PELAYANAN SOSIAL YANG DIBERIKAN

75 Hubungan Kerja dengan memberikan hak-hak pekerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 5. Apabila pada kecelakaan tersebut menyebabkan pekerja meninggal dunia, maka perusahaan akan memberikan bantuan sesuai ketentuan tentang Bantuan Duka Cita. G. JAMINAN MAKAN Dalam rangka mempertahankan stamina dan produktifitas kerja pekerja, pengusaha menyediakan fasilitas makan di kantin pabrik dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Pekerja wajib makan di tempat atau di ruang yang telah ditetapkan. 2. Pekerja yang tidak memanfaatkan fasilitas makan di kantin tidak berhak atas pengganti makan. 3. Pekerja yang karena sifat dan tugas pekerjaannya harus dilaksanakan di luar lokasi kerjanya dapat diberikan uang pengganti makan yang besarnya ditentukan tersendiri. 4. Bagi pekerja yang melaksanakan ibadah puasa pada bulan Ramadhan, maka diberikan uang pengganti makan yang besarnya sesuai dengan standar kantin. H. BANTUAN DUKA CITA 1. Apabila pekerja meninggal dunia, maka perusahaan akan memberikan kepada ahli warisnya sebagai berikut: a. Gaji atau upah pada bulan berjalan b. Bantuan pemakaman b. 1. Pekerja Golongan 3-10 Rp 5.000.000,- netto 76 b. 2. Pekerja Golongan 11-13 Rp 5.500.000,- netto c. Sesuai dengan perundang-undangan, dengan meninggalnya pekerja, maka pengusaha akan menyelesaikan hubungan kerja bersamanya dan memberikan uang pesangon sesuai dengan ketentuan tentang purna bakti. 2. Dalam hal keluarga pekerja isteri, suami, dan anak-anak sah meninggal dunia, pengusaha memberikan bantuan pemakaman dengan ketentuan sebagai berikut: a. Pekerja Golongan 3-10 Rp 3.500.000,- netto b. Pekerja Golongan 11-13 Rp 3.750.000,- netto I. BANTUAN SUKA CITA Pengusaha memberikan bantuan suka cita kepada pekerja yang menikah untuk pertama kali dengan ketentuan: 1. Diberikan kepada pekerja yang telah bekerja di perusahaan sekurang-kurangnya 1 satu tahun. 2. Diberikan kepada pekerja yang menikah pada usia minimal 25 dua puluh lima tahun untuk pekerja pria, 21 dua puluh satu tahun untuk pekerja wanita. 3. Besarnya nilai bantuan suka cita adalah sebagai berikut: a. Pekerja Golongan 3-10 Rp 850.000,- netto b. Pekerja Golongan 11-13 Rp 950.000,- netto 4. Apabila terjadi pernikahan antar sesama pekerja di perusahaan atau anak perusahaan, maka bantuan suka cita diberikan kepada salah satu pekerja saja dengan nilai terbaik. 77 J. PURNA BAKTI PEKERJA 1. Telah merupakan kesepakatan antara pengusaha dan serikat pekerja bahwa usia 55 lima puluh lima tahun adalah batas usia pekerja untuk mengakhiri masa bakti dan pekerja yang mencapai usia purna bakti diberikan santunan purna bakti berupa uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak yang dibayarkan kepada pekerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja karena mencapai usia purna bakti. 2. Pekerja yang telah mencapai usia purna bakti diberikan santunan purna bakti sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan komponen perhitungan sebagai berikut: a. Gaji atau upah pokok terakhir b. Tunjangan Hari Raya yang dihitung secara proposional c. Insentif rata-rata 6 enam bulan terakhir jika ada 3. Disamping pemberian santunan purna bakti, pengusaha memberikan penghargaan atas masa bakti pekerja yang tata cara dan prosedurnya diatur secara tersendiri. 4. Sepanjang santunan purna bakti belum diatur oleh Peraturan Pemerintah dan mempertimbangkan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku maka perusahaan akan memberikan tambahan atau uang kebijaksanaan, yang jumlahnya ditetapkan tersendiri oleh pengusaha sesuai kemampuan. 5. Bila dikeluarkan Peraturan Dana Pensiun yang selaras dengan Undang-Undang Dana Pensiun No. 11 tahun 1992, maka ketentuan pasal 43 ayat 1 dan 2 akan mengikuti ketentuan baru dalam Peraturan Dana Pensiun dan selanjutnya ayat 1 dan 2 tersebut tidak berlaku lagi. 78 K. BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN ANAK PEKERJA Pengusaha memberikan bantuan biaya pendidikan anak pekerja yang syarat- syarat perolehan, tata cara dan prosedur pelaksanaannya diumumkan setiap tahun. L. TEMPAT IBADAH Pengusaha menyediakan ruangan atau tempat sholat yang dipergunakan dan dipelihara sesuai dengan peruntukannya. M. SARANA OLAH RAGA Pengusaha menyediakan fasilitas dan sarana olah raga bagi pekerja sebagai salah satu usaha peningkatan kesehatan pekerja. N. PENGHARGAAN MASA BAKTI DAN PURNA BAKTI PEKERJA 1. Penghargaan masa bakti pekerja dapat diberikan dalam bentuk piagam atau plakat untuk masa bakti 5, 10, 15, 20, 25, dan 30 tahun. 2. Pekerja yang mengakhiri masa baktinya di perusahaan karena telah mencapai usia purna bakti 55 lima puluh lima tahun akan mendapat penghargaan atas masa baktinya yang tata cara dan prosedur pelaksanaannya diatur tersendiri.

IV.7. SERTIFIKASI PERUSAHAAN

Unit usaha Indofood mendapatkan sertifikasi berikut: a. ISO 14001: 2004 b. RSPO Roundtable on Sustainable Palm Oil c. ISPO Indonesian Sustainable Palm Oil 79 d. SMK3 Occupational Health and Safety Management atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja e. HACCP ISO 22000: 2005 Hazard Analytical Critical Control Point f. OHSAS 18001: 2007 g. ISO 17025: 2008 h. SNI Standar Nasional Indonesia i. Halal j. GMP Good Manufacturing Practices k. ISO 9001: 2008 l. PROPER Performance Rating in Relation to Environmental Management atau Penilaian Kinerja dalam Kaitannya dengan Pengelolaan Lingkungan m. AIB International Consolidated Standards for Food Safety n. China Good Agricultural Practice o. ko-Garantie Organic Agricultural Production 80 BAB V ANALISIS DATA

V.1. PENGANTAR

Pada bab ini akan dibahas tentang analisa data dimana data tersebut diperoleh dari hasil penelitian melalui angket atau kuesioner. Kuesioner berisikan daftar pertanyaan yang sudah dibuat dan kemudian disebarkan kepada karyawan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Cabang Medan. Data hasil penelitian ini diperoleh langsung dari karyawan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Cabang Medan dimana karyawan yang menjadi responden berjumlah 74 orang dengan menggunakan teknik penarikan sampel acak sederhana. Berdasarkan penyebaran angket atau kuesioner diperoleh data tentang latar belakang responden melalui jenis kelamin, usia, agama, suku bangsa, pendidikan terakhir, status perkawinan, dan lama bekerja. Selain itu diperoleh juga bagaimana program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan JPK secara mandiri Pelayanan Kesehatan Tanggungan Perusahaan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Cabang Medan baik dari tingkat perencanaan program, tingkat pelaksanaan program, dan hasil program. Agar pembahasan tersebut tersusun secara sistematis dan jelas, maka analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan membagi dua sub bab berikut ini: A. Karakteristik Umum Responden B. Evaluasi Pelaksanaan Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan JPK secara Mandiri Pelayanan Kesehatan Tanggungan Perusahaan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Cabang Medan dilihat dari input, process , output, dan impact. 81

V.2. KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN

Data mengenai identitas responden yang akan disajikan terdiri dari: jenis kelamin, usia, agama, suku bangsa, pendidikan terakhir, status perkawinan, dan lama bekerja. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel-tabel berikut ini:

V.2.1. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Data distribusi responden berdasarkan jenis kelamin disajikan dalam Tabel 5.1 berikut ini: Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Frekuensi F Presentase 1 Laki-laki 66 89,19 2 Perempuan 8 10,81 Total 74 100,00 Sumber: Data Primer, Maret 2015 Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.1 dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden adalah laki-laki. Presentase responden laki-laki mencapai 89,19 yaitu 66 orang sedangkan perempuan hanya mencapai 8 orang 10,81. Sampel yang telah ditetapkan sebagai responden dalam penelitian ini tidak mempunyai kriteria tertentu, baik laki-laki maupun perempuan dapat dijadikan sampel asalkan mengikuti program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan JPK secara mandiri Pelayanan Kesehatan Tanggungan Perusahaan yang diselenggarakan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Cabang Medan. Presentase laki-laki diperoleh lebih banyak dibandingkan perempuan dikarenakan pada saat penelitian, laki-laki lebih bersedia untuk dijadikan sebagai 82 responden dan lebih bersedia untuk menyisihkan waktunya dalam mengisi kuesioner penelitian.

V.2.2. Distribusi Responden Berdasarkan Usia

Data distribusi responden berdasarkan usia disajikan dalam Tabel 5.2 berikut ini: Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia No Usia Frekuensi F Presentase 1 20 tahun 2 2,70 2 20-30 tahun 54 72,97 3 31-40 tahun 4 5,41 4 41-50 tahun 9 12,16 5 50 tahun 5 6,76 Total 74 100,00 Sumber: Data Primer, Maret 2015 Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.2 dapat disimpulkan bahwa responden didominasi oleh karyawan yang berusia 20-30 tahun yaitu berjumlah 54 orang responden 72,97. Data tersebut menunjukkan bahwa seluruh karyawan masih berada pada usia yang produktif, sehingga diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam pelaksanaan tugas-tugas di perusahaan agar nantinya tujuan dan target perusahaan dapat tercapai dengan baik. Karyawan yang berusia 20 lebih kecil dari 20 merupakan karyawan yang berusia 19 tahun yaitu sebanyak 2 orang responden 2,70. Perusahaan tidak memperkerjakan karyawan yang masih berusia di bawah umur. 83

V.2.3. Distribusi Responden Berdasarkan Agama

Data distribusi responden berdasarkan agama disajikan dalam Tabel 5.3 berikut ini: Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Agama No Agama Frekuensi F Presentase 1 Islam 68 91,89 2 Kristen Protestan 4 5,41 3 Katolik 2 2,70 4 Hindu 5 Buddha Total 74 100,00 Sumber: Data Primer, Maret 2015 Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.3 dapat disimpulkan bahwa responden didominasi oleh karyawan yang memeluk agama Islam yakni mencapai 91,89. Walaupun memiliki agama yang berbeda-beda dalam kehidupan sehari- harinya mereka hidup rukun dan saling menghargai. Mereka menjalankan ibadahnya masing-masing tanpa terganggu satu sama lain. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Cabang Medan juga memiliki kegiatan dalam bidang kerohanian yang dapat diikuti setiap karyawan sesuai dengan agamanya masing-masing pada hari Jumat, seperti: Sholat Jumat dan Pengajian bagi yang beragama Islam, dan Persekutuan Doa bagi yang beragama Kristen Protestan dan Katolik. Selain itu, setiap ada perayaan hari besar agama, setiap karyawan sangat antusias untuk ikut merayakan. 84

V.2.4. Distribusi Responden Berdasarkan Suku Bangsa

Data distribusi responden berdasarkan suku bangsa disajikan dalam Tabel 5.4 berikut ini: Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Suku Bangsa No Suku Bangsa Frekuensi F Presentase 1 Jawa 43 58,11 2 Melayu 7 9,46 3 Batak Toba 6 8,11 4 Karo 4 5,41 5 Minang 3 4,05 6 Mandailing 6 8,11 7 Sunda 1 1,35 8 Aceh 2 2,70 9 Banjar 1 1,35 10 Tionghoa 1 1,35 Total 74 100,00 Sumber: Data Primer, Maret 2015 Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.4 dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden berasal dari suku Jawa yaitu sebanyak 43 responden 58,11. Di Kecamatan Tanjung Morawa sendiri, kelompok etnis yang ada adalah suku melayu, jawa, dan tapsel, kemudian suku toba, karo, simalungun, minangkabau, banjar, aceh, cina, dan india. Walaupun memiliki suku yang berbeda-beda, seluruh karyawan tetap berbaur, hidup rukun, dan menghargai budaya dari masing-masing suku bangsa.