2. Pendekatan khusus yang dapat diterapkan adalah dengan merumuskan tujuan layanan, pengembangan perilaku, peneguhan hasrat, pemberian
nasihat, penyusunan kontak, dan kemungkinan alih tangan kasus dengan melakukan analisis gaya hidup dan analisis transaksional.
Adapun Pendekatan-Pendekatan tersebut secara garis besar meliputi: a. komunikasi multiarah secara efektif dinamis dan terbuka.
b. pemberian rangsangan untuk menimbulkan inisiatif dalam pembahasan, diskusi, analisis, dan pengembangan argumentasi.
c. dorongan minimal untuk memantapkan respons aktivitas anggota kelompok.
d. penjelasan, pendalaman, dan pemberian contoh uswatun hasanah untuk lebih memantapkan analisis, argumentasi dan pembahasan.
e. pelatihan untuk membentuk pola tingkah laku baru yang di kehendaki.
Menurut Tohirin “Sebagaimana halnya layanan bimbingan kelompok,
implementasi Pendekatan-Pendekatan
diatas juga
diawali dengan
penstrukturan untuk memberikan penjelasan dan pengarahan pendahuluan tentang layanan konseling kelompok. Selain itu, berbagai kegiatan selingan
ataupun permainan dapat diselenggarakan untuk memperkuat jiwa kelompok, memantapkan pembahasan, atau relaksasi. Sebagai penutup, kegiatan
pengakhiran Pendekatan mengakhiri dapat dilaksanakan. ”
23
5. Kegiatan Pendukung Konseling Kelompok
Tohirin menjelaskan “Seperti halnya layanan bimbingan kelompok dan
layanan-layanan yang lainnya, layanan konseling kelompok juga memerlukan kegiatan pendukung:
1. Aplikasi Instrumentasi Data yang dihimpun atau di peroleh melalui aplikasi instrumentasi
dapat digunakan sebagai:
23
Ibid , h. 175
a. pertimbangan dalam pembentukan kelompok konseling kelompok b. pertimbangan dalam menetapkan seseorang atau lebih dalam kelompok
layanan konseling kelompok c. materi atau pokok bahasan kegiatan layanan konseling
kelompok”
24
Secara umum hasil ulangan atau ujian, data AUM, hasil tes sosiometri, dan lain sebagainya merupakan bahan yang sangat berguna
dalam merencanakan dan mengisi kegiatan layanan konseling kelompok. Selain itu, sebagai tindak lanjut layanan, seseorang atau lebih peserta
layanan konseling kelompok, mungkin memerlukan aplikasi instrumentasi untuk mendalami kondisi mereka yang diperlukan dalam layanan yang lebih
komprehensif.
2. Himpunan Data
Data dalam himpunan yang di hasilkan melalui instrumentasi, dapat digunakan untuk merencanakan dan mengisi kegiatan layanan konseling
kelompok. Penggunaan data dalam himpunan data dan hasil instrumentasi harus disertai penerapan asas-asas tertentu yang relavan, khususnya asas
kerahasiaan secara ketat.
25
3. Konferensi Kasus
Konferensi kasus dapat di lakukan sebelum kegiatan layanan konseling kelompok dimulai dan dapat juga sebagai tindak lanjut dari
kegiatan layanan konseling kelompok untuk peserta tertentu. Terhadap peserta didik yang masalahnya dikonferensi kasuskan misalnya, dapat di
lakukan tindak lanjut layanan dengan menempatkan peserta didik tersebut ke dalam kelompok konseling kelompok tertentu sesuai dengan masalahnya.
24
Ibid,
25
Ibid , h. 176
Sebaliknya untuk mendalami dan menangani lebih lanjut masalah salah seorangatau lebih anggota konseling kelompok, dapat di lakukan konferensi
kasus berkenaan dengan masalah anggota kelompok dimaksud.
4. Kunjungan Rumah