24
3. Hambatan dalam Penulisan Skripsi
Mahasiswa yang sedang menulis skripsi menghadapi berbagai hambatan dalam penulisan. Utama dalam Subekti, 2005
mengungkapkan hambatan-hambatan yang dihadapi mahasiswa saat mengerjakan skripsi antara lain:
a. Kesulitan membagi waktu dan mencurahkan perhatian yang cukup terhadap skripsi
b. Masalah kesehatan c. Terbatasnya data untuk operasional skripsi
d. Hambatan kognitif dan emosi yang cenderung menimbulkan sikap negatif mahasiswa terhadap segala proses penulisan skripsi
e. Masalah yang berkaitan dengan skripsi itu sendiri. Misalnya, kurang literatur pendukung, kesulitan membuat alat ukur,
permasalahan dengan dosen pembimbing, dan lain lain. Selain itu, hambatan dalam proses penulisan skripsi terdapat
hambatan kognitif dan emosi, misalnya macetnya ide untuk menentukan topik permasalahan, kurangnya kemampuan dalam tulis
menulis, kesulitan merumuskan permasalahan penelitian dalam bentuk karya ilmiah, kemampuan akademis yang kurang memadai, kurang
tertarik dalam penelitian, cepat merasa malas dan bosan, kurang bersemangat dalam penulisan skripsi Zamindari; dalam Subekti,
2005. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
4. Kematangan Emosi pada Mahasiswa Penulis Skripsi
Kematangan emosi adalah keterampilan emosi yang mencakup kesadaran diri, mengidentifikasi, mengungkapkan dan mengelola
perasaan, mengendalikan dorongan hati dan menunda pemuasan serta menangani kecemasan, dan tidak cepat terpengaruh oleh stimulus
dalam diri maupun luar. Mahasiswa yang memiliki kematangan emosi yang tinggi
cenderung mampu mengontrol ekspresi emosinya dengan tepat, dengan demikian emosi-emosi yang dialami dapat tersalurkan. Sebaliknya
mahasiswa yang memiliki kematangan emosi rendah akan cenderung mengalami kesulitan dalam mengontrol emosinya dengan tepat,
misalnya dengan memendam kemarahan atau kekecewaan. Mahasiswa tingkat akhir akan mengalami konflik emosional
baik menyangkut masalah akademik maupun non-akademik maka emosi yang timbul akan ditangkap oleh panca indera kemudian
diteruskan ke sistem limbik yang merupakan pusat dari emosi. Dari sistem limbik, emosi akan disadari dan selanjutnya akan diambil
keputusan-keputusan untuk mengambil tindakan yang kemudian diekspresikan melalui berbagai bentuk perangai atau reaksi emosi,
seperti muka merah atau pucat dan menangis. Mekanisme faali ini pada mulanya bersifat normal, tapi jika stimulus yang diterimanya terlalu
berat maka dalam jangka waktu lama akan berubah menjadi abnormal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26 Maramis, 2004 dalam Pratiwi, Dewi Lailatushifah, Siti Noor
Fatmah.
5. Kecemasan pada Mahasiswa Penulis Skripsi