212
8 Cara Pengikatan ke Belakang Metode Collins
Gambar 186. Rambu ukur
Statif, digunakan sebagai penopang dan
tempat diletakannya theodolite. Ketinggian statif dapat diatur dengan cara mengatur
skrup yang ada di bagian bawah setiap kaki statif, setelah disesuaikan tingginya yang
disesuaikan dengan orang yang akan menggunakan alat theodolite, putar skrup
sehingga kaki statif terkunci.
Gambar 187. Satitf
Unting-unting, dipasang tepat di bagian
bawah alat theodolite, sehingga penempatan alat theodolite tepat berada di
atas permukaan titik yang akan dicari koordinatnya. Terdapat berbagai bentuk
yang tetapi memiliki fungsi yang sama.
Gambar 188. Unting-unting
8.2.2 Pengukuran di Lapangan
Dimisalkan terdapat suatu lokasi pengukuran tanah, seperti terlihat pada
gambar. akan ditentukan koordinat suatu titik yang terpisah oleh sungai, titik tersebut
berada di bagian kiri sungai. sedangkan beberapa titik di bagian kanan sungai telah
diketahui koordinatnya.
Gambar 189. Contoh lokasi pengukuran
Di unduh dari : Bukupaket.com
213
8 Cara Pengikatan ke Belakang Metode Collins
A X
a
,Y
a
B X
b
,Y
b
PX
p
,Y
p
C X
c
,Y
c
A X
a
,Y
a
B X
b
,Y
b
C X
c
,Y
c
PX
p
,Y
p
Pada pelaksanaan di lapangan, sebelumnya terdapat 3 titik yang telah diketahui berapa
koordinat masing-masing. Misal titik-titik yang telah diketahui tersebut adalah titik A,
B, dan C. Akan dicari suatu koordinat titik tambahan
diluar titik A,B, dan C untuk keperluan tertentu yang sebelumnya tidak diukur,
misalkan titik tersebut adalah titik P, yang terletak di seberang sungai.
Gambar 190. Penentuan titik A,B,C dan P
Alat theodolite dipasang tepat diatas titik P yang akan dicari koordinatnya, dengan cara
dipasang pada bagian atas statif dan digantungkan unting-unting yang diikatkan
dengan benang pada bagian bawah theodolite, sehingga penempatan theodolite
benar-benar tepat di atas titik P. Pasang rambu ukur yang berfungsi sebagai patok
tepat pada titik yang telah diketahui koordinatnya yaitu titik A, B, dan C,
sehingga terdapat 3 patok dan 2 ruang antar patok yaitu ruang AB dan BC. Baca sudut
mendatar yang dibentuk oleh garis AP dan BP serta sudut yang dibentuk oleh garis PB
dan PC.
Gambar 191. Pemasangan Theodolite di titik P
Sudut yang dibentuk oleh garis PA dan PB kita sebut sebagai sudut alfa sedangkan
sudut yang dibentuk oleh garis PB dan PC kita sebut sudut beta .
Gambar 192. Penentuan sudut mendatar
Untuk menghitung titik koordinat dengan menggunakan pengikatan ke belakang cara
Collins, data yang diukur di lapangan adalah
Di unduh dari : Bukupaket.com
214
8 Cara Pengikatan ke Belakang Metode Collins
besarnya sudut dan sudut . Koordinat titik A, B, dan C telah ditentukan dari
pengukuran sebelumnya. Sehingga data awal yang harus tersedia adalah sebagai
berikut : a. titik koordinat A X
a
, Y
a
b. titik koordinat B X
b
, Y
b
c. titik koordinat C X
c
, Y
c
d. besar sudut , dan e. besar sudut
Cara pengaturan dan pemakaian alat theodolite :
x Pasang statif dengan dasar atas tetap di atas piket dan sedatar mungkin
x Keraskan skrup kaki statif x Letakan alat theodolite diatasnya lalu
keraskan skrup pengencang alat x Tancapkan statif dalam-dalam pada
tanah, sehingga tidak mudah bergerak x Pasanglah unting-unting pada skrup
pengencang alat.
Gambar 193. Pemasangan statif
x Bila ujung unting-unting belum tepat di atas paku, maka geserkan alat dengan
membuka skrup pengencang alat, sehingga ujung unting-unting tepat di
atas paku dan piket. x Gelembung pada nivo kotak kita
ketengahkan dengan menyetel ketiga skrup penyetel.
x Setelah tahapan di atas telah dilakukan, alat theodolite siap untuk melakukan
pengamatan. x Dengan membuka skrup pengencang
lingkaran horizontal dan vertikal arahkan teropong ke titik yang dibidik dengan
pertolongan visir secara kasaran, kemudian skrup-skrup kita kencangkan
kembali. x Jelaskan benang diafragma dengan
skrup pengatur benang diafragma kemudian jelaskan bayangan dari titik
yang dibidik dengan menggeser- geserkan lensa oculair.
Gambar 194. Pengaturan pembidikan theodolite
Di unduh dari : Bukupaket.com
215
8 Cara Pengikatan ke Belakang Metode Collins
A X
a
,Y
a
C X
c
,Y
c
H P
B X
b
,Y
b
x Dengan menggunakan skrup penggerak halus horizontal dan vertikal, kita
tepatkan target yang dibidik skrup- skrup pengencang horizontal dan
vertikal harus kencang terlebih dahulu. x Setelah seluruh tahapan akhir telah
dilakukan, maka pengukuran dapat dimulai.
Pembacaan sudut mendatar
x Terlebih dahulu kunci boussole atau pengencang magnet kita lepaskan,
kemudian akan terlihat skala pembacaan bergerak; sementara
bergerak tunggu sampai skala pembacaan diam, kemudian kunci lagi.
x Pembacaan bersifat
koinsidensi dengan
mempergunakan trombol mikrometer. x Berarti pembacaan dilakukan pada
angka-angka yang berselisih 180
o
atau 200
gr
x Pembacaan puluhan menit Centi grade dan satuannya dilakukan pada trombol
mikrometer. x Untuk pembacaan biasa, trombol
mikrometer berada sebelah kanan. x Untuk pembacaan luar biasa ; trombol
berada di sebelah kiri. Untuk dapat melihat angka-angka pembacaan pada
keadaan biasa maupun luar biasa, kita putar penyetel angka pembacaan
angka pembacaan dapat diputar baik menurut biasa luar biasa dengan
berselisih 180
o
atau 200
gr
8.2.3 Prosedur pengikatan ke belakang metode Collins