Analisa Data Status Gizi Anak Balita

36

3.8. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data adalah : a Kuesioner, yang berisi data identitas diri responden, identitas anak balita, pertanyaan tentang status ASI Eksklusif, status imunisasi, riwayat penyakit infeksi, dan pengetahuan ibu. b Timbangan tipe Bathroom Scale dengan maksimum berat 100 kg dan ketelitian 100 g.

3.9. Analisa Data

Data yang diperoleh kemudian diolah dengan bantuan SPSS Statistical Product and Service Solution melalui tahapan editing, coding, entry dan cleaning data. Kemudian data disajikan dalam bentuk narasi, tabel dan grafik. Jenis analisa yang dilakukan adalah analisa univariat. Yang dilakukan secara deskriptif, yaitu menampilkan tabel frekuensi tentang karakteristik anak balita, karakteristik ibu, dan status gizi serta distribusi frekuensi karakteristik anak dan ibu balita berdasarkan status gizi. Universitas Sumatera Utara 37 BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Wilayah Penelitian

4.1.1. Geografi

Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Sentosa Baru yang terletak di Jalan Sentosa Baru No.22 Kecamatan Medan Perjuangan Kota Medan, dengan batas wilayah : a. Sebelah Utara : Kecamatan Medan Tembung dan Medan Timur b. Sebelah Selatan: Kecamatan Medan Tembung c. Sebelah Barat : Kecamatan Medan Area dan Medan Kota d. Sebelah Timur : Kecamatan Medan Timur Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru meliputi 9 kelurahan yaitu : a. Kelurahan Sei Kera Hilir I b. Kelurahan Sei Kera Hilir II c. Kelurahan Sei Kera Hulu d. Kelurahan Pahlawan e. Kelurahan Pandau Hilir f. Kelurahan Sidorame Barat I g. Kelurahan Sidorame Barat II h. Kelurahan Tegal Rejo i. Kelurahan Sidorame Timur Universitas Sumatera Utara 38 Pada wilayah kerja Puskesmas Sentosa Baru terdapat 2 buah Puskesmas Pembantu Pustu yaitu Puskesmas Pembantu Sidorame Timur yang terdapat di Jalan Permai Lorong Kerto dan Puskesmas Pembantu Sei Rengas yang terletak di Jalan Madong Lubis. Di wilayah kerja ini juga terdapat 64 posyandu. Posyandu ini dilaksanakan setiap hari senin sampai kamis di wilayah masing-masing dan didampingi oleh petugas kesehatan dari Puskesmas. Penelitian ini dilaksanakan di 15 Posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sentosa Baru.

4.1.2. Sosio Demografi

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Sentosa Baru yaitu 151.795 jiwa, yang terdiri dari 23.779 Kepala Keluarga.

4.1.3. Tenaga Kesehatan Tabel 4.1. Jumlah Tenaga Kesehatan di Puskesmas Sentosa Baru

Tenaga Kesehatan Jumlah orang Dokter Umum 4 Dokter Gigi 2 Sarjana Kesehatan Masyarakat 2 Perawat 2 SPK 4 SPRG 1 SPRA 1 Akper 5 DIII Gizi 2 LCPK 1 DIII Bidan 5 DIII Analis 2 DIV Bidan 1 Total 32 Universitas Sumatera Utara 39

4.2. Karakteristik Anak Balita

Karakteristik anak balita pada penelitian ini terdiri dari variabel umur, jenis kelamin, status ASI Eksklusif, status imunisasi, dan riwayat penyakit infeksi yang meliputi penyakit ISPA dan diare. Adapun distribusi karakteristik anak balita adalah :

4.2.1 Distribusi Proporsi Anak Balita Berdasarkan Umur di Wilayah Kerja

Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2014 Tabel 4.2. Distribusi Proporsi Anak Balita Berdasarkan Umur di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Tahun 2014 Umur f 7 – 12 Bulan 31 31 13 – 24 Bulan 18 18 25 – 36 Bulan 37 – 59 Bulan 25 26 25 26 Total 100 100 Berdasarkan tabel 4.2. di atas dapat dilihat bahwa proporsi anak balita yang berumur 7 – 12 bulan yaitu 31, umur 13 – 24 bulan yaitu 18, umur 25 – 36 bulan yaitu 25 dan umur 37 – 59 bulan yaitu 26.

4.2.2 Distribusi Proporsi Anak Balita Berdasarkan Jenis Kelamin di Wilayah

Kerja Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2014 Tabel 4.3. Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Tahun 2014 Jenis Kelamin f Laki-laki 48 48 Perempuan 52 52 Total 100 100 Berdasarkan tabel 4.3. di atas dapat dilihat bahwa proporsi anak balita berjenis kelamin laki-laki yaitu 48 dan berjenis kelamin perempuan yaitu 52. Universitas Sumatera Utara 40

4.2.3 Distribusi Proporsi Anak Balita Berdasarkan Status ASI Eksklusif di

Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2014 Tabel 4.4. Distribusi Proporsi Anak Balita Berdasarkan Status ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Tahun 2014 ASI Eksklusif f Asi Eksklusif 16 16 Tidak ASI Eksklusif 84 84 Total 100 100 Berdasarkan tabel 4.4.di atas dapat dilihat bahwa proporsi anak balita yang mendapatkan ASI Eksklusif yaitu 16 dan yang tidak mendapatkan ASI Eksklusif yaitu 84. Tabel 4.5. Distribusi Proporsi Pemberian Kolostrum Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Tahun 2014 Pemberian Kolostrum f Ya 34 34 Tidak 66 66 Total 100 100 Berdasarkan tabel 4.5. di atas dapat dilihat bahwa proporsi anak balita yang diberi kolostrum yaitu 34 dan yang tidak diberi kolostrum yaitu 66.

4.2.4 Distribusi Proporsi Anak Balita Berdasarkan Status Imunisasi di

Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2014 Tabel 4.6. Distribusi Proporsi Anak Balita Berdasarkan Status Imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Tahun 2014 Status Imunisasi f Lengkap 88 88 Tidak lengkap 12 12 Total 100 100 Universitas Sumatera Utara 41 Berdasarkan tabel 4.6. di atas dapat dilihat bahwa proporsi anak balita yang mendapatkan imunisasi lengkap yaitu 88 dan yang tidak mendapatkan imunisasi lengkap yaitu 12. Tabel 4.7. Distribusi Proporsi Status Imunisasi Berdasarkan Umur di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Tahun 2014 Status Imunisasi Umur Total 7 – 12 Bulan 13 – 24 Bulan 25 – 36 Bulan 37 – 59 Bulan f f f f f Lengkap 29 33,0 17 19,3 22 25,0 20 22,7 88 100 Tidak lengkap 2 16,7 1 8,3 3 25,0 6 50,0 12 100 Berdasarkan tabel 4.7. di atas dapat dilihat bahwa dari 88 anak balita yang berstatus imunisasi lengkap sebanyak 29 orang 33,0 berumur 7 – 12 bulan, 17 orang 19,3 berumur 13 – 24 bulan, 22 orang 25,0 berumur 25 – 36 bulan dan 20 orang 22,7 berumuur 37 – 59 bulan. Ada 12 anak balita dengan status imunisasi tidak lengkap sebanayk 2 orang 16,7 berumur 7 – 12 bulan, 1 orang 8,3 berumur 13 – 24 bulan, 3 orang 25,0 berumur 25 – 36 bulan dan 6 orang 50,0 berumur 37 – 59 bulan.

4.2.5 Distribusi Proporsi Anak Balita Berdasarkan Riwayat Penyakit Infeksi

di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2014 Tabel 4.8. Distribusi Proporsi Anak Balita berdasarkan Riwayat Penyakit Infeksi di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Tahun 2014 Riwayat Penyakit Infeksi f Ada 53 53 Tidak ada 47 47 Total 100 100 Universitas Sumatera Utara 42 Berdasarkan tabel 4.8. di atas dapat dilihat bahwa proporsi anak balita yang memiliki riwayat penyakit infeksi yaitu 53 dan yang tidak memiliki riwayat penyakit infeksi yaitu 47.

4.2.6 Distribusi Proporsi Anak Balita Berdasarkan Riwayat Penyakit ISPA

di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2014 Tabel 4.9. Distribusi Proporsi Anak Balita berdasarkan Riwayat Penyakit ISPA di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Tahun 2014 ISPA f Ada 34 34 Tidak ada 66 66 Total 100 100 Berdasarkan tabel 4.9. di atas dapat dilihat bahwa proporsi anak balita yang memiliki riwayat penyakit ISPA yaitu 34 dan yang tidak memiliki riwayat penyakit ISPA yaitu 66.

4.2.7 Distribusi Proporsi Anak Balita Berdasarkan Riwayat Penyakit Diare

di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2014 Tabel 4.10. Distribusi Proporsi Anak Balita berdasarkan Riwayat Penyakit Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Tahun 2014 Diare f Ada 19 19 Tidak ada 81 81 Total 100 100 Berdasarkan tabel 4.10. di atas dapat dilihat bahwa proporsi anak balita yang memiliki riwayat penyakit diare yaitu 19 dan yang tidak memiliki riwayat penyakit diare yaitu 81. Universitas Sumatera Utara 43

4.3. Karakteristik Ibu

Karakteristik Ibu pada penelitian ini terdiri dari variabel pekerjaan, pendidikan, jumlah anak balita, dan pengetahuan Ibu. Adapun distribusi karakteristik Ibu adalah:

4.3.1. Distribusi Proporsi Ibu Berdasarkan Pekerjaan di Wilayah Kerja

Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2014 Tabel 4.11. Distribusi Proporsi Ibu berdasarkan Pekerjaan di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Tahun 2014 Pekerjaan f Bekerja Tidak bekerja 16 84 16 84 Total 100 100 Berdasarkan tabel 4.11. di atas dapat dilihat bahwa proporsi ibu yang bekerja yaitu 16 dan yang tidak bekerja yaitu 84.

4.3.2. Distribusi Proporsi Ibu Berdasarkan Pendidikan di Wilayah Kerja

Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2014 Tabel 4.12. Distribusi Proporsi Ibu berdasarkan Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Tahun 2014 Pendidikan f Tidak tamat SDMI 1 1 Tamat SDMI 7 7 Tamat SLTPMTs 17 17 Tamat SLTAMA 65 65 Tamat AkademiPT 10 10 Total 100 100 Berdasarkan tabel 4.12. di atas dapat dilihat bahwa proporsi ibu dengan pendidikan tidak tamat SDMI yaitu 1, tamat SDMI yaitu 7, tamat SLTPMTs yaitu 17, tamat SLTAMA yaitu 65 dan yang tamat AkademiPT yaitu 10. Universitas Sumatera Utara 44 Tabel 4.13. Distribusi Proporsi Ibu Berdasarkan Kategori Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Tahun 2014 Pendidikan f Rendah 25 25 Tinggi 75 75 Total 100 100 Berdasarkan tabel 4.13. di atas dapat dilihat bahwa proporsi ibu dengan pendidikan rendah yaitu 25 dan pendidikan tinggi yaitu 75.

4.3.3. Distribusi Proporsi Ibu Balita Berdasarkan Jumlah Anak di Wilayah

Kerja Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2014 Tabel 4.14. Distribusi Proporsi Ibu Balita Berdasarkan Jumlah Anak di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Tahun 2014 Jumlah Anak f 1 – 2 2 91 9 91 9 Total 100 100 Berdasarkan tabel 4.14. dapat dilihat bahwa proporsi ibu yang memiliki anak balita 1 – 2 orang yaitu 91 dan anak balita 2 yaitu 9.

4.3.4. Distribusi Proporsi Ibu Berdasarkan Pengetahuan di Wilayah Kerja

Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2014 Tabel 4.15. Distribusi Proporsi Ibu Berdasarakan Pengetahuan di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2014 Pengetahuan Ibu f Makananminuman yang terbaik untuk bayi ASI Susu botol Tidak tahu 80 10 10 80 10 10 Pertama kali sebaiknya anak Ibu diberi makanan tambahan 6 bulan ≤6 bulan Tidak tahu 55 42 3 55 42 3 Universitas Sumatera Utara 45 Pengetahuan Ibu f Bayi diberikan ASI sampai umur 2 tahun 2 tahun Tidak tahu 17 76 7 17 76 7 Anak balita ditimbang setiap bulan Perlu Tidak perlu Tidak tahu 99 1 - 99 1 - Anak balita ditimbang sampai umur 5 tahun 5 tahun Tidak tahu 31 56 13 31 56 13 Guna Kartu Menuju Sehat KMS Syarat mengikuti posyandu Memantau pertumbuhan bayi Tidak tahu 5 42 53 5 42 53 Manfaat imunisasi Kekebalan tubuh bayi terhadap penyakit Menambah berat badan Tidak tahu 79 4 17 79 4 17 Makanan yang mengandung karbohidrat Nasi, bubur, mie, jagung, ubi Sayur dan buah Tidak tahu 44 8 48 44 8 48 Makanan yang mengandung protein Ikan, tahu, tempe Nasi, bubur, mie, jagung, ubi Tidak tahu 55 10 35 55 10 35 Makanan yang mengandung vitamin dan mineral Sayur dan buah Ikan, tahu, tempe Tidak tahu 52 6 42 52 6 42 Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa proporsi ibu yang mengetahui makananminuman yang terbaik untuk bayi adalah ASI yaiut 80, susu botol yaitu 10 dan yang tidak tahu yaitu 10. Proporsi ibu yang mengetahui sebaiknya pertama kali anak balita diberikan makanan tambahan pada umur lebih dari 6 bulan Universitas Sumatera Utara 46 yaitu 55, umur kurang dari 6 bulan yaitu 42 dan yang tidak tahu yaitu 3. Proporsi ibu yang mengetahui anak balita perlu ditimbang setiap bulan yaitu 99 dan yang tidak perlu anak balita ditimbang setiap bulan yaitu 1. Proporsi ibu balita yang mengetahui anak balita ditimbang sampai umur kurang dari 5 tahu yaitu 31, sampai umur 5 tahun yaitu 56 dan yang tidak tahu yaitu 13. Proporsi ibu yang mengetahui guna kartu menuju sehat KMS adalah sebagai syarat posyandu yaitu 5, yang mengetahui untuk memantau pertumbuhan bayi yaitu 42 dan yang tidak mengetahui yaitu 53. Proporsi ibu yang mengetahui manfaat imunisasi adalah memberi kekebalan tubuh bayi terhadap penyakit yaitu 79, untuk menambah berat badan yaitu 4 dan yang tidak tahu yaitu 17. Proporsi ibu yang mengetahui contoh makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi, bubur, mie, jagung, ubi yaitu 44, sayur dan buah yaitu 8 dan yang tidak tahu yaitu 48. Proporsi ibu yang mengetahui contoh makanan yang mengandung protein adalah ikan, tahu, tempe yaitu 55, nasi, bubur, mie, jagung, ubi yaitu 10 dan yang tidak tahu yaitu 35. Proporsi ibu yang mengetahui contoh makanan yang mengandung vitamin dan mineral adalah sayur dan buah yaitu 52, ikan, tahu, tempe yaitu 6 dan yang tidak tahu yaitu 42. Selanjutnya pengetahuan ibu balita dikategorikan seperti berikut: Tabel 4.16. Distribusi Proporsi Ibu Balita Berdasarkan Kategori Pengetahuan di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2014 Pengetahuan Ibu f Pengetahuan kurang 34 34 Pengetahuan baik 66 66 Total 100 100 Universitas Sumatera Utara 47 Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi pengetahuan ibu dengan kategori kurang yaitu 34 dan pengetahuan ibu dengan kategori baik yaitu 66. Tabel 4.17. Distribusi Proporsi Pengetahuan Ibu Berdasarkan Status Imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru Tahun 2014 Pengetahuan Ibu Status Imunisasi Jumlah Lengkap Tidak Lengkap f f f Pengetahuan kurang 29 85,3 5 14,7 34 100 Pengetahuan baik 59 89,4 7 10,6 66 100 Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 34 ibu dengan pengetahuan kurang, ada sebanyak 29 ibu memiliki anak balita dengan status imunisasi lengkap 85,3 dan 5 ibu memiliki anak balitadengan status imunisasi tidak lengkap 14,7. Sebanyak 66 ibu dengan pengetahuan baik, ada 59 ibu memiliki anak balita dengan status imunisasi lengkap 89,4 dan 7 ibu yang memiliki anak balita dengan status imunisasi tidak lengkap 10,6.

4.4. Status Gizi Anak Balita

Status gizi anak balita dilihat berdasarkan indikator berat badan per umur balita. Setelah dilakukan penimbangan berat badan anak balita, selanjutnya status gizi dihitung dengan menggunakan aplikasi WHO-Antro tepat pada hari penimbangan dilakukan. Tabel 4.18. Distribusi Proporsi Status Gizi Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Tahun 2014. Status Gizi Balita f Gizi Buruk Gizi Kurang Gizi Baik Gizi Lebih 11 24 61 4 11 24 61 4 Total 100 100 Universitas Sumatera Utara 48 Berdasarkan tabel 4.17. di atas dapat dilihat bahwa proporsi anak balita dengan status gizi buruk yaitu 11, status gizi kurang yaitu 24, status gizi baik yaitu 61 dan status gizi lebih yaitu 4 Tabel 4.19. Distribusi Proporsi Status Gizi Anak Balita Berdasarkan Karakteristik Anak di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru tahun 2014 Karakteristik Anak Balita Status Gizi Anak Balita Jumlah Gizi Buruk Gizi Kurang Gizi Baik Gizi Lebih f f f f f Umur Balita 7 – 12 bulan 13 – 24 bulan 25 – 36 bulan 37 – 59 bulan 1 4 2 4 3,2 22,2 8,0 15,4 4 6 7 7 12,9 33,3 28,0 26,9 25 8 14 14 80,6 44,4 56,0 53,8 1 2 1 3,2 0,0 8,0 3,8 31 18 25 26 100 100 100 100 Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 8 3 16,7 5,8 10 14 20,8 26,9 28 33 58,3 63,5 2 2 4,2 3,8 48 52 100 100 Status ASI eksklusif ASI Eksklusif Tidak ASI Eksklusif 3 8 18,8 9,5 4 20 25,0 23,8 9 52 56,2 61,9 4 0,0 4,8 16 84 100 100 Status Imunisasi Lengkap Tidak lengkap 9 2 10,2 16,7 20 4 22,7 33.3 55 6 62,5 50,0 4 4,5 0,0 88 12 100 100 Riwayat Penyakit Infeksi Ada Tidak ada 10 1 18,9 2,1 11 13 20,8 27,7 30 31 56,6 66,0 2 2 3,8 4,3 53 47 100 100 Riwayat Penyakit ISPA Ada Tidak ada 7 4 20,6 6,2 7 17 20,6 25,8 19 42 55,9 63,6 1 3 2,9 4,5 34 66 100 100 Riwayat Penyakit Diare Ada Tidak ada 3 8 15,8 9,9 4 20 21,1 19,4 11 50 57,9 61,7 1 3 5,3 3,7 19 81 100 100 Universitas Sumatera Utara 49 Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 31 anak balita yang berumur 7 – 12 bulan sebanyak 1 orang 3,2 berstatus gizi buruk, 4 orang 12,9 dengan status gizi kurang, 25 orang 80,6 dengan status gizi baik dan 1 orang 3,2 dengan status gizi lebih. Sebanyak 18 anak balita yang berumur 13 – 24 bulan ada 4 orang 22,2 dengan status gizi buruk, 6 orang 303,3 dengan status gizi kurang, 8 orang 44,4 dengan status gizi normal dan tidak ada berstatus gizi lebih. Sebanyak 26 anak balita yang berumur 25 – 36 bulan ada 2 orang 8,0 dengan status gizi buruk, 7 orang 28,0 dengan status gizi kurang, 14 orang 56,0 dengan status gizi baik dan 2 orang 8,0 dengan status gizi lebih. Sebanyak 26 balita berumur 37 – 59 bulan ada 4 orang 15,4 dengan status gizi buruk, 7 orang 26,9 dengan status gizi kurang, 14 orang 53,8 dengan status gizi baik, dan 1 orang 3,8 dengan status gizi lebih. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 48 anak balita berjenis kelamin laki-laki sebanyak 8 orang 16,7 dengan status gizi buruk, 10 orang 20,8 dengan status gizi kurang, 28 orang 58,3 dengan status gizi baik, dan 2 orang 4,2 dengan status gizi lebih. Dari 52 anak balita berjenis kelamin perempuan sebanyak 3 orang 5,8 dengan status gizi buruk, 14 orang 26.9 dengan status gizi kurang, 33 orang 63,5 dengan status gizi baik dan 2 orang 3,8 dengan status gizi lebih. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 16 anak balita yang mendapatkan ASI Eksklusif sebanyak 3 orang 18,8 berstatus gizi buruk, 4 orang 25,0 dengan status gizi kurang, 9 orang 56,2 dengan status gizi baik dan tidak ada yang berstatus gizi lebih. Dari 84 anak balita yang tidak mendapatkan ASI Universitas Sumatera Utara 50 Eksklusif sebanyak 8 orang 9,5 dengan status gizi buruk, 20 orang 23,8 dengan status gizi kurang, 52 orang 61,9 dengan status gizi baik dan 4 orang 4,8 dengan status gizi lebih. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 88 anak balita yang mendapatkan imunisasi lengkap sebanyak 9 orang 10,2 berstatus gizi buruk, 20 orang 22,7 dengan status gizi kurang, 55 orang 62,5 dengan status gizi baik dan 4 orang 4,5 berstatus gizi lebih. Dari 12 anak balita yang tidak mendapatkan imunisasi lengkap sebanyak 2 orang 16,7 dengan status gizi buruk, 4 orang 33,3 dengan status gizi kurang, 6 orang 50,0 dengan status gizi baik dan tidak ada yang berstatus gizi lebih. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa dari 53 anak balita yang memiliki riwayat penyakit infeksi sebanyak 10 orang 18,9 berstatus gizi buruk, 11 orang 20,8 dengan status gizi kurang, 30 orang 56,6 dengan status gizi baik dan 2 orang 3,8 berstatus gizi lebih. Dari 47 anak balita yang tidak memiliki riwayat penyakit infeksi sebanyak 1 orang 2,1 dengan status gizi buruk, 13 orang 27,7 dengan status gizi kurang, 31 orang 66,0 dengan status gizi baik dan 2 orang 4,3 dengan status gizi lebih. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa dari 34 anak balita yang memiliki riwayat penyakit ISPA sebanyak 7 orang 20,6 berstatus gizi buruk, 7 orang 20,6 dengan status gizi kurang, 19 orang 55,9 dengan status gizi baik dan 1 orang 2,9 berstatus gizi lebih. Dari 66 anak balita yang tidak memiliki riwayat penyakit ISPA sebanyak 4 orang 6,2 dengan status gizi buruk, 17 orang 58,6 Universitas Sumatera Utara 51 dengan status gizi kurang, 42 orang 63,6 dengan status gizi baik dan 3 orang 4,5 dengan status gizi lebih. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa dari 19 anak balita yang memiliki riwayat penyakit diare sebanyak 3 orang 15,8 berstatus gizi buruk, 4 orang 21,1 dengan status gizi kurang, 11 orang 57,9 dengan status gizi baik dan 1 orang 5,3 berstatus gizi lebih. Dari 81 anak balita yang tidak memiliki riwayat penyakit diare sebanyak 8 orang 9,9 dengan status gizi buruk, 20 orang 19,4 dengan status gizi kurang, 50 orang 61,7 dengan status gizi baik dan 3 orang 3,7 dengan status gizi lebih. Tabel 4.20. Distribusi Proporsi Status Gizi Anak Balita Berdasarkan Karakteristik Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru tahun 2014 Karakteristik Ibu Balita Status Gizi Anak Balita Jumlah Gizi Buruk Gizi Kurang Gizi Baik Gizi Lebih f f f f f Pekerjaan Bekerja Tidak bekerja 2 9 12,5 10,7 4 20 25,0 23,8 7 54 43,8 64,3 3 1 18,8 1,2 16 84 100 100 Pendidikan Rendah Tinggi 2 9 8,0 12,0 8 16 32,0 21,3 14 47 56,0 62,7 1 3 4,0 4,0 25 75 100 100 Jumlah Anak 1 – 2 orang 2 orang 11 12,1 0,0 21 3 23,1 33,3 56 5 61,5 55,6 3 1 3,3 11,1 91 9 100 100 Pengetahuan Ibu Kurang Baik 4 7 11,4 10,8 14 10 40,0 15,4 15 46 42,9 70,8 2 2 5,7 3,1 35 65 100 100 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 16 ibu yang bekerja sebanyak 2 orang 12,5 memiliki anak balita dengan status gizi buruk, 4 orang 25,0 Universitas Sumatera Utara 52 memiliki anak balita dengan status gizi kurang, 7 orang 43,8 memiliki anak dengan status gizi baik dan 3 orang 18,8 memiliki anak balita dengan status gizi lebih. Dari 84 ibu yang tidak bekerja sebanyak 9 orang 10,7 memiliki anak balita dengan status gizi buruk, 20 orang 23,8 memiliki anak balita dengan status gizi kurang, 54 orang 64,3 memiliki anak balita dengan status gizi baik dan 1 orang 1,2 memiliki anak balita dengan status gizi lebih. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 25 ibu yang berpendidikan rendah tidak tamat SD, tamat SDMI, tamat SLTPMTs sebanyak 2 orang 8,0 memiliki anak balita dengan status gizi buruk, 8 orang 32,0 memiliki anak balita dengan status gizi kurang, 14 orang 56,0 memiliki anak dengan status gizi baik dan 1 orang 4,0 memiliki anak balita dengan status gizi lebih. Dari 75 ibu yang berpendidikan tinggi tamat SLTAMA, tamat AkademiPT sebanyak 9 orang 12,0 memiliki anak balita dengan status gizi buruk, 16 orang 21,3 memiliki anak balita dengan status gizi kurang, 47 orang 62,7 memiliki anak balita dengan status gizi baik dan 3 orang 4,0 memiliki anak balita dengan status gizi lebih. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 91 ibu yang memiliki anak balita berjumlah 1 – 2 orang sebanyak 11 orang 12,1 memiliki anak balita dengan status gizi buruk, 21 orang 23,1 memiliki anak balita dengan status gizi kurang, 56 orang 61,5 memiliki anak dengan status gizi normal dan 3 orang 3,33 memiliki anak balita dengan status gizi lebih. Dari 9 ibu yang memiliki anak balita berjumlah lebih dari 2 orang tidak ada ibu yang memiliki anak balita dengan status gizi buruk, 3 orang 33,3 memiliki anak balita dengan status gizi kurang, 5 Universitas Sumatera Utara 53 orang 55,6 memiliki anak balita dengan status gizi baik dan 1 orang 11,1 memiliki anak balita dengan status gizi lebih. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 35 ibu yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 4 orang 11,4 memiliki anak balita dengan status gizi buruk, 14 orang 40,0 memiliki anak balita dengan status gizi kurang, 15 orang 42,9 memiliki anak dengan status gizi baik dan 2 orang 5,7 memiliki anak balita dengan status gizi lebih. Dari 65 ibu yang memiliki pengetahuan ibu sebanyak 7 orang 10,8 memiliki anak balita dengan status gizi buruk, 10 orang 15,4 memiliki anak balita dengan status gizi kurang, 46 orang 70,8 memiliki anak balita dengan status gizi baik dan 2 orang 3,1 memiliki anak balita dengan status gizi lebih. Universitas Sumatera Utara 54 BAB V PEMBAHASAN

5.1. Karakteristik Anak Balita