Dasar Lapisan Masyarakat PELAPISAN MASYARAKAT

241 Sebagian besar warga masyarakat Inggris menyadari bahwa orang-orang nobility berada di atas commoners sesuai dengan adat istiadat. Apabila pengertian kelas ditinjau secara lebih mendalam, maka akan dapat dijumpai beberapa kriteria yang tradisional, yaitu: 1 besar jumlah anggota-anggotanya; 2 kebudayaan yang sama, yang menentu- kan hak-hak dan kewajiban-kewajiban warganya; 3 kelanggengan; 4 tandalambang-lambang yang merupakan ciri khas; 5 batas-batas yang tegas bagi kelompok itu, terhadap kelompok lain; dan 6 antagonisme. Sehubungan dengan kriteria tersebut di atas, kelas memberikan fasilitas-fasilitas hidup tertentu life chances bagi anggotanya. Misalnya, keselamatan atas hidup dan harta benda, kebebasan, standar hidup yang tinggi dan sebagainya, yang dalam arti-arti tertentu tidak dipunyai oleh para warga kelas-kelas lainnya. Kecuali itu, kelas juga mempengaruhi gaya dan tingkah laku hidup warganya life style. Karena kelas-kelas yang ada dalam masyarakat mempunyai perbedaan dalam kesempatan memperoleh pendidikan atau rekreasi. Misalnya, ada perbedaan dalam apa yang telah dipelajari warga negara, perilaku, dan sebagainya.

3. Dasar Lapisan Masyarakat

Ukuran atau kriteria yang biasa dipakai untuk menggolong- golongkan anggota-anggota masyarakat ke dalam suatu lapisan adalah sebagai berikut. 1. Kekayaan; Barangsiapa yang memiliki kekayaan paling banyak, termasuk dalam lapisan teratas. Kekayaan tersebut, misalnya, dapat dilihat pada bentuk rumah yang bersangkutan, mobil priba- dinya, cara-caranya mempergunakan pakaian serta bahan pakai- an yang dipakainya, kebiasaan untuk berbelanja barang-barang mahal dan seterusnya. 2. Kekuasaan; Barangsiapa yang memiliki kekuasaan atau yang mempunyai wewenang terbesar, menempati lapisan atasan. 3. Kehormatan; Ukuran kehormatan tersebut mungkin terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan danatau keuasaan. Orang yang paling disegani dan dihormati, mendapat tempat yang teratas. Ukuran semcam ini, banyak dijumpai pada masyarakat tradisional, biasanya mereka adalah golongan tua atau yang pernah berjasa. 4. Penguasaan ilmu pengetahuan; Ilmu pengetahuan sebagai ukur- an, dipakai oleh masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Akan tetapi ukuran tersebut kadang-kadang menyebabkan terjadi- nya akibat-akibat yang negatif. Karena ternyata bahwa bukan mutu ilmu pengetahuan yang dijadikan ukuran, ternyata gelar kesarjanaannya. Sudah tentu hal yang demikian memacu segala macam usaha untuk mendapat gelar, walau tidak halal. Kriteria di atas tidaklah bersifat limiatif kaku, terbatas, karena masih ada kriteria lain yang dapat digunakan. Akan tetapi kriteria di atas Di unduh dari : Bukupaket.com 242 amat menentukan sebagai dasar timbulnya sistem lapisan dalam masya- rakat. Pada beberapa masyarakat tradisional di Indonesia, golongan pembuka tanahlah yang dianggap menduduki lapisan tertinggi. Misalnya di Jawa, kerabat dan keturunan pembuka tanahlah yang dinggap masya- rakat desa sebagai kelas tertinggi. Kemudian menyusul para pemilik tanah yang dianggap masyarakat desa sebagai kelas tertinggi. Kemudian menyusul para pemilik tanah, walaupun mereka bukan keturunan pembuka tanah, mereka disebut pribumi, sikep atau kuli kenceng. Lalu menyusul mereka yang hanya mempunyai pekarangan atau rumah saja golongan ini disebut kuli gundul, lindung, dan akhirnya mereka yang hanya menumpang saja pada tanah milik orang lain Soepomo, 1966.

4. Unsur-Unsur Lapisan Masyarakat

Dokumen yang terkait

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Identifikasi Jenis Kayu Yang Dimanfaatkan Untuk Pembuatan Perahu Tradisional Nelayan Muncar Kabupaten Banyuwangi dan Pemanfaatanya Sebagai Buku Nonteks.

26 327 121

Analisis keterampilan proses sains siswa kelas XI pada pembelajaran titrasi asam basa menggunakan metode problem solving

21 184 159

Upaya guru PAI dalam mengembangkan kreativitas siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam Kelas VIII SMP Nusantara Plus Ciputat

48 349 84

Perspektif hukum Islam terhadap konsep kewarganegaraan Indonesia dalam UU No.12 tahun 2006

13 113 111

Sistem Informasi Penjualan Buku Secara Online Pada Toko Buku Bungsu Bandung

4 96 1

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 WAY

18 108 89