BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
4.1 Hasil Penelitian
Secara umum terdapat dua trend pergerakan diantara variabel-variabel penelitian, yaitu trend penurunan dan peningkatan, di mana variabel inflasi, BI Rate
dan suku bunga deposito menunjukkan trend penurunan dari awal hingga akhir periode penelitian, sedangkan variabel harga ORI dan Indeks Harga Saham Gabungan
IHSG menunjukkan trend peningkatan dari awal hingga akhir periode penelitian.
4.1.1 Perkembangan Harga ORI
Perkembangan harga ORI selama periode Mei 2008 sampai Juni 2011 menunjukkan pergerakan yang dinamis, di mana harga ORI yang disertakan ke dalam
penelitian merupakan harga pasar dari ORI seri terakhir yang beredar setiap bulannya. Sebagai gambaran, pada bulan ini terdapat lima seri ORI yaitu seri 003,
004, 005, 006 dan 007 yang beredar di pasar, sehingga harga ORI yang diambil merupakan harga ORI dengan seri terakhir yaitu ORI seri 007.
Dari tabel di bawah terlihat bahwa harga ORI mencapai titik tertinggi pada bulan Juli 2009, di mana hal hal ini disebabkan karena pada saat itu hegemoni
peluncuran ORI seri 005 masih sangat tinggi dan didukung oleh tingkat kupon yang sangat tinggi sehingga memancing minat investor untuk dapat memiliki obligasi
Universitas Sumatera Utara
tersebut di pasar sekunder. Hal inilah yang menyebabkan peningkatan harga yang cukup signifikan terhadap ORI di pasar sekunder.
Adapun perkembangan harga ORI selama kurun waktu penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.1 Perkembangan Harga ORI Tahun 2008-2011
Periode ORI
2008 2009
2010 2011
Januari -
96.50 102.71
101.05
Februari -
96.50 101.80
100.00
Maret -
96.50 103.00
102.10
April -
96.50 103.55
102.50
Mei
93.00 96.50
102.70 102.75
Juni 90.50
96.50 103.35
102.84
Juli 90.50
108.50 104.25
-
Agustus 90.50
100.00 101.00
-
September 90.50
100.50 102.00
-
Oktober 90.50
100.30 104.30
-
November 90.50
100.80 103.75
-
Desember 90.50
102.41 102.17
-
Sumber : Bloomberg, data diolah 2011.
Namun, setelah pada bulan Juli tahun 2009 tersebut harga ORI terkoreksi tajam hingga turun sampai level 100 rupiah, tetapi hal ini tidak membuat panik
pemegang ORI karena harga masih berada di atas level 100 yang merupakan batas perolehan capital gain para pemilik ORI. Setelah titik puncak harga ORI tersebut,
pergerakan harga ORI tetap stabil berada pada kisaran di atas 100, tidak seperti sebelum tercapainya titik puncak harga ORI, di mana harga ORI selalu berada di
bawah level 100.
Universitas Sumatera Utara
Adapun trend pergerakan harga ORI selama kurun waktu penelitian dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar 4.1 Perkembangan Harga ORI Tahun 2008-2011
Pada tahun 2008 dimulai dari kuartal ke dua, harga ORI berada pada titik terendah sepanjang periode penelitian, di mana pada saat itu sedang terjadinya
gejolak perekonomian gelobal yang melanda negara-negara Eropa pada khususnya sehingga menyebabkan kelesuan yang luar biasa di sektor keuangan yang berimbas
kepada turunya minat investor terhadap ORI yang ada pada saat itu. Namun, seiring perjalanan waktu di mana krisis tersebut secara perlahan-lahan mulai bisa diatasi,
maka minat investor terhadap ORI kembali meningkat yang ditandai terhadinya peningkatan harga ORI secara perlahan-lahan dan mencapai titik optimalnya pada
bulan Juli 2009.
Universitas Sumatera Utara
4.1.2 Perkembangan Inflasi Indonesia