Jenis-jenis poligon Pengukuran Poligon Kerangka Dasar Horizontal

254 10 Pengukuran Poligon Kerangka Dasar Horisontal

10.2 Jenis-jenis poligon

6. Salah penutup sudut antara dua pengamatan matahari : 10 ” N 7. Salah penutup koordinat 1 : 10.000 Keterangan : N menyatakan jumlah titik tiap sudut poligon antara dua pengamatan matahari. Salah penutup koordinat artinya adalah Bila S adalah salah penutup koordinat, f x adalah salah penutup absis, f y adalah salah penutup ordinat dan D adalah jarak jumlah jarak anatara titik awal dan titik akhir, maka yang diartikan dengan salah penutup koordinat adalah D f f S y x 2 2 Ada ketentuan dimana S harus 1 : 10.000 tergantung dari kondisi medan pengukuran Pengukuran poligon dilakukan untuk merapatkan koordinat titik-titik di lapangan dengan tujuan sebagai dasar untuk keperluan pemetaan atau keperluan teknis lainnya. Tujuan Pengukuran Poligon Untuk menetapkan koordinat titik-titik sudut yang diukur seperti : panjang sisi segi banyak, dan besar sudut-sudutnya. Guna dari pengukuran poligon adalah - Untuk membuat kerangka daripada peta - Pengukuran titik tetap dalam kota - Pengukuran-pengukuran rencana jalan raya kereta api - Pengukuran-pengukuran rencana saluran air Poligon digunakan untuk daerah yang besarnya sedang tidak terlalu besar atau terlalu kecil karena dalam pengukuran mempergunakan jarak ukur langsung, seperti : pita ukur, atau jarak tidak langsung seperti: EDM Electronic Distance Measure. Untuk pengukuran jarak jauh mempergunakan alat-alat yang menggunakan cahaya. Pengukuran poligon dapat ditinjau dari bentuk fisik visualnya dan dari geometriknya. Tinjauan dari bentuk fisik visualnya terdiri dari : Poligon terbuka secara geometris dan matematis, terdiri atas serangkaian garis yang berhubungan tetapi tidak kembali ke titik awal atau terikat pada sebuah titik dengan ketelitian sama atau lebih tinggi ordenya. Titik pertama tidak sama dengan titik terakhir. Di unduh dari : Bukupaket.com 255 10 Pengukuran Poligon Kerangka Dasar Horisontal Gambar 242. Poligon terbuka Poligon terbuka biasanya digunakan untuk : x Jalur lintas jalan raya. x Saluran irigasi. x Kabel listrik tegangan tinggi. x Kabel TELKOM. x Jalan kereta api. Poligon tertutup Pada poligon tertutup : x Garis-garis kembali ke titik awal, jadi membentuk segi banyak. x Berakhir di stasiun lain yang mempunyai ketelitian letak sama atau lebih besar daripada ketelitian letak titik awal. Poligon tertutup memberikan pengecekan pada sudut-sudut dan jarak tertentu, suatu pertimbangan yang sangat penting. Titik sudut yang pertama = titik sudut yang terakhir Gambar 243. Poligon tertutup Poligon tertutup biasanya dipergunakan untuk : x Pengukuran titik kontur. x Bangunan sipil terpusat. x Waduk. x Bendungan. x Kampus UPI. x Pemukiman. x Jembatan karena diisolir dari 1 tempat. x Kepemilikan tanah. x Topografi kerangka. Poligon bercabang Gambar244. Poligon bercabang Di unduh dari : Bukupaket.com 256 10 Pengukuran Poligon Kerangka Dasar Horisontal Tempat pesawat theodolite Jarak yang diukur E Sudut yang diukur E E E E E 6 5 4 3 2 1 G F E D C B Poligon kombinasi Gambar 245. Poligon kombinasi Dilihat dari geometris, poligon terbagi menjadi 3, yaitu: Poligon terikat sempurna Dikatakan poligon terikat sempurna, apabila : x Sudut awal dan sudut akhir diketahui besarnya sehingga terjadi hubungan antara sudut awal dengan sudut akhir. x Adanya absis dan ordinat titik awal atau akhir x Koordinat awal dan koordinat akhir diketahui. Poligon terikat sebagian. Dikatakan poligon terikat sebagian, apabila : x Hanya diikat oleh koordinat saja atau sudut saja x Terikat sudut dengan koordinat akhir tidak diketahui Poligon tidak terikat Dikatakan poligon tidak terikat, apabila : x Hanya ada titik awal, azimuth awal, dan jarak. Sedangkan tidak diketahui koordinatnya. x Tidak terikat koordinat dan tidak terikat sudut. Poligon Terbuka Poligon terbuka bermacam-macam, antara lain : Poligon terbuka tanpa ikatan Pada poligon ini tidak ada satu ttitik pun yang diketahui baik itu koordinatnya maupun sudut azimuthnya. Pengukuran ini terjadi pada daerah yang tidak memiliki titik tetap dan sulit untuk melakukan pengamatan astronomis. Gambar 246. Poligon terbuka tanpa ikatan Pengukuran poligon terbuka tanpa ikatan biasanya terjadi pada daerah terpencil dan berhutan lebat. Pengukuran metode ini dihitung berdasarkan orientasi lokal, azimuth dibuat Di unduh dari : Bukupaket.com 257 10 Pengukuran Poligon Kerangka Dasar Horisontal Titik yang diketahui koordinatnya Tempat pesawat theodolite Jarak yang diukur E Sudut yang diukur E E E E E 6 5 4 3 2 1 G F E D C B A E D D Azimuth yang diketahui Titik yang diketahui koordinatnya A B C D E F G 1 2 3 4 5 6 E E E E E E Sudut yang diukur Jarak yang diukur Tempat pesawat theodolite sembarang, misalkan sudut azimuth awal yaitu antara 1 dan 2. Koordinat juga dibuat sembarang, kita misalkan salah satu titik pengukuran memiliki koordinat awal. Tidak ada koreksi sudut dan koreksi koordinat pada pengukuran metode poligon terbuka tanpa ikatan,yang ada hanyalah orientasi lokal dan koordinat lokal. Poligon terbuka, salah satu ujung terikat azimuth. Pada poligon ini salah satu titik pengukuran diketahui sudut azimuthnya, baik itu titik awal pengukuran maupun titik akhir pengukuran. Gambar 247. Poligon terbuka salah satu ujung terikat azimuth Sudut Azimuth setiap poligon dapat dihitung dari azimuth awal yang telah diketahui sudut azimuthnya. Koordinat masih merupakan koordinat lokal karena tidak ada satu titik pun yang diketahui koordinatnya. Poligon terbuka salah satu ujung terikat koordinat. Pada poligon ini salah satu ujung pengukuran diketahui koordinatnya sedangkan titik lainnya tidak diketahui baik itu koordinat maupun azimuthnya. Gambar 248. Poligon terbuka salah satu ujung terikat koordinat Di unduh dari : Bukupaket.com 258 10 Pengukuran Poligon Kerangka Dasar Horisontal Titik yang diketahui koordinatnya Tempat pesawat theodolite Jarak yang diukur E Sudut yang diukur E E E E E 6 5 4 3 2 1 G F E D C B A E D D Azimuth yang diketahui Pada poligon ini dapat dilakukan apabila salah satu ujung poligon diukur azimuthnya dengan kompas atau azimuth matahari, dengan diketahuinya azimuth dan koordinat pada salah satu titik maka azimuth pada semua sisi dapat dihitung. Tidak ada koreksi sudut, koreksi koordinat pada poligon jenis ini. Pada dasarnya poligon ini sama saja dengan jenis poligon terbuka tanpa ikatan. Relatif sulit dalam pengukuran. Poligon terbuka salah satu ujung terikat azimuth dan koordinat Pada poligon jenis ini salah satu ujung terikat penuh sedangkan ujung lainnya bebas. Salah satu ujung pada poligon ini memiliki keterangan yang cukup jelas karena diketahui koordinat dan azimuth. Sudut azimuth pada setiap titik dapat dihitung karena diketahui sudut azimuth awal, begitu juga dengan koordinat, koordinat akan lebih mudah ditentukan karena koordinat awal sudah diketahui sebelumnya. Dengan demikian tidak ada koreksi sudut dan koordinat. Orientasi dan koordinat benar atau bukan lokal. Poligon tipe ini jauh lebih baik dibandingkan tipe poligon sebelumnya karena tidak ada rotasi dan translasi, jadi poligon ini terletak pada satu koordinat yang benar. Poligon terbuka kedua ujung terikat azimuth Kedua ujung pengukuran pada poligon ini terikat oleh sudut azimuth. Azimuth awal dan akhir diketahui, maka ada koreksi sudut pada pengukuran ini, syarat : 6En-2 ` D akhir D awal Gambar 249. Poligon terbuka salah satu ujung terikat azimuth dan koordinat Di unduh dari : Bukupaket.com 259 10 Pengukuran Poligon Kerangka Dasar Horisontal DG E Tempat pesawat theodolite Jarak yang diukur E Sudut yang diukur E E E E E 6 5 4 3 2 1 G F E D C B A E D DDG Azimuth yang diketahui Gambar 250. Poligon terbuka kedua ujung terikat azimuth Setelah semua sudut diberi koreksi, maka semua sisi poligon dapat dihitung juga, karena tidak ada satupun titik yang diketahui koordinatnya, terpaksa salah satu titik dimisalkan sebagai koordinat awal. Dengan demikian koordinat poligon adalah koordinat lokal. Pada pengukuran ini ada koreksi sudut namun tidak terdapat koreksi koordinat, orientasi benar global sedangkan koordinat lokal. Poligon terbuka, salah satu ujung terikat azimuth sedangkan sudut lainnya terikat koordinat Dengan diketahuinya Ddan E maka semua sudut azimuth dapat dihitung selisih–selisih absis S Sin D dan selisih-selisih ordinat S Cos D. Dengan data tersebut dan koordinat G, maka koordinat titik A, B, C,... dapat dihitung walaupun secara mundur. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada koreksi sudut, tidak ada koreksi koordinat, orientasi benar, dan koordinat benar bukan lokal. Gambar 251. Poligon terbuka, salah satu ujung terikat azimuth sedangkan sudut lainnya terikat koordinat Titik yang diketahui koordinatnya D Azimuth yang diketahui D E A B C D E F G 1 2 3 4 5 6 E E E E E E Sudut yang diukur Sudut yang diukur Sudut yang diukur Di unduh dari : Bukupaket.com 260 10 Pengukuran Poligon Kerangka Dasar Horisontal Titik yang diketahui koordinatnya A B C D E F G 1 2 3 4 5 6 E E E E E E S udut yang diukur S udut yang diukur S udut yang diukur Poligon terbuka, kedua ujung terikat koordinat. Gambar 252. Poligon terbuka kedua ujung terikat koordinat Pada pengukuran ini titik awal dan akhir pengukuran diketahui koordinatnya. Langkah perhitungan sudut pada poligon ini adalah sebagai berikut : x Misalkan diketahui sudut azimuth pada salah satu titik dengan harga sembarang. x Menghitung azimuth pada setiap titik dengan dasar titik sebelumnya yang ditentukan dengan harga sembarang. x Menghitung selisih absis S Sin D dan ordinat S Cos D. x Hitung S Sin D dan S Cos D. x J` arc tan S Sin D S Cos D. x J arc tan Xq-Xp Yq-Yp . x J JJC x Beri koreksi setiap sudut azimuth poligon sebesar J sehingga diperoleh CD x Hitung selisih –selisih absis yang baru S Sin D, sebagai S i Sin D i dan selisih ordinat yang baru S Cos D sebagai S i Cos D i. x Hitung S Sin CD dan S Cos CD. x Hitung V X = X q - X p - S Sin CD V Y = Y q - Y p - S CosCD Hitung koreksi setiap S i Cos CD i sebesar V Xi = S i V X S V Yi = S i V Y S S = 6 jarak Si = jarak x Hitung koordinat titik A, B, C,… menggunakan : S i Sin CD i + V Xi , S i Cos `a i + V Yi Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada pengukuran poligon tipe ini tidak ada koreksi sudut,yang ada hanya rotasi, koreksi koordinat ada, orientasi benar dan koordinat benar. n Di unduh dari : Bukupaket.com 261 10 Pengukuran Poligon Kerangka Dasar Horisontal D akhir E D Azimuth yang diketahui D awal E A B C D E F G 1 2 3 4 5 6 E E E E E E Sudut yang diukur Jarak yang diukur Tempat pesawat theodolite Titik yang diketahui koordinatnya Poligon terbuka, salah satu ujung terikat koordinat dan azimuth sedangkan ujung lainnya hanya terikat azimuth. Langkah perhitungan poligon tipe ini : x Menghitung koreksi setiap sudut VE i ={D awal -D akhir –6E+ n.180 } n E i E + vEi x Menghitung azimuth setiap titik poligon berdasarkan D awal dan E E ,i D A-B =D awal +CE 1 D B-C = D AB + CE– 180 D C-D = D BC + CE– 180 , dst. x Menghitung selisih absis dan selisih ordinat dengan data azimuth dan panjang poligon : H AB = S i Sin D AB K AB = S i Cos D AB H BC = S i Sin D BC K BC = S i Cos D BC x Dengan selisih absis H dan selisih ordinat K serta koordinat titik A X A , Y A maka koordinat titik B, C, D,... dapat dihitung : X B = X A + H AB Y B = Y A + K AB X C = X B + H BC Y C = Y B + K BC Dapat disimpulkan bahwa tidak ada koreksi koordinat, ada koreksi sudut, orientasi benar dan koordinat benar. Gambar 253. Poligon terbuka salah satu ujung terikat koordinat dan azimutk sedangkan yang lain hanya terikat azimuth Di unduh dari : Bukupaket.com 262 10 Pengukuran Poligon Kerangka Dasar Horisontal D Azimuth yang diketahui D awal E A X A ,Y A B C D E F G X G ,Y G 1 2 3 4 5 6 E E E E E E Sudut yang diukur Jarak yang diukur Tempat pesawat theodolite Titik yang diketahui koordinatnya Poligon terbuka, satu ujung terikat azimuth dan koordinat sedangkan ujung lainnya hanya terikat koordinat. Gambar 254. Poligon terbuka salah satu ujung terikat azimuth dan koordinat sedangkan ujung lain hanya terikat koordinat x Semua sisi poligon dihitung azimuthnya dengan data D awal dan E sebagai berikut : D AB = D awal +E D BC = D +E R x Hitung selisih absis H dan ordinat K dengan data – data sebagai berikut : H AB = S AB Sin D AB K AB = S AB Cos D AB H BC = S BC Sin D BC K BC = S BC Cos D BC x Selisih absis S Sin D dijumlahkan, demikian pula dengan ordinat S Cos D. x Dari koordinat titik A X A , Y A dan G X G , Y G , maka dapat dihitung : Jumlah koreksi absis V X = X G - X A – X Jumlah koreksi ordinat V Y = Y G - Y A – Y x Menghitung masing – masing koreksi absis dan koreksi ordinat : V Xi = S i . V X S V Yi = S i . V Y S x Menghitung koordinat titik B, C, D, …. X B = X A + X AB Y B = Y A + Y AB X C = X B + X BC Y C = Y B + Y BC X D = X C + X CD Y D = Y C + Y CD X E = X D + X DE Y E = Y D + Y EF Harga-harga ini harus sama dengan harga X G dan Y G yang sudah diketahui sebelumnya. Bila tidak sama, tentu ada kesalahan pada hitungan. Dapat ditarik Di unduh dari : Bukupaket.com 263 10 Pengukuran Poligon Kerangka Dasar Horisontal C D E F G H I A B kesimpulan bahwa pada pengukuran ini tidak terdapat koreksi sudut, ada koreksi koordinat, orientasi benar dan koordinat benar. Poligon terbuka kedua ujung terikat azimuth dan koordinat. Poligon tipe ini merupakan tipe poligon yang paling baik karena kedua ujung poligon terikat penuh. x Menghitung sudut-sudut ukuran x Menghitung selisih D awal dan D akhir x Menghitung jumlah koreksi sudut : VE = D akhir - D awal – 6E +n.180 x Membagi jumlah koreksi sudut kepada setiap sudut yang diukur VE n x Menghitung azimuth setiap sisi poligon D AB = D awal + E +VE D BC = D AB + E +VE D CD = D CD + E +VE D EF = D DE + E +VE D akhir = D FG + E +VE D akhir harus sama dengan D akhir yang telah diketahui sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada koreksi sudut dan ada koreksi koordinat, orientasi benar dan koordinat benar. Poligon Tertutup Langkah-langkah hitungan pada poligon ini adalah sebagai berikut : a. Jumlahkan semua sudut poligon. b. Menghitung koreksi sudut : VE= n-2.180 – 6E sudut E di dalam c. Membagi koreksi tersebut kepada semua sudut : n VB Vi d. Bila salah satu sisi poligon itu diketahui misal Dmaka azimuth sisi yang lain dapat dihitung sbb: D D 12 +E 2 +V 2 -180 D D 23 +E 3 +V 3 -180 D D 23 +E 4 +V 4 -180 E D akhir Tempat pesawat theodolite Jarak yang diukur E Sudut yang diukur E E E E E 6 5 4 3 2 1 G F E D C B A E D awal D Azimuth yang diketahui Gambar 255. poligon terbuka kedua ujung terikat azimuth dan koordinat Gambar 256. Poligon tertutup Di unduh dari : Bukupaket.com 264 10 Pengukuran Poligon Kerangka Dasar Horisontal

10. 3 Peralatan, bahan dan prosedur pengukuran