Variabel BIR berpengaruh negatf terhadap harga ORI dengan koefisien sebesar -2,706. Artinya apabila tingkat BI Rate meningkat sebesar 1, ceteris
paribus , maka akan menurunkan tingkat harga ORI sebesar 2,706. Dan variabel
IHSG berpengaruh positif terhadap harga ORI dengan koefisien sebesar 0,002. Artinya apabila tingkat Indeks Harga Saham Gabungan meningkat sebesar 1,
ceteris paribus , maka akan menaikkan tingkat harga ORI sebesar 0,002.
4.2.2 Pengujian Kesesuaian Model a. Koefisien Determinan R square
Dari tabel hasil penelitian di atas diperoleh nilai R square sebesar 0,8620 yang memiliki makna bahwa seluruh variabel penelitian yang digunakan di dalam model
estimasi, yaitu inflasi, suku bunga deposito, BI Rate dan IHSG memiliki pengaruh sebesar 86,20 terhadap perubahan harga ORI di pasar sekunder. Di mana sisanya
yang sebesar 13,80 merupakan variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model estimasi penelitian yang diperkirakan memiliki pengaruh terhadap
perubahan harga ORI di pasar sekunder.
b. Uji Parsial
Dengan menggunakan tingkat probabilitas pada nilai t statistik dapat dipastikan bahwa terdapat tiga variabel penelitian memiliki pengaruh yang signifikan
pada berbagai tingkat kesalahan terhadap harga ORI di pasar sekunder. Di mana variabel suku bunga deposito signifikan pada tingkat kesalahan 10, variabel BI Rate
signifikan pada tingkat kesalahan 5 dan variabel IHSG signifikan pada tingkat
Universitas Sumatera Utara
kesalahan 1. Sedangkan variabel inflasi dipastikan tidak memiliki pengaruh secara parsial terhadap harga ORI di pasar sekunder karena tidak signifikan pada ketiga
tingkat kesalahan.
c. Uji Serempak
Dengan menggunakan tingkat probabilitas pada nilai F statistik bisa dilihat bahwasannya secara bersama-sama seluruh variabel penelitian yaitu inflasi, suku
bunga deposito, BI Rate dan IHSG memiliki pengaruh yang signifikan pada tingkat kesalahan 1 terhadap harga ORI di pasar sekunder.
4.2.3 Pengujian Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Asumsi dalam regresi adalah nilai rata-rata dari faktor pengganggu adalah nol. Untuk menguji apakah normal atau tidaknya faktor pengganggu, maka perlu
dilakukan uji normalitas dengan menggunakan Jarque-Bera Test dengan asumsi sebagai berikut :
H = 0 data berdistribusi normal
H
1
≠ 0 data tidak berdistribusi normal Dengan dasar penolakan H
jika nilai probabilitas pengujian Jarque-Bera nilai á. Adapun hasil uji normalitas penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 4.7 Hasil Pengujian Normalitas
Standart Deviasi Skewness Kurtosis Jarque-Bera
Probability
Universitas Sumatera Utara
1,869 0,603
4,698 6,867
0,032 Sumber : Lampiran 3.
Dari tabel di atas diperoleh bahwa nilai probabilitas Jarque-Bera 0,032
nilai á = 1 0,010, sehingga kita harus menerima hipotesis nul H . Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa data penelitian telah berdistribusi normal.
b. Uji Linieritas
Uji linieritas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang kita gunakan sudah benar atau tidak. Dengan menggunakan uji ini kita dapat mengetahui
bentuk model empiris dan menguji variabel yang relevan untuk dimasukkan ke dalam model empiris. Salah satu uji yang digunakan adalah Ramsey Reset Test dengan
asumsi sebagai berikut : H
= 0 spesifikasi model linier H
1
≠ 0 spesifikasi model tidak linier Dengan dasar penolakan H
jika nilai probabilitas pengujian Ramsey Reset nilai á. Adapun hasil uji linieritas penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 4.8 Hasil Pengujian Linieritas
F-statistic
0,056
Prob. F1,32
0,815
Log likelihood ratio
0,066
Prob. Chi-Square1
0,797 Sumber : Lampiran 4.
Dari tabel di atas diperoleh bahwa nilai probabilitas Ramsey Reset 0,815 nilai á = 5 0,050, sehingga kita menerima hipotesis nul H
. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa spesifikasi model data bersifat linier.
Universitas Sumatera Utara
c. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas ini dilakukan dengan cara membandingkan nilai koefisien determinan. Dari tabel di bawah dapat diambil suatu kesimpulan yang
menyatakan bahwa antara variabel bebas pada penelitian ini telah terbebas dari gejala multikolinieritas. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien determinan parsial antar
variabel bebas yang lebih kecil dibandingkan nilai koefisien determinan persamaan penelitian r
2
R
2
. Adapun hasil pengujian multikolinieritas ditunjukkan oleh tabel berikut ini
Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinieritas
Model R square
ORI = finflasi, suku bunga deposito, BI Rate dan IHSG 0,8620 Inflasi = fsuku bunga deposito, BI Rate dan IHSG
0,8073 Suku Bunga deposito = finflasi, BI Rate dan IHSG
0,7553 BI Rate = finflasi, suku bunga deposito dan IHSG
0,8479 IHSG = finflasi, suku bunga deposito dan BI Rate
0,7914 Sumber : Lampiran 5.
d. Uji Autokorelasi