44
3.3.2 Pengunaan Nazareth Musik Tiup dalam Upacara Perkawinan
Selain digunakan dalam upacara kematian, Nazareth Musik Tiup juga digunakan dalam upacara perkawinan atau lebih tepatnya dikatakan upacara
pemberkatan karena proses ini terjadi di gereja yang dipimpin oleh seorang pendeta dalam ruang lingkup GBKP pada khususnya.
Secara singkat kronologis dari upacara pemberkatan ini dimulai dari rumah pihak mempelai wanita yang sebentar lagi akan menuju ke gereja untuk upacara
pemberkatan. Mereka berjalan kaki dari rumah pihak mempelai wanita menuju gereja yang jaraknya tidak terlalu jauh. Nazareth Musik Tiup meminpin barisan
paling depan dengan memainkan beberapa lagu rohani dan dari belakang diikuti oleh pengantin, pihak keluarga, dan juga beberapa petugas gereja. Sesampainya di
gereja Nazareth Musik Tiup pun membawakan beberapa lagu pemberkatan yang sudah diaturkan terlebih dahulu oleh pihak gereja dan juga pendeta
3.4 Perubahan Instrumentasi Nazaret Musik Tiup
Di dalam perjalanan aktifitas musiknya, Nazaret musik tiup telah mengalami perkembangan dan perubahan dari segi instrumentasi.
Pada tahun 1967 : Misionaris berkebangsaan Jerman menyerahkan beberapa alat musik Brash kepada masyarakat Desa surbakti dan beberapa desa
yang lain seperti :Kabanjahe kota, Tanjung barus dan Tiga nderket yang berjumlah 8 buah yaitu :
1. terompet,
Universitas Sumatera Utara
45
2. horn,
3. tuba,
4. sopran
5. dan alto.
Dari sinilah muncul ide dari masyarakat Surbakti untuk membentuk suatu grup yang bertujuan untuk memberikan pelayanan di Gereja maka terbentuklah
grup musik tiup Surbakti pertama yang dipimpin oleh Pt.em.Drs.Yohannes Sembiring.
Grup musik tiup generasi pertama memulai aktifitasnya pada tahun 1967 sampai tahun 1980. Selain melakukan pelayanan rutin setiap minggu di gereja,
grup ini juga melakukan aktifitas musiknya dalam acara pernikahan pasu-pasu yang dilakukan di gereja. Generasi pertama ini berangotakan :
1. Pt.em.Drs Yohannes Sembiring
2. Pt.Japorman Sinaga
3. Hesron Purba
4. Edison Surbakti
5. Eliakim Surbakti
6. David Ginting
7. Eden Ginting
8. Bebas Sitepu
9. Penerangen Sitepu
Pada tahun 1980 akhir, musik tiup Surbakti generasi pertama ini mulai vakum, di karenakan oleh faktor kesibukan dari setiap anggotanya.
Universitas Sumatera Utara
46
Pada tahun 1985, terbentuklah grup musik tiup Surbakti generasi kedua yang di pimpin oleh bapak Iswanta Sembiring. Grup ini pun mulai aktif kembali
dalam melayani acara gereja, pernikahan dan kematian dengan alat istrument ; terompet, horn, tuba, sopran dan alto. Seiring dengan perjalanan aktifitas
musiknya, Pt.Iswanta Sembiring merasa perlu untuk menambahkan alat musik lain kedalam bentuk musik tiup mereka dengan menambahkan alat musik drum
dengan tujuan untuk mengatur tempo permainan musik mereka maka pada tahun 1987 grop Musik Tiup Nazareth pun membeli seperangkat alat musik drum yang
digabungkan dengan musik brash lainnya seperti terompet, horn, tuba, sopran, dan alto sehingga bertambahlah instrument mereka yaitu
1. Terompet
2. Horn
3. Tuba
4. Sopran
5. Alto
6. Drum
Disini bisa kita lihat bahwa Nazareth Musik Tiup telah mengalami perkembangan secara instrument dan mereka tetap memakai nama musik tiup
sebagai suatu grup. Kemudian pada tahun 1995, musik tiup toba datang ke tanah Karo secara
khusus untuk mengiringi acara kematian dengan konsep musiknya berasal dari perbaduan alat instrumentasi seperti suling toba, tagading, drum, gitar Bass, dan
semua alat musik Brush seperti terompet, horn, tuba, sopran dan alto. Grup musik
Universitas Sumatera Utara
47
toba ini mulai sering diundang oleh masyarakat Karo untuk mengiringi acara kematian.
Melihat dari kemajuan grup musik toba ini, maka bapak Iswanta Sembiring terinspirasi untuk menambah alat instrumennya sehingga pada tahun
1997 dilakukan penambahan alat musik berupa gitar bass yang digunakan untuk menggantikan fungsi tuba. Hal ini dilakukan karena memiliki body yang besar
dan sulit dibawa disaat Nazareth Musik Tiup dipanggil untuk bermain dengan jarak yang cukup jauh sehingga format instrument dari Nazareth Musik Tiup pun
mengalami perubahan yang dapat dituliskan secara ringkas sebagai berikut 1.
Terompet 2.
Horn 3.
Tuba Digantikan Oleh Gitar bass 4.
Sopran 5.
Alto 6.
Drum
Karena permintaaan yang Semakin bertambah dan Nazareth mulai dikenal di kalangan GBKP pada awalnya mereka pun sering diundang untuk bermain dari
desa desa yang lain dan cukup eksis sampai saat ini karena mereka selalu mendapatkan undangan untuk bermain sampai saat ini
Pada akhir tahun 1997, grup musik ini mengadakan pergelaran musik tiup pertama di sentrum Kabanjahe yang bertujuan untuk menggalang dana untuk
kemajuan grup musik ini, dan pada tahun ini jugalah grup ini sepakat untuk memberi nama Nazareth Musik Tiup.
Universitas Sumatera Utara
48
Sejak terbentuknya nama baru grup mereka dan aktifnya kegiatan mereka maka grup musik ini mulai melakukan aktifitasnya di luar desa Surbakti untuk
memenuhi panggilan dari konsumen. Berikut merupakan daerah-daerah yang pernah menjadi tempt pelayanan mereka
1. Gereja Pasar 2 yang beralamatkan Jalan Jamin Ginting Padang
bulan pasar 2 Medan 2.
Gereja KM 7 yang beralamatkan Jalan Jamin Ginting Simpang Pos Medan,
3. Gereja pokok mangga Medan yang beralamatkan Jalan Jamin
Ginting Simpang Simalingkar Medan Seiring dengan perkembangan musik modern dan juga bertambahnya
permintaan dari konsumen untuk pelayanan musik tiup mereka maka grup musik ini mulai berfikir untuk menambahkan alat musik keyboard didalam
permainannya untuk mem back up bunyi dari instrument musik tiup yang kadang suaranya tidak keluar dengan sempurna karena dipengaruhi oleh kondisi fisik
yang kurang fit atau kelalahan dari pemain yang meniupnya yang kelelahan. Namun keterbatasan dana menghambat keinginan grup ini sehingga grup
ini berinisiatif untuk menyewa sebuah keyboard pada tahun 1998. Dengan suatu konsep manajemen yang bisa dikatakan bagus dimana pimpinan dari Musik Tiup
Nazareth yaitu Pt.iswanta Sembiring mengadakan iuran dari honor yang diterima setiap anggota setelah selesai mengadakan pelayanan musik tiup mereka akhirnya
pada tahun 2000 Keinginan grup musik ini untuk menambahkan keyboard pada permainannya tercapai pada tahun 2000 dengan membeli sendiri alat musik
Universitas Sumatera Utara
49
keyboard KN 2000 sehingga format instrumental pun mengalami penambahan lagi yang dapat dituliskan secara singkat seperti berikut
1. Terompet
2. Horn
3. Gitar bass
4. Sopran
5. Alto
6. Drum
7. Keyboard
Grup Nazareth Musik Tiup masih aktif hingga saat ini dengan struktur anggotanya yaitu :
Pimpinan : Pt.Iswanta Pelawi memainkan saxophone
Anggota :
1. Pilus Ginting memainkan Horn
2. Pt. Markus Surbakti memainkan Terompet,drum
Pada upacara kematian Pt.Markus surbakti bertugas ganda dimana saat acara adat dia memainkan instrument drum dan ketika jenazah akan dimakamkan dia
pun membawa terompet untuk mengiringi jenazah sampai ke makamnya. 3.
Julius Ginting memainkan Alto 4.
Dani Irfanta Pelawi memainkan Keyboard 5.
Mejon Tianus Surbakti memainkan guitar bass 6.
Drs. Samion Pinem memainkan Sopran
Universitas Sumatera Utara
50
3.5. Sistem Perekrutan Anggota