261
4. Contoh: pesantren, pendidikan rakyat, pendidikan dasar, sekolah menengah, perguruan tinggi, pemberantasan buta huruf, pendidikan ke-
amanan, pers, perpustakaan umum dan lain-lain. 5. Scientific institutions yakni pranata-pranata yang berfungsi memenuhi
keperluan ilmiah, menyelami alam semesta. Contoh: metodologi ilmiah, penelitian, dan sebagainya.
6. Aesthetic and recreational institutions yakni pranata-pranata yang berfungsi memenuhi keperluan manusia untuk menghayatkan rasa
keindahan dan untuk rekreasi. Contoh:seni rupa, seni suara, seni gerak, kesusasteraan, olah raga dan sebagainya.
7. Religious institutions yakni pranata-pranata yang berfungsi memenuhi keperluan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan dan alam gaib.
Contoh: doa, kenduri, upacara, semedi, bertapa, dakwah, pantangan, ilmu gaib, dan sebagainya.
8. Political institutions yakni pranata-pranata yang berfungsi memenuhi keperluan manusia untuk mengatur dan mengelola keseimbangan ke-
kuasaan dalam kehidupan masyarakat. Contoh: pemerintahan, demokrasi, kehakiman, kepartaian, kepolisian, ketentaraan dan sebagai-
nya.
9. Somatic institutions yakni pranata yang berfungsi memenuhi keperluan manusia akan kenyaman fisik dan kenyamanan hidup. Contoh:
pemeliharaan kecantikan, pemeliharaan kesehatan, kedokteran dan sebagainya.
4. Tipe-Tipe Pranata Sosial
Gillin dan Gillin mengklasifikasikan pranata sosial sebagai berikut dalam Soekanto, 1990.
1. Dari sudut perkembangan pranata sosial, meliputi 1 crescive institutions merupakan pranata yang secara tak disengaja tumbuh dari
adat istiadat masyarakat. Contoh: hak milik, perkawinan, agama dan sebagainya; 2 enacted institutions merupakan pranata yang dibentuk
dengan sengaja untuk memenuhi tujuan tertentu. Contoh: perdagangan, pendidikan, hutang piutang dan sebagainya.
2. Dari sudut sistem nilai-nilai yang diterima masyarakat, meliputi basic institutions yakni pranata sosial yang sangat penting untuk memelihara
dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat. Contoh: keluarga, sekolah, negara.Subsidiary institutions yakni pranata sosial yang di-
anggap kurang penting. Contoh: kegiatan untuk rekreasi.
3. Dari sudut penerimaan masyarakat, meliputi approved atau social sanctioned institutions yakni pranata yang diterima masyarakat. Contoh:
sekolah, perusahaan dagang dan sebagainya. Unsanctioned institutions yakni pranata yang ditolak oleh masyarakat, meskipun masyarakat
kadang-kadang tidak berhasil untuk memberantas. Contoh: jaringan pen- jahat, pemeras, pencoleng dan sebagainya.
4. Dari sudut faktor penyebaran, meliputi general institutions yakni pranata yang dikenal hampir semua masyarakat di dunia. Contoh: agama. Dan
Di unduh dari : Bukupaket.com
262
restricted institutions yakni pranata yang dikenal oleh masyarakat tertentu atau para pengikutnya. Contoh: agama Islam, protestan, katolik,
Budha, Hindu. 5. Dari sudut fungsinya, meliputi operative institutions yakni pranata sosial
yang berfungsi sebagai penghimpun pola-pola atau cara-cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan pranata sosial yang bersangkutan.
Contoh: Industrialisasi, demokratisasi. Regulative Institutions yakni pranata sosial bertujuan mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan
yang tidak menjadi bagian yang mutlak dari pranat tersebut. Contoh: pranata hukum: kejaksaan, pengadilan dan sebagainya.
5. Proses Pembentukan Pranata Sosial