Fungsi Tidur Hubungan Tidur Malam Terhadap Status Gizi Anak Usia Sekolah Dasar Usia 7-12 Tahun

sesorang menjadi insomnia, anti depressan dapat menekan REM, kafein dapat meningkatkan saraf simpatis yang menyebabkan kesulitan untuk tidur, golongan beta blocker dapat berefek pada timbulnya insomnia, dan golongan narkotik dapat menekan REM. 5. Nutrisi Terpenuhinya kebutuhan nutrisi yang cukup dapat mempercepat proses tidur. Protein yang tinggi dapat mempercepat terjadinya proses tidur, karena adanya triftopan yang merupakan asam amino dari protein yangg dicerna. Demikian juga sebaliknya, kebutuhan gizi yang kurang juga dapat mempengaruhi proses tidur bahkan terkadang sulit tidur. 6. Lingkungan Keadaan lingkungan yang aman dan nyaman bagi seseorang juga dapat mempercepat terjadinya proses tidur. 7. Motivasi Motivasi merupakan suatu dorongan atau keinginan seseorang untuk tidur, yang dapat mempengaruhi proses tidur. Selain itu, adanya keinginan untuk menahan tidak tidur dapat menyebabkan gangguan proses tidur.

2.3.3 Fungsi Tidur

1. Tidur bisa memulihkan fungsi fisiologis dan psikologis. 2. Tidur yang lelap dapat bermanfaat dalam memelihara fungsi jantung. 3. Tidur untuk memperbaiki proses biologis secara rutin • Selama NREM tahap 4, tubuh melepaskan hormon pertumbuhan manusia untuk meningkatkan perbaikan dan pertumbuhan sel. • Tidur NREM menjadi sangat penting khususnya pada anak-anak yang lebih banyak mengalami tidur tahap 4. 4. Tidur memiliki peran untuk mengurangi kelelahan • Tubuh menyimpan energi selama tidur • Otot skelet berelaksasi secara progresif dan tidak adanya kontraksi otot, menyimpan energi kimia untuk proses seluler. Universitas Sumatera Utara • Penurunan laju metabolik basal lebih jauh menyimpan persediaan energi tubuh. 5. Tidur untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan memori dan pembelajaran • Tidur REM dihubungkan dengan perubahan dalam aliran darah serebral, peningkatan aktivitas kortikal, peningkatan konsumsi oksigen, dan pelepasan epinefrin. Hubungan ini dapat membantu penyimpanan memori dan pembelajaran. Selama tidur, otak akan menyaring informasi yang disimpan tentang aktivitas pada hari tersebut.

2.3.4 Hubungan Tidur Malam Terhadap Status Gizi Anak Usia Sekolah Dasar Usia 7-12 Tahun

Menurut penelitian yang dilakukan sebelumnya menyatakan ada hubungan antara tidur yang cukup terhadap berat badan anak. Jumlah waktu tidur yang tidak cukup pada anak usia sekolah 9.5 sampai 10 jam pada malam hari dapat meningkatkan resiko kegemukan. Mekanisme fisiologisnya jumlah waktu tidur yang tidak cukup pada malam hari pada anak dapat menyebabkan perubahan siklus kadar ghrelin dan leptin yang berperan pada pengaturan nafsu makan Lumeng et al, 2007. Rasa lapar dan rasa kenyang diatur di bagian otak yaitu hipotalamus. Leptin dan ghrelin merupakan suatu hormon yang secara signifikan dapat menyebabkan pengaturan berat badan. Hormon leptin adalah salah satu hormon penting yang berperan dalam pembentukan berat badan setelah makan. Leptin bekerja di arcuate nucleus untuk menekan nafsu makan dan meningkatkan metabolic rate dengan menghambat NPY Neuropeptida Y dan menstimulasi melanocortin. Pada orang gemuk yang memiliki simpanan lemak yang besar lebih banyak produksi leptinnya daripada orang yang kurus. Kadar leptin di dalam darah yang tinggi pada orang yang memiliki simpanan lemak yang tinggi menginformasikan ke otak untuk mengurangi nafsu makan yang mana ditandai dengan pengurangan asupan makanan. Kadar leptin di dalam darah yang rendah Universitas Sumatera Utara pada orang yang memiliki simpanan lemak sedikit menginformasikan ke otak untuk meningkatkan nafsu makan. Selain berperan dalam mengendalikan asupan energi nafsu makan, leptin juga berperan dalam mengendalikan pengeluaran energi. Peningkatan leptin akan meningkatkan aktivitas fisik, pembentukan panas, dan pengeluaran energi. Hormon ghrelin dilepaskan oleh mukosa lambung ketika hormon leptin diproduksi di sel lemak. Ghrelin bekerja di hipotalamus untuk meningkatkan asupan makan dengan menstimulasi NPY neuron Robbins, 2007. Terdapat hubungan antara hormon melatonin dan hormon leptin. Melatonin merupakan hormon yang diproduksi pada malam hari saat tidur, sehingga bila produksi melatonin maka akan mempengaruhi produksi leptin. Pelepasan leptin bisa menurunkan nafsu makan yang mana diatur oleh circadian pacemaker yang sebaiknya ditingkatkan pada saat tidur. Ritme sirkadian endogen siklus bangun-tidur mempengaruhi sirkulasi leptin, glukosa, dan kadar insulin. Penurunan jumlah waktu tidur pada malam hari dapat menurunkan sekresi leptin dan meningkatkan sekresi ghrelin selama 24 jam. Jumlah waktu tidur yang singkat ditunjukkan dengan perubahan metabolisme karbohidrat dan gangguan glucose intolerance yang bisa mempengaruhi berat badan anak. Sedangkan jumlah tidur yang lama dihubungkan dengan banyaknya aktivitas yang dilakukan oleh anak sehingga memiliki resiko yang lebih sedikit untuk overweight. Penurunan kuantitas dan kualitas tidur dapat juga menyebabkan peningkatan agresi, gangguan tingkah laku, gangguan fungsi memory, dan prestasi akademik yang buruk pada anak dan dewasa muda Lumeng et al, 2007.

2.4 Waktu Menonton Televisi

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Pola Makan dengan Status Gizi Pada Anak Murid 9-12 Tahun di Sekolah Dasar Advent 2 di Kecamatan Medan Selayang

17 133 68

Status Gizi Anak Pra-Sekolah Usia 3 Sampai 5 Tahun Di Pinggiran Sungai Deli

11 76 71

Hubungan Konsumsi Kalori Harian dengan Status Gizi Anak Usia 6-12 Tahun di Panti Asuhan Mamiyai Al Ittihadiyah, Medan Tahun 2011

1 26 80

Pola Asuh Dan Status Gizi Anak Usia 0-36 Bulan Di Desa Kutambaru Kecamatan Kutambaru Kabupaten Langkat Tahun 2010

1 31 90

Hubungan Status Gizi Anak Usia Masuk Sekolah Dasar dengan Status Gizi Anak Balita dan Keadaan Sosial Ekonomi Keluarga

0 5 94

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI, KARBOHIDRAT, DAN PROTEIN DARI MAKANAN JAJANAN DENGAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DASAR USIA 9 12 TAHUN

0 3 58

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA SEKOLAH HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA SEKOLAH DI SD N GODOG I POLOKARTO SUKOHARJO.

0 0 17

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS HIDUP IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 6 - 12 TAHUN DI SDN REJODANI SARIHARJO NGAGLIK Hubungan Antara Kualitas Hidup Ibu Dengan Status Gizi Anak Usia 6-12 Tahun di SDN Rejodani Sariharjo Ngaglik Sleman.

0 0 13

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS HIDUP IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 6 - 12 TAHUN DI SDN REJODANI SARIHARJO NGAGLIK Hubungan Antara Kualitas Hidup Ibu Dengan Status Gizi Anak Usia 6-12 Tahun di SDN Rejodani Sariharjo Ngaglik Sleman.

0 0 15

Hubungan Antara Status Gizi Dengan Prestasi Belajar Pada Anak Sekolah Dasar bab 1

0 0 5