus yang digunakan untuk menghitung debt to equity ratio
yaitu Sutrisno, 2003: 249-250 :
Total Hutang Debt to Equity Ratio = x 100
Total Modal 3.
Time Interest Earned Ratio Time interest earned juga sering disebut “the total interest
coverage ratio“ yang tujuannya adalah untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban-kewajiban tetap yang berupa
bunga. Semakin tinggi rasio ini semakin baik atau dapat dikatakan suatu perusahaan mampu di dalam membayar bunga-bunga atau
segala hutang-hutang perusahaan Syamsuddin, 1998: 56. Perhitungan
time interest earned menggunakan rumus sebagai berikut Sutrisno, 2003: 250 :
Laba sebelum bunga dan pajak Time Interest Earned =
Beban bunga 4.
Fixed Charge Coverage Ratio Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk menutup
beban tetapnya termasuk pembayaran deviden saham preferen, bunga, angsuran pinjaman, dan sewa. Bunga yang dihitung dalam
rasio ini adalah beban bunga Sutrisno, 2003: 250. Perhitungan
fixed charge coverage ratio menggunakan rumus sebagi berikut Sutrisno, 2003: 250 :
EBIT + Bunga + Angsuran Lease Fixed Charge Coverage Ratio =
Bunga + Angsuran Lease
5. Debt Service Ratio
Debt service ratio merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhui beban tetapnya termasuk angsuran pokok pinjaman.
Bunga dan sewa yang dihitung dalam rasio ini adalah beban bunga dan beban sewa Sutrisno, 2003: 251.
Perhitungan fixed charge coverage ratio menggunakan rumus sebagi berikut Sutrisno, 2003: 250 :
Debt Service Ratio = _____Laba sebelum bunga pajak_____ Bunga + sewa + Angsuran pokok pinjaman
1-tarif pajak
2.2.7. Kebijakan Dividen