Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan

E. Prosedur Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap menyiapkan telur tetas, tahap menyiapkan mesin tetas, dan kegiatan selama proses penetasan. a. Tahap menyiapkan telur tetas Tahap persiapan dilaksanakan pada dua hari sebelum pelaksanaan penetasan yang meliputi : 1 seleksi telur tetas berdasarkan pada kualitas telur, kebersihan telur, bentuk telur yang oval, serta kisaran bobot telur 65--75g Srigandono,1986, warna kerabang hijau muda hingga sedang kebiruan Kurtini, 1993 dan berumur 4 hari; 2 telur diambil dari induk dengan sex ratio 1:10 dengan umur induk jantan dan betina sama 10 bulan; 3 menimbang dan memberi tanda berupa nomor dan meletakkannya pada tempat telur berupa kawat. b. Tahap menyiapkan mesin tetas 1 Sanitasi Tahap sanitasi meliputi sanitasi peralatan dan sanitasi ruangan mesin tetas. Sanitasi alat dan ruangan dilakukan dengan cara mengeluarkan seluruh alat. Menyemprot alat dan ruangan mesin tetas dengan larutan sanitizer yang terbuat dari campuran sabun krim, minyak tanah, dan air. Menyemprotkan ke mesin tetas hingga merata kemudian membilas dengan air hingga bersih. 2 Menyiapkan mesin tetas Menghidupkan mesin tetas 1 X 24 jam dengan suhu 38--39 o C dan kelembapan 55--60. Memasukan telur dan fumigasi setelah suhu dan kelembapannya stabil. 3 Fumigasi Fumigasi dilakukan dengan kekuatan 2x . Tahap fumigasi dilakukan setelah sanitasi dan persiapan mesin tetas selesai dengan menempatkan telur tetas terlebih dahulu kemudian menaruh KMnO4 sebanyak 4 g dalam cawan yang diletakkan di dasar mesin tetas. Menambahkan formalin 8 cc yang telah diukur secara perlahan dan menutup mesin tetas hingga hari ke- 3. c. Tahap selama proses penetasan a. Hari ke 1 : memasukkan telur ke dalam mesin tetas setelah langkah-langkah persiapan sudah siap yaitu suhu 38,5 o C dan kelembapan 60. Ventilasi ditutup rapat, suhu 38,5 o C. b. Hari ke 2--3 : mesin tetas dibiarkan tertutup rapat, suhu 38,5 o C c. Hari ke 4--26 : pemutaran telur, pemutaran telur dilakukan sehari 4 kali yakni pagi jam 06.00, siang jam 12.00, malam jam 18.00 dan 24.00. Pemutaran dilakukan di luar mesin tetas dan pendinginan 5 menit. d. Perlakuan penyemprotan menggunakan air bersuhu 25 o C dan larutan B kompleks pada berbagai dosis perlakuan dilakukan mulai hari ke 4--26 pada pukul 06.00 WIB bersamaan dengan pendinginan dan pemuturan telur. e. Hari ke 5 : putar 4 kali dan pendinginan, ventilasi dibuka ½ bagian. f. Hari ke 6 : putar 4 kali dan pendinginan, ventilasi dibuka ¾ bagian. g. Hari ke 7, 14, dan 21 : melakukan candling telur dengan meneropong satu per satu telur dan menyeleksi telur yang embrionya hidup serta memasukkan kembali ke