73 D.
BANTUAN KELAHIRAN Pengusaha dan serikat pekerja bersepakat bahwa melahirkan adalah sesuatu
yang diinginkan dan direncanakan pekerja sesuai dengan prinsip Keluarga Berencana.
Kepada pekerja wanita dan istreri pekerja yang melahirkan, maka biaya kelahiran dapat diklaim sebagai bagian dari program bantuan Rawat Inap dengan
ketentuan sebagai berikut: 1.
Masa kerja pekerja minimal adalah 1 satu tahun. 2.
Bantuan biaya diberikan sampai dengan kelahiran anak ke 3 tiga. 3.
Biaya melahirkan yang dapat diklaim adalah biaya melahirkan sesuai dengan kelas perawatan yang telah ditetapkan.
4. Untuk perawatan Rumah Sakit karena keguguran dan persalinan abnormal diatur
tersendiri. 5.
Apabila suami atau isteri pekerja bekerja di perusahaan atau salah satu anak perusahaan maka bantuan kelahiran diberikan kepada salah satu pekerja dengan
nilai bantuan kelahiran terbaik.
E. KOMPENSASI KECELAKAAN KERJA
1. Apabila terjadi kecelakaan kerja sesuai yang dimaksud dalam Undang-undang
Kecelakaan Kerja, maka perusahaan akan mengganti biaya-biaya sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 1 tahun 1970 dan Undang-Undang No. 3 tahun
1992. Jaminan kecelakaan kerja meliputi:
a. Biaya pengangkutan
b.
Biaya pemeriksaan, pengobatan dan atau perawatan
c. Biaya rehabilitasi
74 d.
Santunan-santunan
d. 1. Santunan sementara tidak mampu bekerja
d. 2.
Santunan cacat
d. 3. Santunan kematian
2. Besarnya jaminan tersebut di atas didasarkan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
3. Dengan keikutsertaan perusahaan dalam program Jaminan Kecelakaan Kerja di
Jamsostek maka seluruh peggantian biaya-biaya dari PT Jamsostek terhadap
kasus kecelakaan tersebut menjadi hak perusahaan.
F. KECELAKAAN DI LUAR JAM KERJA
1. Yang dimaksud dengan kecelakaan di luar jam kerja adalah kecelakaan yang
dialami oleh pekerja dan terjadi pada saat di luar jam kerja dan tidak dalam melaksanakan tugas.
2. Apabila pekerja mengalami kecelakaan pada saat tidak dalam tugas dan di luar
jam kerja dan perlu perawatan rawat inap di Rumah Sakit, maka perusahaan memberikan bantuan biaya perawatan di Rumah Sakit, sesuai dengan ketentuan
yang berlaku tentang penggantian biaya rawat inap. 3.
Dalam hal pekerja mengalami kecelakaan di luar jam kerja dan tidak dalam melaksanakan tugas dan menderita sakit berkepanjangan, maka kepada pekerja
tersebut perusahaan akan menetapkan gaji atau upah sesuai dengan ketentuan tentang tidak mampu bekerja karena alasan kesehatan.
4. Dalam hal pekerja mengalami kecelakaan di atas dan atas keputusan dokter
menyatakan cacat jasmani dan rohani sehingga tidak mampu bekerja melebihi 12 dua belas bulan berturut-turut, maka perusahaan dapat melakukan Pemutusan
75 Hubungan Kerja dengan memberikan hak-hak pekerja sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. 5.
Apabila pada kecelakaan tersebut menyebabkan pekerja meninggal dunia, maka perusahaan akan memberikan bantuan sesuai ketentuan tentang Bantuan Duka
Cita.
G. JAMINAN MAKAN
Dalam rangka mempertahankan stamina dan produktifitas kerja pekerja, pengusaha menyediakan fasilitas makan di kantin pabrik dengan ketentuan sebagai
berikut: 1.
Pekerja wajib makan di tempat atau di ruang yang telah ditetapkan. 2.
Pekerja yang tidak memanfaatkan fasilitas makan di kantin tidak berhak atas pengganti makan.
3. Pekerja yang karena sifat dan tugas pekerjaannya harus dilaksanakan di luar
lokasi kerjanya dapat diberikan uang pengganti makan yang besarnya ditentukan tersendiri.
4. Bagi pekerja yang melaksanakan ibadah puasa pada bulan Ramadhan, maka
diberikan uang pengganti makan yang besarnya sesuai dengan standar kantin.
H. BANTUAN DUKA CITA
1. Apabila pekerja meninggal dunia, maka perusahaan akan memberikan kepada
ahli warisnya sebagai berikut: a.
Gaji atau upah pada bulan berjalan b.
Bantuan pemakaman b. 1.
Pekerja Golongan 3-10 Rp 5.000.000,- netto