pengalaman yang diperolehnya dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu.
Senada dengan penelitian Facturahman, dan Bulkani 2006 bahwa penggunaan metode simulasi dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap upaya
penanggulangan narkoba dan pencegahan kehamilan tidak diinginkan, dengan perbedaan rerata nila 59,0 sebelum dilakukan intervensi menjadi 73,5 setelah
dilakukan intervensi simulasi dan secara statistik dengan uji pair t-test menunjukkan pada nilai p=0,004 terdapat perbedaan signifikan pengetahuan siswa sebelum dan
sesudah dilakukan intervensi simulasi, dan hasil uji pair t-test juga menunjukkan pada nilai t=64,319 menunjukkan terdapat pengaruh metode simulasi dengan pengetahuan
siswa tentang penanggulangan narkoba dan pencegahan kehamilan tidak diinginkan.
5.2 Efektifitas Metode Simulasi terhadap Pengetahuan Ibu dalam Pemberian
ASI Eksklusif sebelum dan sesudah Dilakukan Metode Simulasi Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pada kelompok perlakuan paling
banyak ibu ketahui adalah inisiasi Menyusui Dini dilakukan setelah 1 jam bayi lahir 90,3, sedangkan yang mereka tidak ketahui adalah posisi ibu untuk pemberian
ASI dini adalah berbaring telentang dan setengah duduk 74,2. Pada kelompok kontrol paling banyak mereka ketahui adalah pemberian makanan tambahan pada
bayi sering mengalami penyakit diare 61,3, sedangkan yang mereka tidak ketahui adalah keuntungan menyusu dini untuk bayi adalah meningkatkan kecerdasan
77,4.
Universitas Sumatera Utara
Setelah dilakukan metode simulasi diperoleh bahwa pada kelompok perlakuan paling banyak mereka ketahui adalah inisiasi menyusui dini dilakukan setelah 1 jam
bayi lahir 100,0, sedangkan yang mereka tidak ketahui adalah keunggulan bayi yang diberikan ASI ekslusif adalah ASI eksklusif bikin anak cerdas dan mandiri,
menekan angka kematian dan kesakitan bayi dan MP-ASI adalah makanan tambahan pada bayi karena ibu tidak memiliki air susu yang cukup 22,6. Pada kelompok
kontrol paling banyak mereka ketahui adalah pemberian makanan tambahan pada bayi sering mengalami penyakit diare 83,9, sedangkan yang mereka tidak ketahui
adalah keunggulan bayi yang diberikan ASI ekslusif adalah ASI eksklusif bikin anak cerdas dan mandiri, menekan angka kematian dan kesakitan bayi 77,4.
Terjadi peningkatan pengetahuan ibu tentang pemberian ASI eksklusif sebelum 74,2 pada kelompok perlakuan dan pada kelompok kontrol 58,1, sedangkan
sesudah 100,0 dan pada kelompok kontrol 74,2. Berdasarkan hasil uji pair-t test
diperoleh nilai p=0,003 untuk kelompok perlakuan, artinya secara statistik menunjukkan terdapat perbedaan efektifitas pengetahuan sebelum dan sesudah
dilakukan simulasi, sedangkan pada kelompok kontrol dengan nilai p=0,134 p.0,05 , artinya tidak terdapat efektifitas perubahan pengetahuan secara signifikan pada
kelompok kontrol. Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia AIMI 2009 menyatakan bahwa cakupan
ASI eksklusif di Indonesia baru pencapai angka 14. Itu pun hingga sang bayi berusia empat bulan. Penyebabnya karena ketidaktahuan sang ibu atau karena
minimnya sarana menyusui, khususnya bagi wanita pekerja
Universitas Sumatera Utara
Belum lagi gencarnya iklan susu formula membuat sebagian kaum hawa tidak lagi memberi ASI eksklusif. Padahal peluang kematian bayi yang diberi susu formula
pada bulan pertama kelahirannya 25 kali lebih tinggi dibandingkan dengan bayi yang diberi ASI eksklusif.
Peran serta petugas kesehatan atau Bidan sangat penting untuk mengingatkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Tenaga Kesehatan yang
membantu proses kelahiran harus mempunyai kemampuan untuk menjelaskan pentingnya ASI eksklusif, manfaatnya bagi bayi dan Ibu serta bahaya yang mungkin
terjadi bila tidak melaksanakan ASI eksklusif. Keadaan ini memberikan gambaran bahwa intervensi simulasi sangat
bermanfaat bagi peningkatan pengetahuan ibu dalam persalinan dan pemberian ASI eksklusif, meskipun masa evaluasi terhadap pengetahuan ibu dilakukan selama
beberapa hari, karena dalam metode simulasi ini kecenderungan ibu untuk memahami tentang muatan informasi lebih mudah karena disertai dengan contoh-contoh dan alat
peragaan seperti gambar. Simulasi adalah kegiatan pembelajaran yang memberi kesempatan kepada pembelajar untuk meniru satu kegiatan yang dituntut dalam
pekerjaan sehari-hari atau yang berkaitan dengan pekerjaan sehari-hari atau yang berkaitan dengan tanggung jawabnya.
Proses simulasi ini secara aktif merangsang ibu untuk lebih fokus memahami informasi yang diberikan, sehingga tingkatan pengetahuan ibu tidak hanya sekedar
tahu, tetapi sampai pada tahap analisis. Yaitu ibu mampu menjabarkan dan menganalisis keseluruhan informasi dengan keadaan yang ditemui di lapangan, dan
Universitas Sumatera Utara
masa bebrapa hari sebelum dilakukan evaluasi, ibu dapat mengaplikasikannya dalam proses belajar mengajar, sehingga tahapan pengetahuan ke tahap sintetis secara
perlahan mulai terbentuk, sehingga ketika dilakukan evaluasi pengetahuan kembali terjadi peningkatan pemahanan keseluruhan indikator pengetahuan persalinana dan
pemberian ASI ekkslusif. Hasil penelitian ini senada dengan penelitian Firman 2005 menunjukkan
bahwa pendidikan peer education dengan menggunakan alat peraga dan simulasi mampu meningkatkan pengetahuan siswa sebesar 68,2 dan secara statistik dengan
nilai p=9,037 dengan uji-indepndent test menunjukkan terdapat pengaruh signifikan peer education dan simulasi dengan pengetahuan siswa tentang pendidikan kesehatan
reproduksi. Keadaan ini menyampaikan informasi kepada peneliti bahwa intervensi
metode simulasi
tentang persalinan dan pemberian ASI eksklusif efektif
meningkatkan pengetahuan ibu terkait persalinan dan pemberian ASI eksklusif, hal ini dikarenakan metode simulasi tidak hanya dilakukan satu arah tetapi juga
dilakukan partisipatif. Persalinan dan pemberian ASI eksklusif merupakan wadah yang sangat penting bagi ibu untuk mengatasi kompleksnya masalah yang dihadapi
oleh karena itu, ibu membutuhkan suatu upaya penanggulangan yang efektif melalui program KIA.
Menurut Sullivan 1997 peningkatan pengetahuan setelah dilakukan intervensi pendidikan khususnya dengan metode partisipatif cenderung lebih meningkat
meskipun dilakukan evaluasi setelah 1 minggu, namun setelah hari ke-30, informasi
Universitas Sumatera Utara
yang diperoleh tersebut hanya tersimpan sebesar 30-40 persen. Kemungkinan bahwa segala sesuatu yang pernah dipelajari masih tersimpan di dalam memori menunggu
isyarat pengambilan yang benar, sebagian informasi hampir dipastikan hilang dari penyimpanan.
5.3 Efektifitas Metode Simulasi terhadap Sikap Ibu dalam Persalinan sebelum