gain score motivasi belajar peserta didik yang diperoleh dari hasil skor nilai pre- test dan post-test setiap peserta didik dapat di lihat sebagai berikut:
120 100
80 60
40 Pretest
Posttest 20
AL AS
CP GP
ID IY
IN ZN
Gambar 4.5 Grafik peningkatan motivasi belajar peserta didik
B. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis berdasarkan analisis dan penelitian untuk menguji kebenaran hipotesis yang di ajukan perhitungan uji-t menggunakan program SPSS
17. Peneliti memilih uji-t di sajikan dalam program SPSS 17 untuk mengetahui hipotesis yang diajukan yaitu H
a
“Ada perbedaan signifikan pelaksanaan konseling kelompok dengan teknik rational emotive behavior therapy dalam
meningkatkan motivasi belajar peserta didik kelas VII B di SMPN 21 Bandar Lampung”.
Hipotesis tandingan lawan dari hipotesis kerja H
o
yaitu : “ Tidak ada
perbedaan signifikan pelaksanaan konseling kelompok dengan teknik
rational
emotive behavior
therapy
dalam meningkatkan motivasi belajar pada peserta didik kelas VII B di SMPN 21 Bandar
Lampung”. Untuk mengetahui perbedaan motivasi belajar peserta didik kelas VII B di SMPN 21 Bandar Lampung antara sebelum dan
sesudah pemberian layanan konseling kelompok dengan teknik
rational emotive
behavior therapy
dapat di tempuh dengan analisis data penelitian menggunakan rumus uji-t di sajikan dalam program SPSS 17 sebagai berikut:
Tabel 4.8 Hasil Uji
Paired Samples
T-Test
Paired Samples Test
Paired Differences 95 Confidence
Interval of the Std.
Std. Error Difference
Sig. 2- Mean
Deviation Mean
Lower Upper
T Df
tailed 1
Pair Pre_test -
Post_test 53.375
9.303 3.289
61.153 45.597 16.227
7 .000
Dari tabel 4.8 dapat di ketahui bahwa t adalah 16.227
mean
53.375
confidence interval
of the
difference
,
lower
61.153 dan
Upper
45.597 kemudian t
hitung
dibandingkan dengan t
tabel
df=7, dengan ketentuan t
hitung
lebih besar dari 16.2271.894, dengan demikian motivasi belajar peserta didik di SMPN 21
Bandar Lampung mengalami perubahan setelah diberikan layanan konseling kelompok. Jadi dapat disimpulkan bahwa
Rational Emotive
Behavior Therapy
berpengaruh dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik kelas VII B di SMPN 21 Bandar Lampung. Dari hasil uji t, hasil yang di peroleh menunjukan
bahwa adanya perubahan skor motivasi belajar setelah diberikan layanan
rational emotive
behavior therapy
. Peserta didik yang pada kondisi awal memiliki skor rendah dan sangat rendah, setelah diberikan konseling mengalami peningkatan skor
motivasi belajar.
C. Pembahasan