yang merata dengan lingkungannya dimana dari lingkungan diperoleh sumber- sumber yang merupakan input lembaga tersebut dan out put yang dihasilkan juga
dilemparkannya pada lingkungannya. 3.
Pendekatan proses Pendekatan proses menganggap sebagai efisiensi dan kondisi kesehatan dari
suatu lembaga internal. Pada lembaga yang efektif, proses internal berjalan dengan lancar dimana kegiatan bagian-bagian yang ada berjalan secara terkoordinasi.
Pendekatan ini tidak memperhatikan lingkungan melainkan memusatkan perhatian terhadap kegiatan yang dilakukan terhadap sumber-sumber yang dimiliki lembaga,
yang menggambarkan tingkat efisiensi serta kesehatan lembaga.
2.1.4 Masalah dalam Pengukuran Efektifitas
Efektifitas selalu diukur berdasarkan prestasi dengan hasil produktivitas dan laba dilapangan. Pengukuran efektifitas dengan menggunakan sasaran yang
sebenarnya dan memberikan hasil dari pada pengukuran efektifitas berdasarkan sasaran resmi dengan memperhatikan masalah yang ditimbulkan oleh beberapa hal
berikut : 1. Adanya macam-macam output
Adanya bermacam-macam output yang dihasilkan menyebabkan pengukuran efektifitas dengan pendekatan sasaran menjadi sulit untuk dilakukan. Pengukuran
juga semakin sulit jika ada sasaran yang saling bertentangan dengan sasaran lainnya. Efektifitas tidak akan dapat diukur hanya dengan menggunakan suatu indikator atau
efektifitas yang tinggi pada suatu sasaran yang seringkali disertai dengan efektifitas
Universitas Sumatera Utara
yang rendah pada sasaran lainnya. Dengan demikian, yang diperoleh dari pengukuran efektifitas adalah profil atau bentuk dari efek yang menunjukkan ukuran efektifitas
pada setiap sasaran yang dimilikinya. Selanjutnya hal lain yang sering dipermasalahkan adalah frekuensi penggunaan kriteria dalam pengukuran efektifitas
seperti yang dikemukakan oleh R.M Steers yaitu bahwa kriteria dan penggunaan hal- hal tersebut dalam pengukuran efektifitas adalah :
a. Adaptabilitas dan fleksibilitas b. Produktivitas
c. Keberhasilan memperoleh sumber d. Keterbukaan dalam komunikasi
e. Keberhasilan pencapaian program f. Pengembangan program Steers dalam Starawaji, 2009
2. Subjektivitas dalam adanya penilaian Pengukuran efektifitas dengan menggunakan pendekatan sasaranseringkali
mengalami hambatan, karena sulitnya mengidentifikasi sasaranyang sebenarnya dan juga karena kesulitan dalam pengukuran keberhasilan dalam mencapai sasaran. Hal
ini terjadi karena sasaran yang sebenarnya dalam pelaksanaan. Untuk itu ada baiknya bila meninjau perlumasuk kedalam suatu lembaga untuk mempelajari sasaran yang
sebenarnya karena informasi yang diperoleh hanya dari dalam suatulembaga untuk melihat program yang berorientasi ke luar atau masyarakat, seringkali dipengaruhi
oleh subjektifitas .Untuk sasaran yang dinyatakan dalam bentuk kualitatif, unsur subjektif itutidak berpengaruh tetapi untuk sasaran yang harus dideskripsikan
Universitas Sumatera Utara
secarakuantitatif, informasi yang diperoleh akan sangat tergantung padasubjektifitas dalam suatu lembaga mengenai sasarannya. Hal ini didukungoleh pendapat R.M
Steers yaitu bahwa lingkungan dan keseluruhan elemen-elemen kontekstual berpengaruh terhadap informasi lembaga danmenentukan tercapai tidaknya sasaran
yang hendak dicapai. Karena ituperbedaan karakteristik faktor-faktor kontekstual ini perlu diperhatikan apabila hendak bermaksud mengukur efektifitas program yang
terdapat pada lingkungan yang berbeda. Dengan demikian, suatu usaha atau kegiatan dikatakan efektifitas apabila tujuan atau sasaran dapat dicapai sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan sebelumnya dan dapat memberikan manfaat yang nyata sesuai dengan kebutuhan Steers dalam Starawaji, 2009.
2.2 Metode Simulasi