Karakteristik Sampel Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian

kelompok psoriasis yang nantinya dipilihkan satu pasien non psoriasis sebagai pembanding.

5.2.1. Karakteristik Sampel

Sempel penelitian secara keseluruhan terdiri dari 13 laki-laki 59.1 dan 9 perempuan 40.9. Untuk kelompok psoriasis, dijumpai jenis kelamin laki-laki lebih dominan dibandingkan dengan perempuan dengan perbandingan 81.8 berbanding 18.2 . Hasil ini sesuai dengan teori yang ada. Dalam Djuanda 2007 menyebutkan bahwa insidens pada pria cenderung lebih banyak daripada wanita. Dominasi jenis kelamin laki-laki dibandingkan dengan perempuan juga dilaporkan pada beberapa penelitian lain. Pada penelitian yang dilakukan oleh Bajaj dkk. 2009 ditemukan perbandingan laki-laki terhadap perempuan adalah 55.7 berbanding 44.3 . Pada penelitian yang dilakukan oleh Bhat dan Pinto 2012 juga dijumpai dominasi jenis kelamin laki-laki dengan perbandingan laki- laki dan perempuan yang sama yaitu 55.7 berbanding 44.3 . Hal yang sama juga dijumpai pada penelitian Mohammed, Al-Hasan dan Faisal 2013 dengan hasil perbandingan laki-laki terhadap perempuan yaitu 58.3 dengan 41.7. Hasil pada penelitian Cohen dkk.2007 juga menunjukkan laki-laki sebanyak 171 orang 50.3 dan perempuan sebanyak 169 orang 49.7. Dan penelitian oleh Bacaksiz dkk.2014 menunjukkan hasil yang sama yaitu 53.9 laki-laki sedangkan wanita 46.1 . Namun tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Piskin dkk.2003, dimana pada penelitian ini didapatkan perbandingan 48 laki-laki dan 52 perempuan. Berdasarkan usia dijumpai kelompok usia terbanyak pada kasus psoriasis adalah usia 50-59 tahun 45.5. Disusul kelompok 40-49 tahun 36.3 kemudian usia ≥ 60 tahun 18.2 . Umur rata -rata sampel yang menderita psoriasis pada penelitian ini adalah 54.27±9.22 tahun, dimana umur sampel yang paling tua adalah 74 tahun dan yang paling muda adalah 40 tahun. Dalam Djuanda 2007 menyebutkan bahwa psoriasis dapat terjadi pada semua usia, tetapi umumnya pada orang dewasa. Universitas Sumatera Utara Hasil dalam penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Veetil dkk. 2012 yang menunjukkan usia rata-rata penderita psoriasis adalah 55.6±13.3 tahun. Namun tidak sejalan dengan hasil beberapa penelitian. Seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Bajaj dkk. 2009 dimana rata-rata usia 37±7.96 tahun dengan rentang 18-68 tahun. Bhat dan Pinto 2012 menemukan rata-rata usia 48 tahun dengan rentang 36-65 tahun. Dsouza dan Kuruville 2013 menunjukkan rata-rata usia 49 ± 3.4 tahun. Mohammed, Al-Hasan dan Faisal 2013 menemukan rata-rata usia 32 tahun dengan rentang 10-60 tahun.. Piskin dkk. 2003 menemukan rata-rata usia 45.1±16.4 tahun dengan rentang 16 -75 tahun. Cohen dkk.2007 menemukan rata-rata 47.7±10.7 tahun dengan rentang 24-70 tahun. Bacaksiz dkk. 2014 dan Bhatia dkk. 2014 masing-masing menemukan rata-rata usia penderita 33.6±6.0 dan 41.25±24.22 tahun. Dan Thomas 2009 menunjukkan kelompok usia terbanyak adalah 41-50 tahun 26. Dapat dilihat bahwa pada penelitian lain dijumpai umur rata-rata sampel yang menderita psoriasis lebih rendah dibandingkan dengan umur rata-rata sampel pada penelitian ini. Hal ini dapat disebabkan oleh perolehan sampel yang tidak terlalu representatif untuk menggambarkan usia keseluruhan populasi yang ada, mengingat usia paling tua dalam penelitian ini adalah 74 tahun dan yang paling muda adalah 40 tahun. Berdasarkan pekerjaan, kejadian psoriasis tertinggi terjadi pada wiraswata sebanyak 5 sampel 45.5. Dari keseluruhan sampel, didapatkan 6 orang bekerja sebagai PNS, diantaranya ada 3 orang 13.6 penderita psoriasis dan 3 orang 13.6 bukan penderita psoriasis, dari 6 orang yang bekerja sebagai wiraswasta ada 5 orang 22.7 penderita psoriasis dan 1 orang 4.5 bukan penderita psoriasis, dari 5 orang yang sudah pensiun ada 2 orang 9.1 penderita psoriasis dan 3 orang 13.6 bukan penderita psoriasis. Dan dari 5 orang yang menjadi IRT ada 1 orang 4.5 yang penderita psoriasis dan 4 orang 18.2 yang bukan penderita psoriasis. Universitas Sumatera Utara

5.2.2. Hubungan Psoriasis dengan Kadar Trigliserida