PEMBINAAN PEMBERDAYAAN Penyusunan Kajian Akademik Dan Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Tentang Perlindungan Usaha Kecil Dan Sektor Informal.

6 Pasal 10 Kebijakan meningkatkan kualitas dan daya saing produk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf d dilakukan melalui pendampingan, pelatihan, pengembangan teknologi produksi, pembinaan terhadap aspek manajemen, pembaharuan teknologi yang dapat meningkatkan efisisen dan efektifitas. Pasal 11 Kebijakan mengembangkan dan memperluas akses pasar danatau pengguna jasa melalui promosi dan pengembangan jejaring sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf e dilakukan dengan: a. membantu promosi, membuka pameran, menghubungkan dengan pihak penyalur atau pembeli; b. membangun kemitraan dengan usaha menengah dan usaha besar. Pasal 12 1 Kebijakan mempertahankan dan mencadangkan bidang dan jenis kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf f dilakukan dengan cara sebagaimana diatur dalam Pasal 7, Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10 dan Pasal 11. 2 Selain kebijakan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Pemerintah Daerah dapat memberikan insentif pada sektor-sektor usaha kecil yang memiliki kekhususan proses, bersifat padat karya, serta mempunyai nilai seni budaya yang bersifat khusus dan turun temurun. Pasal 13 Instansi yang bertugas di bidang perlindungan adalah instansi yang tugas dan fungsinya menyelenggarakan usaha kecil dan menengah, tata ruang, dan perekonomian.

BAB V PEMBINAAN

Pasal 14 1 Pembinaan dilakukan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi usaha yang tangguh, mandiri dan berkembang. 2 Pembinaan sebagaimana dimaksud ayat 1 dilakukan melalui pemberian bimbingan, arahan, fasilitisasi, bantuan penguatan dan pemberian pedoman. 3 Pembinaan usaha kecil dilakukan oleh Pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama secara terarah dan terpadu serta berkesinambungan. Pasal 15 Pelaksanaan pembinaan sebagaimana dimaksud pada Pasal 14 dilakukan melalui kegiatan: a. pemberian penyuluhan, pelatihan dan peningkatan kapasitas dan kompetensi dalam bidang manajemen dan pengembangan teknologi; b. membuat panduan untuk pengembangan usaha; c. pendampingan; d. memberikan bantuan konsultasi hukum dan pembelaan. Pasal 16 Instansi yang bertanggungjawab dalam melaksanakan pembinaan terhadap usaha kecil adalah organisasi perangkat daerah Kota Bandung yang tugas, pokok dan fungsinya di bidang usaha kecil dan menengah. 7

BAB VI PEMBERDAYAAN

Pasal 17 1 Pemberdayaan dilakukan untuk menumbuhkan dan meningkatkan usaha kecil agar dapat berkembang menjadi usaha menengah. 2 Kebijakan Pemberdayaan terhadap usaha kecil dilakukan melalui: a. fasilitasi dan mendorong peningkatan pembiayaan modal kerja dan investasi; b. mendorong peningkatan pangsa pasar; c. peningkatan teknologi; Pasal 18 Kebijakan fasilitasi dan mendorong peningkatan pembiayaan modal kerja dan investasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat 2 huruf a dilakukan melalui: a. perluasan sumber dan pola pembiayaan; b. pembukaan akses terhadap lembaga pembiayaan; c. membentuk dan mengembangkan lembaga penjamin kredit Pasal 19 Kebijakan mendorong peningkatan pangsa pasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat 2 huruf b dilakukan melalui pengembangangan sarana promosi, forum bisnis, informasi, jaringan pasar serta kemitraan usaha Pasal 20 Kebijakan peningkatan teknologi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat 2 huruf c dilakukan melalui upaya untuk mendorong pelaksanaan alih teknologi untuk pengembangan dan peningkatan mutu desain, produk, proses produksi danatau pelayanan sehingga dapat memenuhi standar dan mutu internasional. Pasal 21 Instansi yang bertanggung jawab dalam melaksanakan pemberdayaan terhadap usaha kecil adalah organisasi perangkat daerah Kota Bandung yang tugas, pokok dan fungsinya di bidang usaha kecil dan menengah dan bidang perekonomian.

BAB VIII PENGEMBANGAN