1
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
batasan istilah.
A. Latar Belakang Masalah
Perguruan tinggi merupakan satuan penyelenggara pendidikan tinggi yang merupakan kelanjutan dari pendidikan menengah dijalur
pendidikan sekolah. Sedangkan orang yang belajar di perguruan tinggi disebut mahasiswa Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2015. Secara umum
mahasiswa tingkat akhir adalah mahasiswa yang hampir menyelesaikan semua mata kuliahnya dan sedang mengambil tugas akhir skripsi.
Mahasiswa tingkat akhir diharapkan dapat segera menyusun skripsi dan dapat lulus tepat waktu. Namun, dalam menyusun skripsi banyak
kendala yang dihadapi mahasiswa. Misalnya karena subjek penelitian yang sulit didapatkan, bimbingan skripsi yang membutuhkan waktu lama dosen
pembimbing susah ditemui, mahasiswa cenderung menunda mengerjakan skripsi, merasa takut untuk berhadapan dengan dosen pembimbing. Hal-hal
tersebut membuat mahasiswa menjadi cemas, apakah bisa mengerjakan skripsi dan selesai tepat waktu.
Mahasiswa yang sedang menyusun skripsi terkadang merasa cemas karena menganggap skripsi merupakan suatu hal yang sulit untuk
dikerjakan. Kadang-kadang perasaan cemas tersebut muncul sebelum PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 mahasiswa mencoba untuk mengerjakan tiap tahapan dalam penyusunan
skripsi tersebut. Kecemasan pada dasarnya adalah suatu reaksi diri untuk menyadari suatu ancaman yang tidak menentu. Mahasiswa mempunyai rasa
cemas dalam penyusunan skripsi, karena mempunyai hati dan perasaan. Kecemasan yang dialami oleh setiap mahasiswa berbeda-beda, tetapi cemas
akan mempengaruhi konsentrasi mahasiswa dalam penyusunan skripsi. Berdasarkan penelitian Mujiyah, dkk dalam Januarti, 2009,
diketahui bahwa kendala-kendala yang biasa dihadapi mahasiswa dalam menulis tugas akhir skripsi adalah kendala internal yang meliputi malas
sebesar 40, motivasi rendah sebesar 26,7, takut bertemu dosen pembimbing sebesar 6,7, dan sulit menyesuaikan diri dengan dosen
pembimbing skripsi sebesar 6,7. Kendala eksternal yang berasal dari dosen pembimbing skripsi meliputi sulit ditemui sebesar 36,7,
minimnya waktu bimbingan sebesar 23,3, kurang koordinasi dan kesamaan persepsi antara pembimbing 1 dan pembimbing 2 sebesar
23,3, kurang jelas memberi bimbingan sebesar 26,7, dan dosen terlalu sibuk sebesar 13,3. Kendala buku
–buku sumber meliputi kurangnya buku
–buku referensi yang fokus terhadap permasalahan penelitian sebesar 53,3, referensi yang ada merupakan buku edisi lama sebesar 6,7.
Kendala fasilitas penunjang meliputi terbatasnya dana dengan materi skripsi, kendala penentuan judul atau permasalahan yang ada sebesar
13,3, bingung dalam mengembangkan teori sebesar 3,3. Kendala metodologi meliputi kurangnya pengetahuan penulis tentang metodologi
3 sebesar 10, kesulitan mencari dosen ahli dalam bidang penelitian
berkaitan dengan metode penelitian dan analisis validitas instrumen tertentu sebesar 6,7.
Menurut data kelulusan mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma mulai dari angkatan 2009 sampai
dengan 2012, dari 85 mahasiswa angkatan 2009 yang lulus tepat waktu hanya 8 mahasiswa 9,19 . Dari 87 mahasiswa angkatan 2010 yang lulus
tepat waktu hanya 16 mahasiswa 18,39. Dari 72 mahasiswa angkatan 2011 hanya 19 mahasiswa yang lulus tepat waktu 22,09. Dari 86
mahasiswa angkatan 2012 hanya 13 mahasiswa 15,11 yang lulus tepat waktu Sekretariat Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma. Peneliti melakukan wawancara pada mahasiswa yang sedang
menyusun skripsi. Dari wawancara tersebut diperoleh hasil bahwa mahasiswa merasa tertekan dalam proses penyusunan skripsi dikarenakan
kebingungan untuk mencari literatur, takut, tegang, khawatir dengan judul yang tidak disetujui oleh dosen, tidak bisa tidur karena pusing memikirkan
skripsi, sensitif terhadap situasi dan kondisi sekitar, merasa takut ketika ditanya tentang skripsi.
Kecemasan-kecemasan yang dialami oleh mahasiswa dapat sulit untuk diminimalisir jika mahasiswa tersebut memiliki kematangan emosi
rendah, di mana mahasiswa tersebut akan cenderung mengalamai kesulitan dalam mengontrol ekspresi emosinya dengan tepat. Mahasiswa yang
4 memiliki kematangan emosi rendah, ia tidak mampu mengambil keputusan
dengan baik dan tepat sesuai dengan pemikiran yang rasional. Kematangan emosi adalah kemampuan seseorang dalam mengontrol
diri dan mengendalikan emosinya. Seseorang yang memiliki kematangan emosi akan mampu memahami apa yang terjadi pada dirinya sendiri. Emosi
yang matang akan membentuk seseorang berpikir rasional atau objektif dan dapat mengontrol dan mengekspresikan apa yang terjadi pada dirinya.
Dampak dari kecemasan pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi adalah mahasiswa tidak dapat mengerjakan skripsinya sesuai yang
diharapakan dengan tepat waktu karena kecemasan menguasai diri mahasiswa dan akhirnya tidak dapat menyelesaikan kuliahnya tepat waktu.
Kecemasan yang timbul pada diri mahasiswa bisa saja diakibatkan karena belum memiliki emosi yang matang.
Berdasarkan masalah yang dirumuskan di atas muncul pertanyaan pada diri peneliti yaitu apakah ada hubungan kematangan emosi dengan
kecemasan dalam menyusun skripsi pada mahasiswa? sehingga peneliti tertarik melakukan penelitian tentang
“Kematangan Emosi dan Kecemasan di Kalangan Mahasiswa Penulis Skripsi Studi Korelasi
pada Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
5
B. Identifikasi Masalah