Sejarah Perang Sipil di Suriah
                                                                                19
Sejak  diproklamasikannya  kemerdekaan  Suriah,  tercatat  setidaknya  ada empat kali kudeta yang terjadi di negara itu. Kudeta pertama dilakukan oleh Hunsi
Zaim  atas  pemerintahan  presiden  Shukri  Al-Quwatly  pada  30  Maret  1949. Kemudian  Dilanjutkan  dengan  kudeta  oleh  Kolonel  Sami  Hinnawi  pada  14
Agustus  1949  yang  berhasil  mengangkat  Hashim  Al-Atassi  menjadi  presiden sementara.  Dan  pada  akhir  desember  1949  Letnan  Kolonel  Adib  Shishakli
melakukan kudeta lagi dan berhasil mengangkat seorang sipil, Khalid Al-Azeem, menjadi presiden
29
. Kejadiaan  yang  serupa  pernah  tejadi  pada  naiknya  masa  pemerintahan
Hafedz  Al-Assadd, Coup  d’etat  terjadi  pada  tahun  1971  dan  pada  waktu  itu
Menteri  Pertahanan  Suriah,  Hafez  Al-Assad,  naik  ke  tampuk  kekuasaan  sebagai Perdana  Menteri.  Di  tahun  berikutnya,  perwira  Angkatan  Udara  Suriah  ini
diangkat  menjadi  Presiden  Suriah.  Pada  masa  transisi  ini  juga  mulai  banyak demonstrasi  menentang  rezim  al  Assad  dan  ketika  itu  banyak  korban  meninggal
berjatuhan  akibat  perlawanan  terhadap  rezim  Hafedz  yaitu  ayah  dari  Bashar  Al Assad yang sekarang menjadi presiden Suriah.
Aksi protes yang terjadi di Suriah, merupakan aksi demonstrasi besar  yang pertama, sejak 41 tahun  berlangsung aksi  revolusi menentang  rezim Hafez Al-
Assad  ayah  dari  Bashar  Al-Assad  yang  pada  rezim  sebelumnya  mengendalikan kekuasaan dengan tangan besi.
30
29
George Lenczowski, “Timur Tengah Di Kancah Dunia,” Sinar Biru Algesindo, Bandung: , 1993, h. 198-209
30
David Pryce- Jones “Syria next ? The Horrible Assad Regime Faces its People,”  National
review , Vol LXIII no.9 16 mei 2011 h.18.
20
Pada  waktu  Hafez  Al-Asaad  memimpin,  partai  Baath  adalah  partai  yang kuat  dan  juga  berkuasa  di  Suriah.  Pada  masa  rezim  Hafez  Al-Asaad  sudah
ditemukan  benih-benih  perlawanan  masyarakat  yang  berpaham  Sunni  yang menentang  rezim  ini.  Namun  pada  tahun  1970an  ketika  gelombang  demonstrasi
terjadi  rezim  ini  mampu  menghadapi  beberapa  tantangan  rakyatnya  yang melakukan  aksi  protes.  Tetapi,  semua  gerakan  yang  muncul  ditumpas  dengan
menggunakan  kekerasan  militer.
31
Sehingga,  rakyat  tidak  berani  melakukan  aksi menentang rezim Partai Baath  yang berkuasa di Suriah dibawah pimpinan Hafez
Al-Assad. Kejadian perang sipil ini tidak hanya terjadi pada pemerintahan Bashar Al-
Assad,  pada  awal  tahun  1982  terjadi  keadaan  yang  serupa  dimana  pada  saat Presiden  Hafez  Al-Assad  memerintahkan  pasukannya  untuk  menghabisi
demonstrasi  yang  digalang  oleh  kelompok  Muslim  Brotherhood  ikhwanul muslim. Kelompok ini berkembang pada tahun 1970-an di Hama sebagai cabang
dari Muslim Brotherhood di Mesir. Muslim Brotherhood
menghendaki reformasi politik, termasuk diberikannya hak-hak  sipil  warga  negara,  pengakhiran  penyiksaan  yang  biasa  dilakukan  oleh
rezim  berkuasa  terhadap  siapa  saja  yang  dianggap  melawan  pada  Hafedz,  dan penegakan rule of the law.
32
Pada  bulan  Februari  1982,  Muslim  Brotherhood  menyerang  unit  militer Suriah  yang  sedang  mencari  anggota  oposisi  di  Hama  dan  mengambil  alih  dan
31
Ibid.
32
Humphrey Wangke “Krisis Politik dan Konflik Kepentingan di Suriah.” Info Singkat Hubungan Internasional
, Vol. IV, No. 03IP3DI Februari 2012 h.6.
21
menguasai  Kota  Hama.  Presiden  Hafez  Al-Assad  menjawab  aksi  itu  dengan mengirim  12.000  tentara  yang  pro-pemerintahan.
33
Operasi  penumpasan pemberontakan  oleh  tentara  Hafez  ini  diperintahkan  untuk  menyerang  tempat-
tempat  yang  di  kuasai  oleh  kelompok  Muslim  Brotherhood  dan  menghancurkan kekuatan para pemberontak pemerintahan.
Misi  penumpasan  pemberontakan  di  Hama  berlangsung  selama  3  minggu. Hama  dikepung  tentara  yang  diperkuat  kendaraan  lapis  baja  dan  tank  dari  rezim
Hafez  Al-Assad.  Helikopter-helikopter  militer  Hafez  Al-Assad  terus  menerus menerjunkan pasukan dan menghancurkan wilayah pemukiman penduduk.
34
Situasi  pertempuran  di  Hama  ini  pada  akhirnya  berubah  menjadi  perang sipil  yang  memakan  korban.  Para  pasukan  militer  Hafez  Al-Assad  yang  berasal
dari  daerah  itu  membelot  dan  berbalik  melawan  pasukan  pemerintah.
35
Jumlah korban  tewas  dalam  pertempuran  ini  setidaknya  10.000  orang  tewas  ketika
presiden  Hafez  Al-Assad  mengirimkan  militer  untuk  menghancurkan pemberontakan Islam di sana pada tahun 1982.
36
                