2.2.5.2. Pengertian Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio adalah suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi
secara individual atau kombinasi dari kedua laporan tersebut Munawir, 2002: 37.
Menurut Riyanto 2001: 329, analisis rasio itu sebenarnya hanyalah alat yang dinyatakan dalam “Arithmatical Terms” yang dapat
digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data finansial.
2.2.5.3. Pemakai Rasio Keuangan
Menurut Syamsudin 1998: 38, pada umumnya ada tiga kelompok yang paling berkepentingan dengan rasio keuangan, yaitu:
a. Para Pemegang Saham dan Calon Pemegang Saham
Mereka menaruh perhatian utama pada tingkat keuntungan, baik yang sekarang maupun kemungkinan tingkat keuntungan pada masa
yang akan datang. Hal ini sangat penting bagi mereka karena tingkat keuntungan ini akan mempengaruhi harga-harga saham yang mereka
miliki. b.
Para Kreditor dan Calon Kreditor Para kreditor umumnya merasa berkepentingan terhadap
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban-kewajiban finansial baik jangka pendek maupun jangka panjang. Kreditor yang
saat ini sudah memberikan pinjaman kepada perusahaan ingin
mendapatkan suatu jaminan bahwa perusahaan tempat mereka menanamkan modalnya akan mampu membayar bunga dan pinjaman
pokok tepat pada waktunya. Sedangkan calon kreditor lebih menekankan pada struktur finansial dan struktur modal perusahaan.
c. Manajemen Perusahaan
Manajemen perusahaan berkepentingan dengan seluruh keadaan keuangan perusahaan karena mereka menyadari bahwa keadaan
tersebutlah yang akan dinilai oleh para pemilik perusahaan maupun para kreditor.
2.2.5.4. Jenis-jenis Rasio Keuangan
Menurut Riyanto 1995: 330 penggolongan ratio berdasarkan tujuan analis dalam melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan
antara lain sebagai berikut: 1.
Rasio likuiditas liquidity ratio adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahan untuk memenuhi kewajiban financial jangka
pendek. Rasio likuiditas antara lain Fakhruddin, 2001: 59-60: a.
Current ratio
Fakhruddin, 2001: 59 Current
ratio digunakan untuk menghitung berapa kemampuan perusahaan dalam membayar utang lancar dengan
Aktiva Lancar Current Ratio =
Utang Lancar
aktiva lancar yang tersedia. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban finansial jangka pendek. b.
Cash Ratio
Utang Lancar Fakhruddin, 2001: 60
Cash ratio
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan
kas yang tersedia dan efek yang segera dapat diuangkan. Kas + Efek
Cash Ratio =
c. Quick Ratio
Fakhruddin, 2001: 60 Quick ratio digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva yang lebih likuid atau mudah dicairkan.
Aktiva Lancar - Persediaan
Cash Ratio = Utang Lancar
d. Net Working Capital
Net Working Capital = Aktiva Lancar – Utang Lancar Fakhruddi,
2001: 60
Rasio ini digunakan untuk menghitung berapa kelebihan aktiva lancar di atas utang lancar.
2. Rasio leverage leverage ratio adalah rasio yang menunjukkan
sejauh mana perusahaan dibiayai atau difinansir oleh pihak luar atau dengan kata lain financial leverage menunjukkan proporsi atau
penggunaan utang untuk membiayai investasi perusahaan. Rasio leverage antara lain Fakhruddin, 2001: 61 :
a. Debt Ratio
Total Utang
Sutrisno, 2003: 249 Mengukur jumlah aktiva perusahaan yang dibiayai oleh utang
atau modal yang berasal dari kreditur. Semakin besar debt ratio semakin besar pula risiko yang dihadapi Fakhruddin, 2001: 61.
Debt Ratio = x 100
Total Aktiva
b. Debt to Equity Ratio
Sutrisno, 2003: 250 Rasio utang yang diukur dari perbandingan utang dengan
ekuitas modal sendiri. Tingkat debt to equity ratio yang aman biasanya kurang dari 50 persen. Semakin kecil debt to equity
ratio semakin baik bagi perusahaan Fakhruddin, 2001: 61. Total Utang
Debt to Equity Ratio = x 100
Modal
c. Time Interest Earned Ratio
Sutrisno, 2003: 250 Rasio ini menunjukkan hubungan antara laba sebelum
bunga dan pajak laba operasi dengan beban bunga utang jangka panjang. Time interest earned ratio menggambarkan
besarnya jaminan keuntungan untuk membayar bunga utang jangka panjang atau dengan kata lain rasio ini mengukur
kemampuan perusahaan memenuhi beban tetapnya berupa bunga Fakhruddin, 2001: 61-61.
Laba sebelum bunga dan pajak Time Interest Earned Ratio =
Beban bunga
d. Fixed Charge Coverage Ratio
Sutrisno, 2003: 250 EBIT + Bunga + Angsuran Lease
Fixed Charge Coverage Ratio = Bunga + Angsuran Lease
Fixed Charge Coverage Ratio mengukur berapa besar kemampuan perusahaan untuk menutup beban tetapnya
termasuk pembayaran dividen saham preferen, bunga, angsuran pinjaman, dan sewa Fakhruddin, 2001: 62.
e. Debt Service Ratio
Debt Service Ratio = _____Laba sebelum bunga pajak_____ Bunga + sewa + Angsuran pokok pinjaman
1-tarif pajak Sutrisno, 2003: 251
Debt Sevice Ratio mengukur kemampuan perusahaan memenuhi beban tetapnya termasuk angsuran pokok pinjaman.
3. Rasio aktivitas activity ratio adalah rasio yang digunakan untuk
mengetahui seberapa besar efisiensi investasi pada berbagai aktiva. Artinya sejauhmana sumber daya organisasi telah dimanfaatkan
secara optimal. Rasio aktivitas antara lain Fakhruddin, 2001: 62. a.
Periode Pengumpulan Piuang Piutang x 360
Fakhruddin, 2001: 63 Rasio ini menunjukkan rata-rata hari yang diperlukan untuk
mengubah piutang menjadi kas. Biasanya ditentukan dengan membagi piutang dengan rata-rata penjualan harian.
Periode Pengumpulan Piutang = Penjualan kredit
b. Perputaran Piutang
Penjualan kredit
Fakhruddin, 2001: 63 Perputaran piutang digunakan untuk menghitung berapa
kali dana yang tertanam dalam piutang perusahaan berputar dalam setahun.
Perputaran Piutang = Piutang
c. Perputaran Persediaan
Fakhruddin, 2001: 63 Harga Pokok Penjualan
Perputaran Persediaan = Rata-rata Persediaan
d. Perputaran Aktiva Tetap
Fakhruddin, 2001: 63 Rasio ini menunjukkan bagaimana perusahaan
menggunakan aktiva tetapnya seperti gedung, kendaraan, mesin- mesin, perlengkapan kantor.
Penjualan Perputaran Aktiva Tetap =
Aktiva Tetap
e. Perputaran Total
Aktiva
Fakhruddin, 2001: 64 Perputaran aktiva menunjukkan bagaimana efektivitas
perusahaan menggunakan seluruh aktiva untuk menciptakan penjualan dan mendapatkan laba.
Penjualan Perputaran Total Aktiva =
Total Aktiva
4. Profitability Ratio adalah rasio yang menunjukkan kemampuan
perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Rasio ini sangat diperhatikan
oleh calon maupun pemegang saham serta dividen yang akan diterima. Rasio profitabilitas antara lain Fakhruddin, 2001: 64-66 :
a. Gross Profit Margin
Laba kotor Gross Profit Margin =
Penjualan Fakhruddin, 2001: 64
Mengukur tingkat laba kotor dibandingkan dengan volume penjualan.
b. Operating Profit Margin
Fakhruddin, 2001: 64 Mengukur tingkat laba operasi disbanding dengan volume
penjualan. Laba Operasi
Operating Profit Margin = Penjualan
c. Net Profit Margin
Fakhruddin, 2001: 65 Mengukur laba bersih sesudah pajak dibandingkan dengan
volume penjualan. Laba setelah pajak
Net Profit Margin = Penjualan
d. Return on Investment ROI
Laba setelah pajak Return on Investment =
Total Aktiva Fakhruddin, 2001: 65
Return on Investment menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktia yang digunakan.
e. Return on Equity ROE
Laba setelah pajak Return on Equity =
Modal Sendiri Fakhruddin, 2001: 65
Return on Equity mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham
perusahaan. Semakin besar proporsi utang maka return on equity juga makin besar.
f. Earning Power
Laba setelah pajak Earning Power =
Fakhruddin, 2001: 65 Total Aktiva
2.2.6. Kebijakan Leverage