4.2.3. Variabel Price Earning Ratio X
3
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai ukuran perusahaan pada perusahaan food and beverage yang go public diperoleh
data pada tabel 4.3.
Tabel 4.3. : Deskripsi Variabel Price Earning Ratio pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahu2005-2008
Price Earning Ratio No. Nama
Perusahaan 2005 2006 2007 2008
Mean 1
PT. Astra Argo Lestari, Tbk
9,76 25,20
22,35 5,86 15,79
2 PT. Astra International,
Tbk 7,57
17,12 16,96
4,65 11,58 3
PT. Bakrie Sumatra Plantatios, Tbk
8,30 13,86
32,50 5,65 15,08
4 PT. Berlian Laju Tanker,
Tbk 6,71
6,00 14,56
1,71 7,24 5
PT. Bumi Resources, Tbk 12,06
8,70 15,67
2,50 9,73 6
PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk
70,00 19,29
24,76 7,88 30,48
7 PT. Internasional Nickel
Indonesia, Tbk 4,96
6,64 86,56
4,89 25,76 8
PT. Medco Energi Internasional , Tbk
14,30 31,98
271,05 2,03 79,84
9 PT. PP London Sumatra,
Tbk 9,08
29,73 25,79
4,30 17,22 Mean 15,86
17,61 56,69
4,39 23,64
Sumber : Lampiran 3 Berdasarkan Tabel 4.3. diketahui rata-rata Price Earning Ratio
perusahaan LQ45 pada tahun 2005-2008 adalah 23,64. Price Earning Ratio tertinggi pada tahun 2007 sebesar 56,69 dan terendah pada tahun
2008 sebesar 4,39. Pada periode 2005-2008, perusahaan yang memiliki rata-rata price earning ratio tertinggi adalah PT. Medco Energi
Internasional Tbk yaitu sebesar 79,84, sedangkan untuk price earning ratio terendah dimiliki oleh PT. Berlian Laju Tanker Tbk sebesar 7,24.
Tahun 2005-2008 PT. Medco Energi Internasional Tbk merupakan perusahaan yang mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dari
perusahaan sampel lainnya, sedangkan PT. Berlian Laju Tanker Tbk adalah perusahaan yang mengalami pertumbuhan yang lebih lambat di
antara sembilan perusahaan lainnya. Pada umumnya perusahaan yang tumbuh lebih cepat atau
mempunyai risiko yang lebih kecil akan memiliki rasio harga laba yang lebih tinggi daripada perusahaan yang pertumbuhannya lambat atau
perusahaan dengan risiko lebih besar. Semakin cepat pertumbuhan perusahaan maka akan semakin prospektif perusahaan itu di mata
masyarakat begitu juga sebaliknya.
4.2.4. Variabel Nilai Perusahaan Y