Sedangkan krisis yang melanda negara-negara Eropa tidak terlalu memiliki dampak untuk jangka panjang, di mana tindakan antisipasi pemerintah dan Bank
Indonesia bisa secara cepat meredam dampak tersebut. Pada tahun 2009 sampai tahun 2011, pergerakan inflasi Indonesia menunjukkan trend peningkatan walaupun masih
bisa dikatakan cukup stabil, di mana peningkatan yang terjadi tidak menimbulkan keresahan yang berlebihan terhadap kehidupan masyarakat Indonesia. Di mana pada
tahun 2008 tepatnya bulan September inflasi yang melanda Indonesia merupakan inflasi tertinggi dibandingkan periode lainnya selama penelitian, sedangkan pada
bulan November tahun 2009 merupakan periode dengan tingkat inflasi paling rendah yang terjadi di Indonesia selama kurun waktu penelitian.
4.1.3 Perkembangan Suku Bunga Deposito
Perkembangan suku bunga deposito selama periode Mei 2008 sampai Juni 2011 menunjukkan pergerakan yang cukup stabil, walaupun pada tahun 2008 suku
bunga deposito menunjukkan trend peningkatan yang cukup tinggi. Adapun perkembangan suku bunga deposito selama kurun waktu penelitian dapat dilihat pada
tabel berikut ini :
Tabel 4.3 Perkembangan Suku Bunga Deposito Tahun 2008-2011
Periode Suku Bunga Deposito
2008 2009
2010 2011
Januari
- 10.37
5.62 6.67
Februari
- 9.81
5.68 6.65
Maret -
9.25 5.6
6.77
Universitas Sumatera Utara
April
- 8.97
5.85 6.77
Mei
7.04 8.61
5.83 6.78
Juni 7.26
8.31 6.57
6.8
Juli
7.59 8.11
6.6 -
Agustus
8.11 7.69
6.6 -
September
9.41 7.27
6.61 -
Oktober
10.14 7.24
6.59 -
November
10.42 7.01
6.58 -
Desember
10.71 6.77
6.64 -
Sumber : Bank Indonesia, data diolah 2011. Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pada akhir tahun 2008 suku bunga
deposito berada pada posisi tertinggi selama periode penelitian, setelah disepanjang tahun tersebut suku bunga deposito memiliki trend pergerakan yang positif. Hal ini
merupakan dampak dari antisipasi otoritas moneter untuk mengatasi tingginya laju inflasi, sehingga perbankan Indonesia menaikkan suku bunga termasuk deposito
untuk dapat menekan laju inflasi dengan cara mengurangi peredaran uang di masyarakat. Sedangkan pada bulan Maret tahun 2010, suku bunga deposito berada
pada posisi terrendahnya selama periode penelitian, setelah pada periode-periode sebelumnya terus mengalami trend penurunan. Kemudian, setelah berada pada posisi
terendah, suku bunga deposito sedikit demi sedikit mengalami pergerakan peningkatan dari periode ke periode hingga saat ini.
Adapun trend pergerakan deposito masyarakat Indonesia selama kurun waktu penelitian dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3 Perkembangan Suku Bunga Deposito Tahun 2008-2011
4.1.4 Perkembangan BI Rate
Perkembangan BI Rate selama periode Mei 2008 sampai Juni 2011 menunjukkan penurunan yang cukup stabil, walaupun pada akhir kuartal tahun 2008
sedikit mengalami peningkatan, tetapi secara umum dari tahun 2008 sampai tahun 2001 bisa dikatakan BI Rate menunjukkan penurunan yang cukup signifikan. Adapun
perkembangan jumlah deposito masyarakat Indonesia selama kurun waktu penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.4 Perkembangan BI Rate Tahun 2008-2011
Periode BI Rate
2008 2009
2010 2011
Januari -
8.75 6.50
6.50
Universitas Sumatera Utara
Februari
- 8.25
6.50 6.75
Maret
- 7.75
6.50 6.75
April -
7.50 6.50
6.75
Mei
8.25 7.25
6.50 6.75
Juni
8.50 7.00
6.50 6.75
Juli
8.75 6.75
6.50 -
Agustus
9.00 6.50
6.50 -
September
9.25 6.50
6.50 -
Oktober
9.50 6.50
6.50 -
November 9.50
6.50 6.50
-
Desember
9.25 6.50
6.50 -
Sumber : Bank Indonesia, data diolah 2011. Dari tabel di atas, pada tahun 2008 BI Rate berada pada titik tertinggi
dibandingkan tahun-tahun lainnya selama periode penelitian. Hal ini disebabkan oleh krisis keuangan yang melanda Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa, sehingga
Bank Indonesia sebagai pengatur kebijakan moneter melakukan berbagai tindakan untuk dapat mengantisipasi berbagai dampak negatif yang akan mengguncang
perekonomian Indonesia. Adapun salah satu langkah tersebut adalah dengan menaikkan BI Rate yang merupakan suku bunga acuan di Indonesia yang bertujuan
untuk dapat menekan tingkat inflasi melalui mekanisme pembatasan jumlah uang yang beredar di masyarakat. Selain itu, dengan meningkatkan BI Rate diharapkan
dana-dana asing dapat masuk ke Indonesia akibat adanya penurunan suku bunga-suku bunga acuan di berbagai negara lainnya. Hal ini merupakan tindakan Bank Indonesia
yang sifatnya memberikan pengaruh terhadap perekonomian Indonesia untuk jangka pendek.
Universitas Sumatera Utara
Adapun trend pergerakan BI Rate selama kurun waktu penelitian dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar 4.4 Perkembangan BI Rate Indonesia Tahun 2008-2011
Kemudian pada kuartal kedua tahun 2008 Bank Indonesia kembali menaikkan BI Rate yang bertujuan untuk mengurangi berbagai dampak negatif akibat adanya
krisis keuangan yang melanda berbagai negara di Eropa. Walaupun krisis tersebut tidak terlalu memberikan dampak buruk terhadap perekonomian, namun Bank
Indonesia merasa perlu melakukan langkah antisipasi supaya dampak yang lebih buruk tidak melanda Indonesia. Sedangkan pada tahun-tahun lainnya selama periode
penelitian, BI Rate cenderung mengalami penurunan, walaupun kondisi perekonomian Indonesia bisa dikatakan cukup baik dan mampu bertahan dari
berbagai dampak gelombang krisis yang melanda negara-negara di dunia, tetapi hal
Universitas Sumatera Utara
ini tidak serta merta membuat Bank indonesia untuk segera menurunkan BI Rate. Hal ini disebabkan masih belum stabilnya kondisi perekonomian secara global dan untuk
menahan berbagai dana asing yang masuk ke Indonesia agar tidak dengan cepat keluar dari Indonesia.
4.1.5 Perkembangan Indeks Harga Saham Gabungan