secara intensif yang mengarah kepada pencapaian tujuan-tujuan umum dan khusus layanan konseling kelompok.
3. Melakukan penstrrukturan, yaitu membahas bersama anggota kelompok
tentang apa, mengapa, dan bagaimana layanan konseling kelompok di laksanakan.
4. Melakukan pentahapan kegiatan konseling kelompok 5. Memberikan penilaian segera hasil layanan konseling kelompok
6. Melakukan tindak lanjut layanan konseling kelompok
Menurut Tohirin untuk dapat menjalankan tugas dan kewajiban
professional
secara baik seperti di atas, seorang pemimpin kelompok dalam layanan konseling kelompok harus mampu :
1. Membentuk kelompok dan mengarahkannya sehingga terjadi dinamika kelompok dalam suasana interaksi anatara aggota kelompok yang bebas,
terbuka dan demokratis, konstruktif, saling mendukung dan meringankan beban, menjelaskan dan memberikan, pencerahan, memberikan rasa
nyaman, menggembirakan serta mencapai tujuan bbersama kelompok. 2. Berwawasan
luas dan
dan tajam
sehingga mampu
mengisi, meningkatkan, memperluas, dan mensiergikan konten bahasan yang
tumbuh dalam aktifitas kelompok. 3. Memiliki kemampuan hubungan anterpersonal yang ahangat dan
nyaman, sabar
dan membarikan
kesempatan, demokratis
dan kompromistik atau tidak
antagonistic
, dalam mengambil kesimpulan dan keputusan, tanpa memaksakan dalam ketegasan dan kelembutan, jujur
dan tidak berpura-pura, disiplin, dan kerja keras.
20
2. Tujuan Layanan Konseling Kelompok
Menurut Tohirin “Secara umum
tujuan layanan konseling kelompok adalah
berkembangnya kemampuan
sosialisasi peserta
didik, khususnya
kemampuan berkomunikasinya. Melalui layanan konseling kelompok, hal-hal dapat menghambat atau mengganggu sosialisasi dan komunikasi peserta didik
diungkap dan didinamikakan melalui berbagai Pendekatan sehingga kemampuan siosialisasi dan berkomunikasi peserta didik berkembang secara optimal. Melalui
20
Ibid , h. 173
layanan konseling kelompok juga dapat dientaskan masalah peserta didik dengan memanfaatkan dinamika
kelompok”.
21
Menurut prayitno secara khusus, oleh karna focus layanan konseling kelompok adalah masalah pribadi individu peserta layanan, maka layanan koseling
kelompok yang Intensif dalam upaya pemecahan masalah tersebut, para peserta memperoleh dua tujuan sekaligus yaitu:
1. terkembangnya perasaan, pikiran, persepsi wawasan dan sikap terarah kepada tingkah laku khususnya bersosialisasi dan berkomunikasi.
2. terpecahnya masalah individu yang bersangkutan dan diperolehnya imbasan pemecahan masalah tersebut bagi individu-individu lain yang menjadi peserta
layanan.
3. Isi Layanan Konseling Kelompok
Layanan konseling kelompok membahas masalah-masalah pribadi yang di alami oleh masing-masing anggota kelompok. Secara bergiliran anggota kelompok
mengemukakan masalah pribadinya secara bebas, selanjutnya di pilih mana yang akan di bahas dan di entaskan terlebih dahulu dan seterusnya.
4. Pendekatan Layanan Konseling Kelompok
Menurut Tohirin “Secara umum Pendekatan-Pendekatan yang di
terapkan dalam layanan konseling kelompok. Beberapa Pendekatan yang bisa di gunakan dalam layanan konseling kelompok
adalah:”
22
1. Pendekatan umum pengembangan dinamika kelompok. Secara umum,
Pendekatan-Pendekatan yang
di gunakan
dalam penyelenggarakan layanan konseling kelompok mengacu kepada
berkembangnya dinamika kelompok yang di ikuti oleh seluruh anggota kelompok untuk mencapai tujuan layanan.
21
Ibid,
22
Ibid , h. 174
2. Pendekatan khusus yang dapat diterapkan adalah dengan merumuskan tujuan layanan, pengembangan perilaku, peneguhan hasrat, pemberian
nasihat, penyusunan kontak, dan kemungkinan alih tangan kasus dengan melakukan analisis gaya hidup dan analisis transaksional.
Adapun Pendekatan-Pendekatan tersebut secara garis besar meliputi: a. komunikasi multiarah secara efektif dinamis dan terbuka.
b. pemberian rangsangan untuk menimbulkan inisiatif dalam pembahasan, diskusi, analisis, dan pengembangan argumentasi.
c. dorongan minimal untuk memantapkan respons aktivitas anggota kelompok.
d. penjelasan, pendalaman, dan pemberian contoh uswatun hasanah untuk lebih memantapkan analisis, argumentasi dan pembahasan.
e. pelatihan untuk membentuk pola tingkah laku baru yang di kehendaki.
Menurut Tohirin “Sebagaimana halnya layanan bimbingan kelompok,
implementasi Pendekatan-Pendekatan
diatas juga
diawali dengan
penstrukturan untuk memberikan penjelasan dan pengarahan pendahuluan tentang layanan konseling kelompok. Selain itu, berbagai kegiatan selingan
ataupun permainan dapat diselenggarakan untuk memperkuat jiwa kelompok, memantapkan pembahasan, atau relaksasi. Sebagai penutup, kegiatan
pengakhiran Pendekatan mengakhiri dapat dilaksanakan. ”
23
5. Kegiatan Pendukung Konseling Kelompok