5. Debt Service Ratio
Debt service ratio merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhui beban tetapnya termasuk angsuran pokok pinjaman.
Bunga dan sewa yang dihitung dalam rasio ini adalah beban bunga dan beban sewa Sutrisno, 2003: 251.
Perhitungan fixed charge coverage ratio menggunakan rumus sebagi berikut Sutrisno, 2003: 250 :
Debt Service Ratio = _____Laba sebelum bunga pajak_____ Bunga + sewa + Angsuran pokok pinjaman
1-tarif pajak
2.2.7. Kebijakan Dividen
Keputusan dividen merupakan keputusan keuangan yang berkaitan dengan penentuan berapa besarnya laba yang tersedia bagi para
pemegang saham biasa yang dibagikan kepada para pemegang saham biasa sebagai dividen dan berapa banyak jumlah yang ditahan. Keputusan
keuangan dalam perusahaan akan menghasilkan kebijakan dividen Warsono, 2003: 271.
Menurut Husnan 1994: 377, kebijakan dividen merupakan keputusan untuk menentukan berapa banyak bagian keuntungan yang
akan dibagikan kepada pemegang saham, dan berapa banyak yang akan ditahan.
Sutrisno 2003: 303 berpendapat bahwa kebijakan dividen adalah kebijakan yang memutuskan apakah laba yang diperoleh oleh perusahaan
selama satu periode akan dibagi semua atau dibagi sebagian untuk dividen dan sebagian lagi tidak dibagi dalam bentuk laba ditahan.
Perusahaan yang memutuskan untuk membagi laba yang diperoleh sebagai dividen berarti akan mengurangi jumlah laba yang ditahan yang
akhirnya juga mengurangi sumber dana internal yang digunakan untuk mengembangkan perusahaan. Bila perusahaan tidak membagikan labanya
sebagai dividen maka akan memperbesar sumber dana intern dan akan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk mengembangkan
perusahaan. Sartono 2001: 281 mengartikan kebijakan dividen merupakan
keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba
ditahan guna pembiayaan investasi di masa mendatang. Kebijakan dividen yang optimal adalah kebijakan dividen yang
mencapai suatu keseimbangan antara dividen saat ini dan pertumbuhan di masa mendatang yang memaksimalkan harga saham perusahaan. Setiap
perusahaan ingin mempertahankan dividen per saham pada tingkat yang konstan. Tetapi naiknya dividen selalu terlambat dibanding naiknya
keuntungan. Artinya dividen baru akan naik jika keuntungan meningkat dengan stabil. Bila dividen sudah naik maka akan diupayakan agar
tingkatan itu dapat bertahan. Jika keuntungan merosot, tingkat dividen yang baru itu untuk sementara akan tetap dipertahankan sampai
keuntungan yang diperoleh memang tidak mungkin kembali Brigham dan Huston, 2006: 69.
Menurut Atmaja 2003: 290, hampir setiap perusahaan cenderung memberikan dividen dengan jumlah yang relatif stabil atau meningkat
secara teratur. Kebijakan ini karena: 1 Investor melihat kenaikan dividen sebagai suatu tanda baik bahwa perusahaan memiliki prospek yang cerah
di masa mendatang, demikian pula sebaliknya. Hal ini membuat perusahaan lebih senang mengambil jalan aman yaitu tidak menurunkan
pembayaran dividen, 2 Investor cenderung menyukai dividen yang tidak berfluktuasi atau dividen yang stabil karena dividen yang berfluktuasi
terlalu banyak mengandung risiko. Perusahaan pada umumnya akan menaikkan dividen hingga suatu
tingkatan sampai mereka yakin dapat mempertahankannya di masa mendatang. Artinya jika terjadi kondisi yang buruk sekalipun,
perusahaan masih dapat memepertahankan pembayaran dividennya. Kenaikan dividen seringkali menyebabkan kenaikan harga saham,
sementara penurunan dividen umumnya menyebabkan penurunan harga saham. Hal ini menunjukkan bahwa investor lebih menyukai dividen dari
pada keuntungan modal Brigham dan Huston, 2006: 71. Menurut Warsono 2003: 275, terdapat dua indikator untuk
mengukur kebijakan dividen yaitu dengan dividen yield ratio dan dividen payout ratio.
1. Deviden Yield Ratio
Deviden yield ratio adalah rasio yang menghubungkan dividen yang dibayarkan dengan harga saham biasa Warsono, 2003: 275.
Deviden yield menunjukkan tingkat penghasilan berjalan yang diperoleh dari investasi saham perusahaan Fakhruddin, 2001: 67.
Perhitungan Dividen Yield Ratio mengguanakan rumus
sebagai berikut Wild, 2005: 43 : Dividen per lembar saham
Deviden Yield Ratio = x 100 Harga per lembar saham
2. Deviden Payout Ratio
Deviden payout ratio adalah rasio hasil perbandingan antara dividen dengan laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa
Warsono, 2003: 275. Deviden payout ratio menunjukkan besarnya laba yang dibayarkan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen
Fakhruddin, 2001: 67. Perhitungan
Deviden Payout Ratio mengguanakan rumus sebagai berikut Wild, 2005: 43 :
Dividen per lembar saham Deviden Payout Ratio = x 100
Earning per share
2.2.8. Price Earning Ratio