commit to user 55
d. Variabel Bebas yang Paling Berpengaruh
Untuk mengetahui variabel bebas yang paling berpengaruh dapat diketahui dari nilai standar koefisien regresi. Semakin besar nilai standar
koefisien regresi maka semakin besar pengaruh variabel bebas tersebut terhadap permintaan beras. Nilai standar koefisien regresi dapat dilihat
pada Tabel 23
Tabel 23. Nilai Standar Koefisien Regresi Variabel-Variabel yang
Berpengaruh Terhadap Permintaan beras di Kabupaten Klaten
Variabel Standar Koefisien Regresi
Peringkat Jumlah penduduk X
5
0,97819 1
Harga Beras X
1
0,00128 2
Harga jagung X
2
0,00125 3
Harga telur X
3
0,00040 4
Sumber : Diadopsi dari Lampiran 4 Tabel 23 menyatakan bahwa variabel jumlah penduduk X
5
memiliki nilai standar koefisien regresi yang terbesar. Hal ini menunjukkan jumlah penduduk mempunyai pengaruh yang terbesar
terhadap permintaan beras di Kabupaten Klaten. Sedangkan variabel yang mempunyai pengaruh paling kecil adalah harga beras. Penjelasan
mengenai pengaruh dari masing-masing variabel bebas terhadap permintaan beras di Kabupaten Klaten dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Jumlah Penduduk Jumlah
penduduk menggambarkan
potensi banyaknya
konsumen yang membeli suatu barang. Oleh karena itu, dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk maka kebutuhan juga akan
meningkat khususnya kebutuhan akan pangan karena setiap orang membutuhkan pangan untuk pertumbuhan dan pemenuhan gizi yang
dibutuhkan oleh tubuh. Beras merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia. Berdasarkan nilai standar koefisien regresi,
jumlah penduduk mempunyai pengaruh terbesar dalam beras di Kabupaten Klaten.
commit to user 56
Hal ini dikarenakan dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk, maka kebutuhan pangan maupun bahan makanan akan
meningkat. Oleh karena itu, jumlah penduduk sangat berpengaruh terhadap permintaan beras. Peningkatan jumlah penduduk berarti
menyebabkan perubahan struktur umur. Pada permintaan beras juga mengalami perubahan karena konsumsi beras antara orang dewasa
dengan anak-anak maupun remaja berbeda-beda. 2. Harga Beras
Berdasarkan nilai standar koefisien regresi, harga beras berada pada urutan kedua dalam mempengaruhi permintaan beras. Pada saat
harga beras naik, maka konsumsi terhadap beras akan mengalami penurunan. Karena beras merupakan makanan pokok bangsa
Indonesia, meskipun terjadi peningkatan harga beras tidak menyurutkan keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi beras.
3. Harga Jagung Berdasarkan nilai standar koefisien regresi, harga jagung berada
pada urutan ketiga dalam mempengaruhi permintaan beras. Pada saat pendapatan masyarakat terbatas biasanya sebagai alternatif
digunakan dahulu untuk memenuhi kebutuhan pangan pokok yaitu jagung. Oleh karena itu apabila harga beras meningkat salah satu
pilihan yang mudah dan murah oleh masyarakat adalah dengan membeli jagung, maka harga jagung berpengaruh terhadap
peningkatan harga beras. 4. Harga Telur
Harga merupakan salah satu faktor utama yang sangat diperhatikan oleh konsumen untuk mengambil keputusan dalam
pembelian suatu barang. Oleh karena itu, apabila di dalam suatu pasar menjual sejenis barang yang mempunyai manfaat atau
kegunaan yang sama, maka konsumen akan lebih memilih untuk membeli barang yang harganya lebih murah. Berdasarkan Tabel 23
dapat diketahui bahwa nilai dari standar koefisien regresi variabel
commit to user 57
harga telur mempunyai urutan keempat dalam mempengaruhi permintaan beras di Kabupaten Klaten.
3. Pengujian Asumsi Klasik