247
9 Cara Pengikatan ke Belakang Metode Cassini
9.4. Penggambaran pengikatan ke belakang metode Cassini
s
x n
1
=
6,0509 1
x – 729,218 = - 120,518
s b
y y
= 2.351,09 – 5.465,913 = - 3.114,822
1 n
n
= 6,0509
6,0509 1
= 6,21616
¸ ¹
· ¨
© §
Ys Yb
Xs n
nXb 1
= - 13.118,896- 3.114,822
- 120,518 = - 16.354,232
6,21616 -
16.354,232 -
p
x
= - 2.630,922 Menentukan yp
¸ ¹
· ¨
© §
n n
Xs Xb
Yb n
nYs Yp
1 1
s
y n
= 6,0509 x 5.465,913 = 33.073,69
b
y n
1
=
6,0509 1
x 2.351,09 = 388,552
s b
x x
= - 2.168,09 + 729,218 = - 1.438,872
1 n
n
= 6,0509
6,0509 1
= 6,21616
¸ ¹
· ¨
© §
Xs Xb
Yb n
nYs 1
= 33.073,69 + 388,552 - 1.438,57 = 32.623,368
6,21616 32.623,368
p
y
= 5.151,632 Sehingga dari perhitungan di atas, dapat
disimpulkan bahwa koordinat titik P adalah Xp = - 2.630,922 dan Yp = 5.151,632 baik
diukur dari titik penolong R maupun S.
Selain dengan cara hitungan dengan metode Cassini, koordinat titik P dapat pula
dicari dengan menggunakan metode grafis. Secara garis besar dijelaskan sebagai
berikut : a. Lukis di titik B sudut
E G
D G
2 1
90 90
dan, b. Lukis sudut 90
o
di A dan di C, sehingga garis-garis tersebut akan berpotongan di
R dan S, c. Maka garis tegak lurus dari B pada garis
RS akan memberikan titik P yang dicari. Langkah-langkah pekerjaan :
1. menentukan titik A, B dan C yang telah disesuaikan dengan koordinat masing-
masing baik absis maupun ordinatnya ke dalam kertas grafik.
Di unduh dari : Bukupaket.com
248
9 Cara Pengikatan ke Belakang Metode Cassini
Gambar 236. Penentuan koordinat titik A, B dan C.
2. lukislah sudut 90
o
– pada arah koordinat A dan sudut 90
o
– pada arah koordinat B.
Gambar 237. Menentukan sudut 90
o
– dan 90
o
-
3. lukis sudut 90
o
di titik A sehingga akan berpotongan dengan sudut yang
dibentuk oleh sudut 90
o
– . Titik perpotongan tersebut kita sebut titik R.
dan lukis sudut 90
o
di titik B sehingga akan berpotongan dengan sudut yang
dibentuk oleh sudut 90
o
– . Titik perpotongan tersebut kita sebut titik S.
Gambar 238. Penentuan titik R dan S
4. hubungkan titik koordinat R dan S tersebut, sehingga kedua titik terdapat
dalam satu garis lurus.
Gambar 239. Penarikan garis dari titik R ke S.
5. tarik garis dari titik B terhadap garis RS, sehingga menjadi garis yang membagi
garis RS dengan sudut sama besar yaitu saling tegak lurus 90
o
.
Gambar 240. Penentuan titik P
6. Bacalah koordinat titik P tersebut A
B C
90
o
90
o
S R
P Xp,Yp A
B C
S R
A B
C 90
o
90
o
S R
A B
C 90
o
- 90
o
- A Xa,Ya
B Xb,Yb C Xc,Yc
Di unduh dari : Bukupaket.com
249
9 Cara Pengikatan ke Belakang Metode Cassini
Model Diagram Alir Ilmu Ukur Tanah Pertemuan ke-08 Pengikatan Ke Belakang Metode Cassini
Dosen Penanggung Jawab : Dr.Ir.Drs.H.Iskandar Muda Purwaamijaya, MT Pengukuran Kerangka Dasar Horisontal
Titik Tunggal Disusun dari 3 Titik Ikat
Benchmark A Xa, Ya dan B Xb, Yb - Basis
Benchmark B Xb, Yb dan C Xc, Yc - Basis
Menggunakan Alat Theodolite
Pengukuran Pengikatan Ke Belakang Metode Cassini Mesin Hitung
Alat Theodolite berdiri di atas Titik P dan dibidik ke Benchmark A, B dan C
Sudut Alfa = APB Sudut Beta = BPC
2 Lingkaran melalui Benchmark A, B, C
dan titik P Ditarik garis tegak lurus
dari AB BC Perpotongan lingkaran
dengan Garis tegak lurus AB
BC adalah Titik Penolong R dan S
dab Jarak ab = [Xb-Xa2+Yb-Ya2]0.5 dbc Jarak bc = [Xc-Xb2+Yc-Yb2]0.5
Alfa ab = Tan-1 [Xb-XaYb-Ya] Alfa bc = Tan-1 [Xc-XaYc-Ya]
Dengan Prinsip : 1. Rumus Sinus
2. Segitiga sehadap 3. Jumlah sudut dalam segitiga
Alfa ar = Alfa ab + 90 Alfa cs = Alfa cb - 90
dar = dabsinus Alfa . sinus Gamma dcs = dbcsinus Beta . sinus Delta
Alfa rs = Tan-1 Xs-XrYs-Yr Alfa ps = Alfa rs ; Alfa pr = Alfa rs - 180
Xr = Xa + dar . sin Alfa ar Yr = Ya + dar . cos Alfa ar
Xs = Xc + dcs . sin Alfa dcs Ys = Yc + dcs . cos Alfa dcs
Kappa = Alfa rs - Alfa rb Epsilon = Alfa sb - Alfa sr
Alfa pb = Alfa ps + 270 Alfa pa = Alfa ps + 270 - Alfa
Alfa pc = Alfa ps + 270 + Beta
dpb = dbrsin 90 . sin Kappa dpa = dabsin Alfa . sin Alfa+Kappa
dpc = dbcsin Beta. sin Beta+Epsilon
Xpa = Xa + dap . sin Alfa ap Ypa = Ya + dap . cos Alfa ap
Xpb = Xb + dbp . sin Alfa bp Ypb = Yb + dbp . cos Alfa bp
Xpc = Xc + dcp . sin Alfa cp Ypc = Yc + dcp . cos Alfa cp
Gambar 241. Model diagram alir cara pengikatan ke belakang metode cassini
Model Diagram Alir Cara Pengikatan Ke Belakang Metode Cassini
Di unduh dari : Bukupaket.com
250
9 Cara Pengikatan ke Belakang Metode Cassini
Rangkuman
Berdasarkan uraian materi bab 9 mengenai pengikatan kebelakang metode cassini, maka dapat disimpulkan sebagi berikut:
1. Cara pengikatan ke belakang metode Cassini merupakan salah satu model perhitungan yang berfungsi untuk mengetahui suatu titik koordinat, yang dapat dicari dari titik-titik
koordinat lain yang sudah diketahui. 2. Pengikatan ke belakang metode Cassini bertujuan untuk mengukur atau menentukan
koordinat titik jika kondisi alam tidak memungkinkan dalam pengukuran biasa atau dengan pengukuran pengikatan ke muka. Sehingga alat theodolite hanya ditempatkan
pada satu titik, yaitu tepat diatas titik yang akan dicari koordinatnya, kemudian diarahkan pada patok-patok yang telah diketahui koordinatnya, Yang membedakan metode
Cassini dengan metode Collins adalah asumsi dan pengolahan data perhitungan. Sedangkan pada proses pelaksanaan pengukuran di lapangan kedua metode tersebut
sama, yang diukur adalah jarak mendatar yang dibentuk antara patok titik koordinat yang sudah diketahui.
3. Peralatan yang digunakan pada pengukuran pengikatan ke belakang cara Cassini, antara lain sebagai berikut :Theodolite, Rambu ukur, Statif, Unting-unting, Benang,
Formulir ukur dan alat tulis. 4. Langkah-langkah penggambaran Pengikatan ke belakang metode Cassini :
a. menentukan titik A, B dan C yang telah disesuaikan dengan koordinat masing- masing baik absis maupun ordinatnya ke dalam kertas grafik.
b. lukislah sudut
90
o
– pada arah koordinat A dan sudut 90
o
– pada arah koordinat B.
c. lukis sudut 90
o
di titik A sehingga akan berpotongan dengan sudut yang dibentuk oleh sudut
90
o
– . d. hubungkan titik koordinat R dan S tersebut, sehingga kedua titik terdapat dalam satu
garis lurus. e. tarik garis dari titik B terhadap garis RS, sehingga menjadi garis yang membagi garis
RS dengan sudut sama besar yaitu saling tegak lurus 90
o
. f.
Bacalah koordinat titik P tersebut
Di unduh dari : Bukupaket.com
251
9 Cara Pengikatan ke Belakang Metode Cassini
Soal Latihan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini
1. Apa yang dimaksud pengukuran pengikatan ke belakang ? Mengapa dilakukan pengukuran pengikatan ke belakang ?
2. Jelaskan pengertian dan tujuan pengikatan ke belakang metode Cassini? 3. Jelaskan persamaan dan perbedaan metode Collins dan Cassini?
4. Diketahui koordinat
X
1
= 19.268,27 Y
1
=86.785,42 , X2 = 26.578.33 Y2 =95.423,13 sudut yang dibentuk adalah 43
o
. Berapa jarak koordinat 1 dan 2 d
12
…. 5. Hitunglah koordinat titik P Xp, Yp dengan pengikatan ke belakang cara Cassini
dengan data sebagai berikut : A : x = - 3.587,17
B : x = - 3.255,33 C : x = + 6.147,23
= 52º31’50’’ y = + 6.356,26
y = +2.963,45 y = - 3.346.37
= 32º24’13’’
Di unduh dari : Bukupaket.com
252
10 Pengukuran Poligon Kerangka Dasar Horisontal
10. Pengukuran Poligon Kerangka Dasar Horizontal
10.1 Tujuan pengukuran kerangka dasar horizontal
Untuk mendapatkan hubungan mendatar titik-titik yang diukur di atas permukaan
bumi, maka perlu dilakukan pengukuran mendatar yang disebut dengan istilah
Pengukuran Kerangka Dasar Horizontal. Jadi, untuk hubungan mendatar diperlukan
data sudut mendatar yang diukur pada skala lingkaran yang letaknya mendatar.
Kerangka dasar horizontal adalah sejumlah titik yang telah diketahui koordinatnya dalam
suatu sistem koordinat tertentu. Sistem koordinat disini adalah sistem koordinat
kartesian dimana bidang datarnya merupakan sebagian kecil dari permukaan
ellipsoida bumi. Dalam pengukuran kerangka dasar
horizontal pada prinsipnya adalah menentukan koordinat titik-titik yang diukur,
yang terbagi dalam dua cara yaitu : Cara menentukan koordinat satu titik
yaitu suatu pengukuran untuk suatu wilayah yang sempit, cara ini terbagi
menjadi dua metode yaitu : 1.
Dengan cara mengikat ke muka pada titik tertentu dan yang diukur adalah
sudut-sudut yang ada di titik pengikat. Pengikatan ke muka dilakukan dengan
cara Theodolite berdiri di atas titikpatok yang telah diketahui koordinatnya dan
rambu ukur diletakkan di atas titik yang ingin diketahui koordinatnya.
2. Dengan cara mengikat ke belakang pada titik tertentu dan yang diukur
adalah sudut-sudut yang berada dititik yang akan ditentukan koordinatnya.
Pengikatan ke
belakang dilakukan
dengan : Theodolite berdiri di titik yang belum diketahui koordinatnya, target
rambu ukur didirikan di atas patok yang telah diketahui koordinatnya.
Pada cara mengikat ke belakang ada dua metode hitungan yaitu cara :
a. Collins Metode yang menggunakan satu
lingkaran sebagai bentuk geometrik pembantu
b. Cassini Metode yang menggunakan dua
lingkaran sebagai bentuk geometrik pembantu.
Menentukan koordinat beberapa titik yang terdiri dari beberapa metode
sebagai berikut : 1. Cara poligon yaitu digunakan
apabila titik-titik yang akan dicari koordinatnya terletak memanjang
Di unduh dari : Bukupaket.com