Kajian Penelitian Relevan Kerangka Berpikir

27 berada pada tingkat yang rendah dan dapat merugikan bila berada pada intesitas yang berlebihan.

D. Kajian Penelitian Relevan

Peneliti menemukan penelitian mengenani kematangan emosi dan kecemasan, sebagai berikut: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi, Prisca Anindya 2014. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa tingkat kematangan emosi mahasiswa baru program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun akademik 20132014 yang termasuk dalam kategori sangat tinggi berjumlah 2 mahasiwa 2,7 , yang termasuk dalam kategori tinggi berjumlah 44 mahasiswa 59,5, yang termasuk dalam kategori sedang berjumlah 28 mahasiswa 37,8, yang termasuk kategori rendah dan sangat rendah berjumlah 0 mahasiswa 0. Berdasarkan analisis terhadap item-item kematangan emosi, diperoleh 14 item yang termasuk kategori sedang. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Timmerman, Maria Brighitta Corry 2015 yang berjudul hubungan antara kematangan emosi dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan negatif dengan koefisien korelasi sebesar -0,487 dan p 0,000. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Buntoro, Dony 2004 yang berjudul hubungan antara persepsi terhadap dukungan sosial dengan kecemasan mahasiswa dalam menghadapi skripsi. Penelitian tersebut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28 menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan dengan koefisien korelasi sebesar -0, 394 dan probabilitas 0,02 p 0,05.

E. Kerangka Berpikir

Skripsi yang merupakan suatu tugas akhir seringkali menjadi tekanan dan ketakutan tersendiri bagi mahasiswa terutama yang sudah harus mengerjakannya. Skripsi merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar strata satu S-1. Dalam pengerjaan skripsi sangat dibutuhkan kemampuan berpikir ilmiah dan segala pengetahuan yang sudah diperoleh mahasiswa selama kuliah, karena penulisan skripsi menghendaki prosedur yang jelas dan sistematis dalam penulisannya. Namun, pada realitanya banyak kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh mahasiswa yang menghambat proses penulisan skripsi seperti kesulitan mencari literatur menentukan judul, takut menemui dosen pembimbing, dan masih banyak hal lain. Kesulitan yang muncul secara tidak terduga selama proses pengerjaan skripsi menyebabkan tujuan mahasiswa untuk menyelesaikan studi tepat waktu tertunda. Tertundanya target yang sudah direncanakan karena kurang mampunya mahasiswa untuk menyelesaikan skripsi dapat menjadi salah satu sumber kecemasan bagi mahasiswa. Hal ini senada dengan pendapat Marten Sharkey dalam Subekti, 2005 dimana kecemasan dapat muncul ketika individu kurang siap dalam menghadapi suatu situasi atau keadaan yang tidak diharapkan. Kecemasan dalam penulisan skripsi adalah suatu keadaan emosi yang tidak menyenangkan 29 yang ditandai dengan kekhawatiran, keprihatinan, dan rasa takut yang dialami oleh mahasiswa yang sedang menghadapi proses penulisan skripsi agar lulus tepat waktu. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi perasaan cemas yang dirasakan oleh mahasiswa penulis skripsi yaitu dengan memiliki kematangan emosi. Kematangan emosi mencakup lima aspek, yakni dapat menerima diri sendiri dan orang lain apa adanya, tidak impulsif, dapat mengontrol emosi dan ekspresi emosi dengan baik, sabar penuh pengertian dan memiliki toleransi yang baik, serta mempunyai tanggung jawab, dapat berdiri sendiri dan tidak mudah frustasi. Mahasiswa yang mampu menerima keadaan diri secara apa adanya, baik kelebihan maupun kekurangan akan lebih peka untuk melakukan sesuatu sesuai dengan kemampuannya. Kaitanya dengan kecemasan adalah mahasiswa yang menyadari bahwa ketidakmapuannya dalam penulisan skripsi akan berkonsultasi dengan dosen pembimbing dan bertanya kepada teman yang memiliki kemampuan lebih. Mahasiswa yang memiliki kematangan emosi rendah akan bertindak impulsif dalam menghadapi rangsangan stimulus. Dalam kaitanya dengan kecemasan yaitu mahasiswa yang memiliki kematangan emosi yang rendah akan mudah teralihkan pada hal lain yang bersifat sesaat sehingga mahasiswa menjadi malas untuk mengerjakan skripsi. Sebaliknya mahasiswa yang memiliki kematangan emosi yang tinggi, ia akan sukar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30 teralihkan pada hal lain yang bersifat sesaat sehingga memfokuskan diri pada penulisan skripsi. Selanjutnya, kemampuan untuk mengendalikan emosi dengan ekspresi emosi dapat memperkecil kesenjangan antara kehendak dengan tindakan. Artinya, mahasiswa yang mampu mengendalikan emosi cenderung untuk melakukan tindakan sesuai dengan apa yang direncanakan sebelumnya meskipun banyak kegiatan lain yang menyenangkan. Namun mahasiswa yang memiliki kemampuan untuk mengendalikan emosi rendah akan mudah terpengaruh dengan hal yang lebih menyenangkan sehingga mengabaikan rencana sebelumnya. Kesabaran, sifat penuh pengertian, dan toleransi yang baik juga memiliki kaitan dengan kecemasan. Individu yang sabar akan tekun dalam penulisan skripsi meskipun mengalami banyak kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Selain itu mahasiswa yang memiliki kematangan emosi yang tinggi mampu bertangung jawab terhadap dirinya sendiri dan mandiri serta tidak mudah frustasi ketika menghadapi permasalahan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang memiliki kematangan emosi yang tinggi akan memiliki kecemasan yang redah. Sedangkan, mahasiswa yang memiliki kematangan emosi rendah akan memiliki kecemasan yang tinggi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31 Skema Kerangka Berpikir

F. Hipotesis

Dokumen yang terkait

Tingkat kejenuhan belajar mahasiswa (studi deskriptif pada mahasiswa angkatan 2013 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 99

Stres pada mahasiswa penulis skripsi (studi kasus pada salah satu mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma).

0 4 78

Coping stres penulis skripsi (studi deskriptif pada mahasiswa angkatan 2012 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma tahun ajaran 2015/2016).

1 5 109

Kecerdasan emosi mahasiswa baru studi deskriptif pada mahasiswa semester II kelas A angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 20132014

0 1 130

Tingkat kejenuhan belajar mahasiswa (studi deskriptif pada mahasiswa angkatan 2013 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

4 18 97

Kematangan emosi dan kecemasan di kalangan mahasiswa penulis skripsi (studi korelasi pada mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)

0 1 112

MANAJEMEN WAKTU MAHASISWA TERHADAP KURIK

0 1 17

Deskripsi tingkat kematangan karier mahasiswa semester VIII program studi bimbingan dan konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun akademik 2006/2007 - USD Repository

0 0 121

Tingkat kematangan emosi : studi deskriptif pada mahasiswa baru Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun akademik 2013/2014 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik program bimbingan untuk mengembangkan kematang

0 0 121

Tingkat kreativitas mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 103