Penggunaan Nazareth Musik Tiup Dalam Upacara Kematian.

36 upacara kematian, upacara perkawinan dan juga acara-acara lainya yang sebagian besar konsumennya beragama Kristen.

3.3.1 Penggunaan Nazareth Musik Tiup Dalam Upacara Kematian.

Tepat pada tanggal 19 maret 2013 mulai pada pukul 9.00 wib penulis sudah berada di jambur serbaguna GBKP jalan udara Berastagi dengan tujuan melakukan observasi langsung dengan Nazareth Musik Tiup dalam upacara kematian yang bernama Kontan br Karo. Dimana Nazareth Musik Tiup bertugas sebagai pengiring dalam beberapa lagu dan juga beberapa moment yang sudah diaturkan oleh protokol. Pemain Nazareth Musik Tiup ini terdari dari : 1. Pt.Iswanta Pelawi sebagai pimpinan saxophonne 2. Julius Ginting Pemain horn 3. Pilus ginting pemain Alto 4. Drs.samion pinem pemainsopran 5. Dani irvanta Pelawi pemain keyboard 6. Mejontianus Surbakti pemain guitar bass 7. Pt.Markus Surbakti pemain drum. Universitas Sumatera Utara 37 Gambar 01. Personil Nazareth Musik Tiup Dokumentasi Penulis Selain bertugas sebagai pengiring dalam upacara kematian, Biasanya Nazareth Musik Tiup ini juga berperan sebgai pengiring dalam acara ngapuli pemberian kata penghiburan dari keluarga yang ditinggal dimana jenazah dari orang yang meninggal masih berada dikediamannya. Dalam acara ini biasanya diadakan kebaktian singkat yang diikuti oleh kerabat dan juga anggota gereja yang biasanya komposisi lagu yang dibawakan adalah lagu dari kitap ende-enden, penambahen ende-enden dan juga kidung pujian berikut merupakan beberapa contoh judul lagu yang biasanya diiringi oleh Nazareth Musik Tiup 1. Ola kel lupaken aku kitap ende-enden no 190 2. Perlawesku kempak pardis kitap ende-enden no 74 Universitas Sumatera Utara 38 3. Rembak ras kam Tuhan kitap ende-enden no 160 4. Perkuah ate Simbelin kitap ende-enden no 212 5. Ernalem gelah man Yesus kitap ende-enden no 202 6. O Tuhanku babai min dalinku kitap ende-enden no 200 7. Segedang gedang geluhku kitap ende-enden no 181 8. Bas ia ngenca lit kepe kitap ende-enden no 165 9. Ise kin ndia temanta kitap ende-enden no 98 10. Tuhan yesus Si permakan kitap ende-enden 11. Perlawesku kempak pardis kitap ende-enden no 74 12. Kulebenndu Dibatangku kitap ende-enden no 76 13. Di reh kenca percuban penambahen ende-enden no 10 14. Adi kuidah ampar bintang terang penambahen ende-enden no 51 15. Kegluhen doni Tuhan singaturkenca penambahen ende-enden no 68 16. Saya mau iring Yesus kidung pujian 17. Kumau Cinta Yesus kidung pujian Biasanya setelah mereka menyanyikan lagu-lagu pujian tersebut dan selesainya ibadah singkat yang dilakukan maka pihak keluarga biasanya meminta Nazareth Musik Tiup untuk mengiringi beberapa lagu Pop yang berjudul ‘ayah’ apabila yang meninggal tersebut adalah laki-laki. Lagu ini cukup populer dikalangan industri musik pop yang dibawakan oleh the mercy’s dan jika yang meninggal tersebut adalah perempuan maka pihak keluarga yang meninggal meminta Nazareth Musik Tiup untuk membawakan lagu yang berjudul Universitas Sumatera Utara 39 ‘mama’.lagu ini juga cukup populer dikalangan industri musik pop di tanah air yang dibawakan oleh Eddy Silitonga. Dari fakta lapangan yang didapat diatas maka penulis melihat beberapa perubahan dan perkembangan fungsi dari Nazareth Musik Tiup ini sendiri. Yaitu bagaimana mereka tidak hanya sebagai pengiring dalam kebaktian singkat yang dilakukan tetapi selepas setelah itu juga mereka tetap melayani pihak keluarga yang ingin bernyanyi walaupun lagu-lagu yang mereka minta untuk dibawakan tidak hanya lagu gereja saja. Beberapa fakta lagi yang ditemukan dilapangan oleh penulis Setelah jenazah dibawa ke jambur untuk mengadakan proses jalannya adat, biasanya tidak hanya Nazareth Musik Tiup saja yang menjadi musik pengiring jalannya upacara adat tetapi ada juga pemusik tradisional Karo yaitu gendang lima sendalanen sebagai pengiring jalannya upacara adat cawir metua tersebut walaupun untuk beberapa upacara kematian Nazareth Musik Tiup ini bertugas sepenenuhnya sebagai pengiring jalannya acara. Biasanya tugas dari gendang lima sendalen ini adalah untuk mengiringi pihak sangkep ngeluh seperti kalimbubu,sukut,anak beru,runggun gereja dan juga rekan-rekan kerja dari anak yang meninggal tersebut dalam memberikan kata- kata turut berduka cita dan turut berbela sungkawa. Setelah mereka selesai dalam memberikan kata- katanya mereka dipersilahkan untuk duduk ke tempat masing- masing. Biasanya Sekitar pada pukul 12.40 wib tiba saatnya untuk makan siang bersama dijambur.. Pada saat acara makan siang tersebut Nazareth Musik Tiup Universitas Sumatera Utara 40 diminta untuk mengiringi beberapa lagu yang dimintakan oleh kerabat-kerabat dekat dan juga rekan-rekan dari almarhum menyanyikan beberapa lagu yang biasanya diiringi oleh Nazareth Musik Tiup seperti beberapa contoh lagu 1. Nikita yang berjudul ‘Di Doa Ibuku Namaku Disebut, 2. Nande 3. Di Reh Kenca Percuban Penambahen Ende-enden No 10 4. Saya Mau Iring Yesus Kidung Pujian 5. Ola Kel Lupaken Aku Kitap Ende-enden no 190 Seiring dengan berjalannya waktu dan setelah semua sangkep ngeluh dari orang yang meninggal tersebut memberikan kata turut berduka citannya maka upacara adat cawir metua pun berakhir. Sebelum dibawa ke kuburan maka acara pun diserah kan ke pihak gereja GBKP yang dipimpin oleh seorang pendeta, maka diadakanlah kebaktian singkat sesuai dengan proses liturgi penguburan yang ada di ruang lingkup GBKP. Disinilah peran dari Nazareth Musik Tiup secara keseluruhan untuk mengiringi lagu-lagu kitap ende-enden buku lagu puji-pujian yang ada di GBKP dan juga beberapa lagu rohani seperti lagu : 1. O Tuhanku kam Kap Permakanku Penambahen Ende-enden no 95 2. Hati sebagai hamba Kidung Pujian 3. Di Reh Kenca Percuban Penambahen Ende-enden no 10 4. Perlawesku Kempak Pardis Kitap Ende-enden no 74 Setelah kebaktian selesai, peti jenazah pun ditutup dan diangkut ke mobil jenazah untuk diantarken ke kuburan. Saat mobil jenazah mulai melaju Nazareth Universitas Sumatera Utara 41 Musik Tiup tepat berada dibelakang mobil jenazah tersebut dengan menaikii sebuah mobil pick up agar mereka tetap bisa memainkan lagu-lagu gereja dengan leluasa, mereka tetap memainkan lagu-lagu gereja di sepanjang jalan sampai jenazah tiba di lokasi penguburan. Biasanya Sekitar pada pukul 18.00 wib jenazah pun dimakamkan dan diadakan kebaktian singkat oleh pendeta sekaligus acara tabur bunga yang dipimpin oleh pendeta dan Nazareth Musik tetap membawakan lagu-lagu gereja seperti lagu KEEkitap ende enden maupun PEEpenambahen ende-enden yang berjudul: 1. Enggo Me Talu Kematen, Kitap Ende-enden no 128 2. Tetapkenlah Ukurta Kitap Ende-enden no 75 3. O Tuhanku kam Kap Permakanku Penambahen Ende-enden no 95 4. Kam sinjayam ngeluhku 5. Tuhan Dibata Sinemani Penambahen Ende-enden no 115 6. dan lagu terakhir mereka ‘perkuah ate simbelin’ Kitap Ende- enden no 212 Sampai kebaktian selesai dan semua pihak keluarga dan kerabat-kerabat dekat mulai meninggalkan kuburan tersebut. Dari keseluruhan lagu dalam acara sampai akhir upacara ini sudah direkam oleh penulis sendiri baik dalam bentuk audio maupn vidio menggunakan blackberry 9300 dan camera Canon Eos 600D Penulis mendapat info dari Pt.Iswanta Pelawi bahwa dalam seminggu mereka biasanya mendapat panggilan minimal sekali dalam seminggu dan dan Universitas Sumatera Utara 42 maksimalnya mereka bisa bermain full dalam seminggu setiap hari mereka keluar untuk melayani permintaan . Dari info tersebut penulis beransumsi bahwa secara pandangan masyarakat Karo khususnya masyarakat Karo yang beragama kristen.Nazareth Musik Tiup bisa dikatakan cukup exsis dan diminati karena setiap minggunya mereka selalu ada panggilan untuk mengiringi acara-acara adat yang kebanyakan adalah upacara adat kematian. Untuk memastikan hal tersebut maka Pada tanggal 20 maret 2013 penulis sekali turut serta dalam Nazareth Musik untuk mengadakan observasi lebih lanjut yaitu dalam upacara kematian Pt.em.Menang tarigan, yang diadakan di jambur desa Jandi Meriah kecamatan Tiga Nderket. Secara konsep dan pemilihan lagu-lagu untuk dibawakan, secara pola permainan dan juga penempatan kapan mereka untuk mengisi dan terlibat ke dalam upacara kematian tersebut Nazareth Musik Tiup tidak banyak mengalami perubahan bahkan nyaris sama dengan sehari sebelumnya di jambur serbaguna jalan udara Berastagi yang penulis terlibat langsung dalam mengikuti upacara kematian tersebut. Berikut beberapa contoh lagu yang direkam oleh penulis sendiri pada upacara cawir metua Pt.em Menang Tarigan 1. Di Reh Kenca Percuban Penambahen Ende-enden no 10 2. Saya Mau Iring Yesus Kidung Pujian 3. Siapakah Aku Ini Tuhan Kidung Pujian 4. Adi Kuidah Ampar Bintang Terang Penambahen Ende-enden no 51 Universitas Sumatera Utara 43 Pada proses adat yang sudah diaturkan oleh protokol acara mereka hanya membawakan beberapa lagu saja karena setelah proses acara adat cawir metua selesai dilaksakan masih ada acara kebaktian proses penguburan yang jenazah dari Pt.em Menang tarigan tersebut dibawa ke gereja GBKP jandi meriah. Hal ini dilaksakan karena orang yang meninggal tersebut merupakan seorang Pertua emeritus di dalam GBKP gelar tersebut didapat dari proses pemilihan oleh jemaat sebagai pelayan di dalam gereja dan telah terpilih sebanyak lima kali periode, yang satu periodenya waktunya adalah 5 tahun, jadi bisa dikaakan secara singkat beliau telah melayani lebih dari 25 tahun di dalam lembaga GBKP. Dalam acara kebaktian ini Nazareth Musik berperan penuh untuk mengiringi lagu-lagu gereja yang sudah diatur oleh pendeta yang memimpin kebaktian dalam gereja tersebut mereka membawakan beberapa lagu KEE Kitab Eende-Enden dan PEE Penambahen Ende-Enden yang berjudul 1. Kulebenndu Dibatangku Kitap Ende-enden no 76 2. Tetapkenlah Ukurta Kitap Ende-enden no 75 3. Kegeluhen Doni Tuhan Singaturkenca Penambahen Ende-enden no 68 4. Man Bandu Raja Gereja Penambahen Ende-enden no 85 Setelah acara kebaktian selesai maka proses pemakaman pun tidak jauh berbeda dengan sebelumnya dimana Nazareth msuik tiup menghantarkan jenazah sampai di kuburan dan sampai acara tabur bunga selesai dan pihak keluarga mulai meninggalkan kuburan. Universitas Sumatera Utara 44

3.3.2 Pengunaan Nazareth Musik Tiup dalam Upacara Perkawinan