Harga Beras Hasil Penelitian

commit to user 43 1,20 atau sebesar 1.390.356,77 kgtahun. Hal ini dikarenakan pada tahun 2000 kondisi perekonomian Indonesia dalam kondisi yang cukup baik. Pada tahun ini merupakan abad dimulainya masa milenium yang menyebabkan meningkatnya psikologis masyarakat untuk menjalani hidup baru yang lebih baik, semangat yang ada dalam diri masyarakat berdampak pada tingkat banyaknya energi yang dikeluarkan oleh masyarakat. Selain itu perubahan kehidupan yang lebih baik membutuhkan barang-barang konsumsi yang baru, sehingga menyebabkan permintaan akan beras dalam negeri mengalami peningkatan. Namun seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan dan gizi mempengaruhi peningkatan permintaan beras di Kabupaten Klaten. Hal ini di karenakan beras merupakan sumber protein nabati yang bagus untuk pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat dan olahan beras seperti tempe, tahu, susu beras dan sebagainya, merupakan makanan yang akrab dan harganya juga terjangkau bagi semua kalangan masyarakat. Perkembangan permintaan beras di Kabupaten Klaten dapat dilihat pada Gambar 6. 100000000.00 110000000.00 120000000.00 130000000.00 140000000.00 150000000.00 19 93 19 94 19 95 19 96 19 97 19 98 19 99 20 00 20 01 20 02 20 03 20 04 20 05 20 06 20 07 20 08 Tahun K g Permintaan Beras Gambar 6. Grafik Perkembangan Permintaan Beras di Kabupaten Klaten Tahun 1993-2008

2. Harga Beras

Harga beras dalam penelitian ini adalah jumlah uang yang dibayarkan oleh penduduk untuk mendapatkan satu kilogram beras. Harga beras yang diteliti dalam penelitian adalah beras varietas IR 64. Data mengenai commit to user 44 perkembangan harga beras sebelum dan setelah dideflasi dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Perkembangan Harga Beras di Kabupaten Klaten Tahun 1993-2008 Tahun Harga Sebelum Terdeflasi Rpkg Indeks Harga Konsumen 2002 = 100 Harga Setelah Terdeflasi Rpkg Perkembangan Harga Setelah Terdeflasi 1993 564.75 26 2,172.12 1994 789.73 29 2,680.32 23.40 1995 875.00 33 2,628.57 -1.93 1996 872.37 36 2,423.12 -7.82 1997 985.25 39 2,520.40 4.01 1998 1,400.00 77 1,810.19 -28.18 1999 2,667.00 93 2,878.98 59.04 2000 1,104.00 84 1,320.27 -54.14 2001 2,560.00 91 2,803.67 112.35 2002 2,908.00 100 2,908.00 3.72 2003 2,544.00 103 2,458.49 -15.46 2004 2,473.00 106 2,335.13 -5.02 2005 3,129.00 117 2,676.49 14.62 2006 4,125.00 138 2,981.35 11.39 2007 4,475.00 147 3,039.26 1.94 2008 4,875.00 164 2,972.78 -2.19 Rata-rata 2,271.69 86.54 2,538.07 7.72 Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Klaten Harga beras yang dianalisis dalam penelitian ini adalah harga setelah terdeflasi. Berdasarkan Tabel 15 dapat diketahui bahwa harga beras setelah terdeflasi selama tahun 1993-2008 mengalami perkembangan yang meningkat dengan peningkatan rata-rata sebesar 7,72 per tahun, sedangkan rata-rata harga Rp 2.538,07 per kg. Harga beras mangalami kenaikan tertinggi tarjadi pada tahun 2001 yaitu meningkat sebesar 112,35. Hal ini disebabkan pada tahun 2001 produksi beras di Indonesia tidak mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri, karena permintaan akan beras meningkat sedangkan ketersediaan beras berkurang maka terjadi kenaikan harga. Langkah-langkah yang di tempuh pemerintah saat itu dengan melakukan impor beras dan menggalakkan intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian untuk mencapai swasembada beras. Perkembangan harga beras di Kabupaten Klaten di sajikan dalam Gambar 7. commit to user 45 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000 1 9 9 3 1 9 9 4 1 9 9 5 1 9 9 6 1 9 9 7 1 9 9 8 1 9 9 9 2 2 1 2 2 2 3 2 4 2 5 2 6 2 7 2 8 Tahun R p K g Harga Sebelum Terdeflasi Harga Setelah Terdeflasi Gambar 7. Grafik Perkembangan Harga Beras di Kabupaten Klaten Tahun 1993-2008

3. Harga Jagung