Uji Asumsi Klasik METODE PENELITIAN

a. Jika nilai signifikasi nilai probabilitasnya lebih kecil dari 0,05 maka distribusi tidak normal. b. Jika nilai signifikasi nilai probabilitasnya lebih besar dari 0,05 maka distribusi adalah normal.

3.5. Uji Asumsi Klasik

Persamaan regresi harus bersifat BLUE Best Linear Unbiased Estimator, artinya pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t tidak boleh bias Suliyanto,2005: 63. Apabila salah satu dari ketiga asumsi dasar tersebut dilanggar, maka persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE Gujarati, 1999: 218. Adapun tiga asumsi dasar yang tidak boleh dilanggar oleh regresi linear berganda menurut Sudrajat 1988: 164 yaitu tidak boleh ada autokorelasi, tidak boleh ada multikolinear dan tidak boleh ada heteroskedastisitas. 1. Autokorelasi Autokorelasi berarti adanya korelasi antara anggota observasi yang yang satu dengan yang lainnya yang berlainan waktu Widarjono, 2005: 177. Menurut Ghozali 2001: 61 uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara korelasi pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Metode yang dapat digunakan untuk mengukur autokorelasi adalah metode yang dikemukakan oleh Durbin-Watson, dengan ketentuan sebagai berikut Santoso, 2001: 219: a. Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif b. Angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi c. Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif. 2. Multikoliniearitas Hubungan linier antara variabel independen disebut multikolinearitas Widarjono, 2005: 131. Hubungan linear antara variabel independen dapat terjadi dalam bentuk hubungan linear yang sempurna perfect dan tidak sempurna imperfect. Jika VIF10, maka terjadi multikolinearitas, sedangkan jika VIF10, maka tidak terjadi multikolinearitas Ghozali, 2001: 57. 3. Heteroskedastisitas Menurut Widarjono 2005: 145 heteroskedastisitas terjadi ketika residual mempunyai varian yang tidak konstan. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, dapat menggunakan rumus Rank Spearman. Gujarati, 1999: 188 , 1 6 1 2 2 1     N N d rs Keterangan : d i =Perbedaan dalam rank antara residual dengan variabel bebas ke-1 n = Banyaknya data Menurut Santoso 2002: 301 deteksi adanya heteroskedastisitas adalah : - Nilai probabilitas 0,05 berarti bebas dari heteroskedastisitas - Nilai probabilitas 0,05 berarti terkena heteroskedastisitas

3.6. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kebijakan Leverage, Kebijakan Dividen dan Earnings Per Share terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 33 92

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (PERUSAHAAN PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN 20

0 2 14

PENGARUH PRICE EARNING RATIO, LEVERAGE, DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Pengaruh Price Earning Ratio, Leverage, dan Profitabilitas terhadap nilai perusahaan Food & Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015.

0 2 16

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN, LEVERAGE, PRICE EARNINGS RATIO, DAN KEBIJAKAN Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Kebijakan Dividen, Leverage, Price Earnings Ratio, dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan (St

0 12 18

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN, LEVERAGE, PRICE EARNINGS RATIO, DAN KEBIJAKAN Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Kebijakan Dividen, Leverage, Price Earnings Ratio, dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan (St

0 3 15

PENDAHULUAN Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Kebijakan Dividen, Leverage, Price Earnings Ratio, dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012 – 2014

0 3 7

Pengaruh Kebijakan Hutang dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 26

PENGARUH PRICE EARNING RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN DIVIDEN PAYOUT RATIO TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 29

PENGARUH KEBIJAKAN LEVERAGE, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN PRICE EARNING RATIO TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN LQ45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

0 0 27

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 25