Aspek-Aspek Kematangan Emosi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kematangan Emosi

14

4. Aspek-Aspek Kematangan Emosi

Hurlock 1990 mengemukakan tiga aspek kematangan emosi, sebagai berikut: a. Kontrol Emosi Individu yang mencapai kematangan emosi tidak meledakkan emosinya di hadapan orang lain melainkan menunggu saat dan tempat yang lebih tepat untuk mengungkapkan emosinya dengan cara-cara yang dapat diterima. Individu yang matang emosinya dapat mengontrol ekspresi emosi yang tidak dapat diterima secara sosial atau membebaskan diri dari energi fisik dan mental yang tertahan. b. Pengambilan Keputusan Individu yang memiliki kematangan emosi mampu menilai situasi secara kritis terlebih dahulu sebelum bereaksi secara emosional dan mampu memutuskan bagaimana reaksi yang seharusnya dilakukan sesuai dengan situasi tersebut, dan individu tidak lagi bereaksi tanpa berpikir sebelumnya seperti kanak-kanak atau individu yang tidak matang. c. Pemahaman Diri Individu yang memiliki kematang emosi mampu memberikan reaksi emosional yang stabil, tidak berubah-ubah dari satu emosi atau suasana hati ke suasana hati yang lain. Individu mampu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 memahami emosi yang sedang dirasakan dan mengetahui penyebab dari emosi yang dihadapi individu tersebut. Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa aspek individu yang telah mencapai kematangan emosi adalah individu yang mampu mengendalikan atau mengontrol emosinya dengan cara yang dapat diterima, dapat memahami apa yang sedang dirasakan dan mengetahui penyebab emosi yang dirasakan, dan mampu menggunakan pemikiran secara kritis sebelum membuat keputusan dengan mempertimbangkan dampak dari emosi tersebut.

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kematangan Emosi

Menurut Hurlock 1990, faktor-faktor yang mempengaruhi kematangan emosi adalah: a. Memperoleh gambaran tentang situasi-situasi yang dapat menimbulkan reaksi emosional. Cara yang dapat dilakukan adalah membicarakan pelbagai masalah pribadinya dengan orang lain. Keterbukaan tentang perasaan dan masalah pribadi dipengaruhi sebagaian oleh rasa aman dalam hubungan sosial. b. Menggunakan katarsis emosi untuk menyalurkan emosi dengan cara latihan fisik yang berat, bermain atau bekerja, tertawa atau menangis. 16

6. Upaya-upaya Peningkatan Kematangan Emosi

Dokumen yang terkait

Tingkat kejenuhan belajar mahasiswa (studi deskriptif pada mahasiswa angkatan 2013 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 99

Stres pada mahasiswa penulis skripsi (studi kasus pada salah satu mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma).

0 4 78

Coping stres penulis skripsi (studi deskriptif pada mahasiswa angkatan 2012 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma tahun ajaran 2015/2016).

1 5 109

Kecerdasan emosi mahasiswa baru studi deskriptif pada mahasiswa semester II kelas A angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 20132014

0 1 130

Tingkat kejenuhan belajar mahasiswa (studi deskriptif pada mahasiswa angkatan 2013 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

4 18 97

Kematangan emosi dan kecemasan di kalangan mahasiswa penulis skripsi (studi korelasi pada mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)

0 1 112

MANAJEMEN WAKTU MAHASISWA TERHADAP KURIK

0 1 17

Deskripsi tingkat kematangan karier mahasiswa semester VIII program studi bimbingan dan konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun akademik 2006/2007 - USD Repository

0 0 121

Tingkat kematangan emosi : studi deskriptif pada mahasiswa baru Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun akademik 2013/2014 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik program bimbingan untuk mengembangkan kematang

0 0 121

Tingkat kreativitas mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 103