Pembudidayaan Padi Harga Tinjauan Pustaka

commit to user 9 sebelumnya, sehingga lebih banyak beras yang disisihkan untuk konsumsi keluarga mereka. Bagi golongan non produsen, jika pendapatannya tidak mengalami kenaikan, penurunan pendapatan riil karena kenaikan harga beras menyebabkan mereka mengurangi konsumsi berasnya untuk membatasi pengurangan kebutuhan non beras Mubyarto, 1975.

2. Pembudidayaan Padi

Pembudidayaan padi dapat dilakukan dengan cara penanaman, pemanenan, perontokan dan pengeringan gabah. Di Jawa dan Bali pemanenan dilakukan dengan memotong malai padi satu persatu dengan ani-ani. Dengan cara ini dapat dipilih padi yang masak dan meninggalkan padi yang belum masak untuk dipanen kemudian. Waktu panen yang jatuh pada akhir musim hujan memungkinkan butir-butir padi menjadi agak kering dengan kadar air 20 sampai 21 persen sebelum dipanen, sehingga kemungkinan tercecernya sedikit karena tidak mudah rontok. Karena tangkai malai ini dipotong panjang, maka ia dapat diikat dan dibawa pulang atau diangkut ke penggilingan untuk dikeringkan dalam keadaan masih terikat. Sirkulasi udara yang dimungkinkan oleh longgarnya tumpukan ikatan dapat memperkecil kemungkinan tumbuhnya jamur atau pemanasan akibat fermentasi. Hal ini juga dibutuhkan untuk mempercepat pengeringan Mears, 1982. Pengolahan utama dari beras terdiri dari pemisahan sekam dari butir- butirnya dan menyosoh butir-butir tersebut untuk melepaskan sebagian atau seluruh lapisan kulit ari. Proses ini dapat dikerjakan menumbuk dengan tangan atau mesin yang digerakkan listrik. Tahapan dalam penggilingan terdiri dari pembersihan, pemecahan kulit atau pemisahan sekam, penyosohan atau pemisahan kulit ari, pemolesan dan grading yang memisahkan beras kepala dan butir-butir patah. Tujuan penggilingan beras adalah menjaga supaya sebanyak mungkin butir tetap utuh sebagai beras kepala. Penumbukan dengan tangan mengunakan lesung dan alu merupakan bentuk penggilingan beras tertua di Indonesia Mears, 1982. commit to user 10

3. Harga

Harga adalah jumlah uang yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk dan jasa. Harga berperan sebagai penentu utama pilihan pembeli. Harga merupakan satu-satunya elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, elemen-elemen lain menimbulkan biaya Kotler, 1998. Harga suatu barang dan jumlah barang yang diperjualbelikan ditentukan oleh permintaan dan penawaran dari barang tersebut. Oleh karena itu, untuk menganalisis mekanisme penentuan harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan maka perlu dilakukan analisis permintaan dan penawaran atas suatu barang tertentu yang terdapat di pasar. Keadaan suatu pasar dikatakan seimbang apabila jumlah yang ditawarkan penjual pada suatu harga tertentu adalah sama dengan jumlah yang diminta para pembeli pada harga tersebut. Harga suatu barang dan jumlah barang yang diperjualbelikan adalah ditentukan dengan melihat keadaan ekuilibrium dalam suatu pasar. Keadaan ekuilibrium tersebut dapat ditunjukkan sebagai berikut : Sukirno, 2005 . Harga Rp D S 500 400 300 200 100 Q Jumlah barang 400 600 800 1000 Gambar 1. Penentuan Harga Keseimbangan Dalam grafik yang sangat sederhana dapatlah digambarkan terjadinya harga keseimbangan sebagai akibat dari perpotongan antara kurva permintaan dan penawaran. Apabila harga berada di atas harga keseimbangan maka jumlah barang yang ditawarkan lebih besar dari pada jumlah yang diminta, barang-barang tidak laku dan menumpuk sehingga commit to user 11 terpaksa harga diturunkan. Sebaliknya kalau harga berada dibawah harga keseimbangan maka jumlah barang yang ditawarkan lebih sedikit daripada jumlah barang yang diminta sehingga pembeli saling berebut, persediaan barang segera menipis dan harga akan naik lagi Mubyarto, 1989. Harga yang terjadi di pasar merupakan perpotongan antara kurva permintaan dan kurva penawaran. Tetapi dalam kenyataan terdapat harga pada tingkat petani dan konsumen disamping harga pedagang. Pembentukan harga yang murni terjadi pada tingkat harga pedagang besar karena hanya pada tingkat ini terdapat persaingan yang agak sempurna dan pada umumnya penjual dan pembeli memiliki pengetahuan yang baik tentang situasi pasar pada suatu waktu tertentu. Harga eceran dan harga pada tingkat petani biasanya tinggal memperhitungkan dari harga perdagangan besar yaitu dengan menambah dan mengurangi dengan apa yang disebut margin pemasaran Mubyarto, 1989.

4. Permintaan