Pembinaan Pemberdayaan Pengembangan Materi yang Diatur

87 Kebijakan membuka dan mempermudah pada akses pendanaan dilakukan melalui: a. kemitraan dan pendampingan dengan pihak penyedia dana; b. mengembangkan pola bapak asuh antara usaha kecil dengan usaha menengah dan besar; c. mengembangkan sistem pinjaman tanpa jaminan. Kebijakan menjamin ketersediaan bahan baku yang terjangkau dilakukan dengan: a. mengatur tata niaga agar pengusaha kecil dapat memperoleh bahan baku dengan mudah; b. upaya menghubungkan penyedia bahan baku dengan produsen; c. memperkuat posisi tawar terhadap penyedia bahan baku melalui pembentukan asosiasi pengusaha kecil yang sejenis. Kebijakan meningkatkan kualitas dan daya saing produk dilakukan melalui pendampingan, pelatihan, pengembangan teknologi produksi, pembinaan terhadap aspek manajerial, pembaharuan teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Kebijakan mengembangkan dan memperluas akses pasar danatau pengguna jasa melalui promosi dan pengembangan jejaring dilakukan dengan: a. membantu promosi, membuka pameran, menghubungkan dengan pihak penyalur atau pembeli; b. membangun kemitraan dengan usaha menengah dan usaha besar. Instansi yang bertugas di bidang perlindungan adalah satuan kerja perangkat daerah Kota Bandung yang tugas dan fungsinya terkait dengan pengelolaan usaha kecil dan menengah, tata ruang, dan perekonomian.

5. Pembinaan

Pembinaan dilakukan melalui pemberian bimbingan, arahan, fasilitisasi, bantuan penguatan dan pemberian pedoman. Pembinaan usaha kecil tersebut dilakukan oleh Pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat 88 baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama secara terarah dan terpadu serta berkesinambungan. Pelaksanaan pembinaan sebagaimana dimaksud pada Pasal 16 dilakukan melalui kegiatan: a. pemberian penyuluhan, pelatihan dan peningkatan kapasitas dan kompetensi dalam bidang manajerial dan pengembangan teknologi; b. membuat panduan untuk pengembangan usaha; c. pendampingan; d. memberikan bantuan konsultasi hukum dan pembelaan. Instansi yang bertanggungjawab dalam melaksanakan pembinaan terhadap usaha kecil adalah satuan kerja perangkat daerah Kota Bandung yang tugas, pokok dan fungsinya di bidang usaha kecil dan menengah.

6. Pemberdayaan

Kebijakan Pemberdayaan terhadap usaha kecil dilakukan melalui: a. fasilitasi dan mendorong peningkatan pembiayaan modal kerja dan investasi; b. mendorong peningkatan pangsa pasar; c. peningkatan teknologi. Kebijakan fasilitasi dan mendorong peningkatan pembiayaan modal kerja dan investasi dilakukan melalui: a. perluasan sumber dan pola pembiayaan; b. pembukaan akses terhadap lembaga pembiayaan; c. membentuk dan mengembangkan lembaga penjamin kredit. Kebijakan mendorong peningkatan pangsa pasar dilakukan melalui pengembangangan sarana promosi, forum bisnis, informasi, jaringan pasar serta kemitraan usaha. Kebijakan peningkatan teknologi dilakukan melalui upaya untuk mendorong pelaksanaan alih teknologi untuk pengembangan dan peningkatan mutu desain, produk, proses produksi danatau pelayanan sehingga dapat memenuhi standar dan mutu internasional. 89 Instansi yang bertanggungjawab dalam melaksanakan pemberdayaan terhadap usaha kecil adalah satuan kerja perangkat daerah Kota Bandung yang tugas, pokok dan fungsinya di bidang usaha kecil dan menengah dan bidang perekonomian.

7. Pengembangan

Kebijakan pengembangan usaha kecil dilakukan dengan: a. mendorong terbentuknya usaha kecil yang dapat menyerap banyak tenaga kerja; b. memajukan industri kreatif yang berorientasi pada kualitas ekspor; c. menciptakan kerjasama antar sesama usaha kecil d. mendorong terciptanya diversifikasi usaha danatau pengembangan jenis usaha. Kebijakan mendorong usaha kecil yang dapat menyerap banyak tenaga kerja dilakukan dengan pengembangan usaha kecil yang bergerak di sektor ekonomi. Mendorong adanya industri kreatif yang berorientasi pada kualitas ekspor yaitu mendorong usaha kecil dengan mengandalkan kreativitas manusia dan budaya yang dapat menyejahterakan masyarakat. Mendorong adanya industri kreatif dilakukan dengan: a. menempatkan pelaku usaha kecil sebagai titik sentral; b. mendorong terciptanya sumber daya manusia yang mampu bersaing dengan kualitas yang dapat diandalkan. Kebijakan menciptakan kerjasama antara usaha kecil adalah dengan mengelompokan usaha-usaha kecil yang bergerak di sektor industri yang sama atau terkait dengan industri tertentu. Kerjasama dilakukan agar usaha kecil dapat melakukan daya saing yang kompetitif dan dapat berkembang menjadi usaha menengah atau usaha besar. Kebijakan mendorong terciptanya diversifikasi usaha danatau pengembangan jenis usaha dilakukan melalui: a. pemberian konsultasi, pendidikan dan pelatihan mengenai diversifikasi dan pengembangan usaha; b. membantu pembukaan akses pada aspek permodalan. 90

8. Pengelolaan Usaha Mikro